Quote:
Jakarta -Salah satu orang terkaya di Indonesia, Tahir, memberikan bantuan 3.000 kompor gas untuk korban banjir Manado. Pagi ini dia langsung terbang ke lokasi dari Jakarta.
Ia bercerita, pilihan memberi bantuan kompor dibanding uang tunai berawal dari keinginan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang. Menantu dari pendiri Lippo Group Mochtar Riady ini sempat menghubungi SH Sarundajang untuk bertanya kondisi terkini banjir di Manado. Berbeda dengan Jokowi, Tahir mengaku belum mengenal SH Sarundajang.
"Saya nggak kenal gubernurnya. Saya telpon dia sekali nggak diangkat, kedua diangkat. Saya bilang, saya Tahir. Pak saya mau tanya, Pak di sana itu banjirnya setinggi apa ya," kata Tahir saat berkunjung ke kantor detikcom di Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Gubernur menolak untuk diberikan bantuan berupa uang tunai. Menurut Sarundajang, masyarakat lebih membutuhkan peralatan rumah tangga.
"Dia bilang jangan uang, kompor saja. Akhirnya kita akan beri bantuan 3.000 kompor gas dan water purifier, nanti saya tanya gubernur mau apa lagi," kata Tahir.
Tahir akan bertolak menuju Manado untuk melihat kondisi langsung banjir di sana. Dia akan berangkat bersama rombongan menggunakan pesawat jet pribadinya pagi ini di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Sebelumnya pendiri Mayapada Group ini juga sudah menyumbangkan uang Rp 6 miliar ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk korban banjir Jakarta.
SUMUR
Untung gubernur nya ga mau cash, kalau bandit mah pasti minta nya cash tuh dengan embel2 sok bisa ngelola dan pasti tersalurkan atau kalau ga sok gengsi bilang "ini wilayah saya ga usah ikut campur"
Semoga masalah banjir di Manado cepat selesai agar korban2 dapat beraktifitas kembali
UPDATE
Tahir Pernah Bawa Uang Tunai Rp 2,5 miliar untuk Korban Gempa di Padang
Quote:
Jakarta -Pendiri Mayapada Group yang termasuk orang terkaya di Indonesia Tahir dikenal adalah orang dermawan. Dia kerap menggelontorkan uang untuk misi kemanusiaan dan bantuan bencana.
Pada bencana banjir Jakarta, Tahir memberikan bantuan uang tunai senilai Rp 6 miliar kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Tahun lalu dia pun memberikan bantuan uang Rp 7 miliar untuk korban banjir di Jakarta.
Tak hanya itu, pada bencana gempa bumi yang terjadi Padang beberapa tahun lalu Tahir memberikan uang sebesar Rp 2,5 miliar. Uang tersebut dia bawa secara tunai menggunakan pesawat komersil.
"Ke Padang saya bawa kontan Rp 2,5 miliar naik Garuda belum punya pesawat pribadi," kata Tahir yang berbatik emas saat mengunjungi kantor detikcom di Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Menantu taipan Mochtar Riady ini menolak saat ditawari bertemu Gubernur Sumatera Barat kala itu. Dia memilih untuk langsung bertemu dengan masyarakat yang terdampak bencana.
"Ada yang nawarin, Pak, ketemu gubernur. Saya bilang nggak, saya mau ketemu warga. Karena saya sorenya mau pulang," jelas Tahir.
1.000 orang masyarakat yang terdampak diberi masing-masing Rp 1 juta oleh Tahir. Sisanya digunakan untuk perbaikan gedung-gedung atau infrastruktur yang rusak karena guncangan gempa.
Tahir lebih memilih untuk memberikan bantuannya secara langsung, terjun ke lapangan bertemu masyarakat yang membutuhkan.
"Ngasih langsung, saya nggak mau nggak lewat-lewat (perantara). Kan biasanya ada musim penyunatan. hehehehe," kelakar dia.
Kekayaan Tahir mencapai Rp 20 triliun. Dia masuk ke dalam daftar orang terkaya versi Forbes. Dia dikenal sebagai orang kaya yang dermawan.
Baru-baru ini ia juga bergabung dalam perkumpulan dermawan dunia Giving Pledge. Selain Tahir, ada enam orang lainnya yang juga bergabung yaitu Beth Klarman (Manajer Hedge Fund Massachusetts), Liz dan Eric Lefkosfsky (investor besar yang juga CEO Groupon), Richard Edwin dan Nancy Peery Marriot (Pendiri Hotel Marriot), dan Hansjorg (Bioteknisi di Wyoming).
Ketujuh orang ini bergabung dengan para pendiri dari klub dermawan seperti Bill dan Mellinda Gates, Warren Buffet, Mark Zuckerberg, Vincent Tan dan Yuri Milner.
Giving Pledge adalah klub berisi sekumpulan orang kaya dunia yang rela menyisihkan sebagian sampai seluruh hartanya demi kemanusiaan ketimbang mewariskannya ke anak atau keluarganya.
Ia juga masuk jajaran '48 Pahlawan Filantropis' atau '48 Heroes of Philanthropy' versi majalah Forbes bersama Anne Avantie, Jusuf Kalla, dan Irwan Hidayat.
Tahir yang ayahnya memiliki usaha membuat becak sempat berhenti sekolah medis di Taiwan karena ayahnya sakit. Ia kemudian belajar berbisnis di Singapura, dan memulainya di bank Mayapada.
Istrinya, Rosy merupakan putri taipan dari Mochtar Riady. Tahir menduduki peringkat ke-12 dari 40 orang terkaya se-Indonesia. Harta kekayaan Tahir mencapai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 20 triliun.
SUMUR
Semoga Pengusaha2 lain ikut programnya Tahir dan tidak mengharapkan balas budi, dan yang terpenting kalau sumbang JANGAN LEWAT PERANTARA APALAGI PEMERINTAH2 DAERAH
Quote:
Original Posted By HantuBebeX►Gambar mukenye ga ada gan ?
tampilin apa sekalian..
Nih gan penampakkannya
[CENTER]UPDATE about Tahir[/CENTER]