Sebagai pengguna jalan raya, kita selalu berinteraksi dengan sesama pengguna jalan yang berbeda-beda baik dari moda yang digunakan, gaya berkendara, kebutuhan, dan tujuan. Berbagai dinamika juga terjadi baik yang disadari maupun tidak. Dari berbagai dinamika itu, ane mencoba satu bahasan hal yang ane harap bisa menyegarkan wawasan kita. Berikut ini tujuh hal yang sering jatuh di jalanversi ane.
1. Tisu
Spoiler for tisu:
emanimanartikel.blogspot.com
Menurut ane, benda yang paling sering jatuh di jalan adalah tisu. Entah dari mobil, entah dari motor, sering banget ane liat dengan mata kepala sendiri tisu berjatuhan. Ane penasaran apa pembuang tisu itu sadar atau tidak dengan tindakannya itu. Yang jelas, tindakan itu jelas akan bikin jalanan kotor dan nggak enak dilihat. Oh, iya. dan bisa bikin mampet saluran air di jalan.
2. Bungkus makanan & minuman
Spoiler for bungkus:
arsetega.wordpress.com
Menyusul di urutan kedua, adalah bungkus makanan dan minuman. Kebanyakan benda-benda ini jatuh dari pengguna roda empat, no offense, hehe. Kadang, sebel banget kalo liat orang yang kaya gitu. Udah enak-enak menikmati makanan, eh, bungkusnya dibuang gitu aja di jalan. Sampai-sampai, ada kenalan ane yang begitu liat orang buang sampah sejenis itu di jalan, diklaksonin. Tapi ga tauh deh, diklaksonin sampe kapan. Hehe...
Sebagian besar pembuang puntung rokok di jalan pastilah para perokok. Sebagian kecil, yang disuruh oleh perokok. Hehe.. Yup, puntung rokok adalah hal berikutnya yang sering dibuang di jalan. Pengalaman pribadi, kalo pagi hari, yang sering buang puntung adalah perokok bermobil (karena mungkin perokok golongan ini sering berangkat lebih pagi - menghindari macet), kalo agak siang biasanya perokok bermotor.
Ane sendiri pernah dilempar puntung rokok yang masih menyala sama pemotor yang ada di samping kanan ane waktu lampu merah. Dia sendiri nggak sadar, tapi boncengannya ngeliat kalo dia ngebuang di "tempat yang salah". Boncengannya langsung nepuk pundak si pemotor yang kemudian ngeliat ane. Terang aja ane pelototin dia, tapi kelihatan sengaja dia langsung buang muka. Begitu lampu ijo, buru-buru mereka ngacir. Sempet ane pepet, tapi mereka ngeliat lempeng aja nggak nengok ke ane yang mepet deket banget. Ga tau, ngerasa bersalah atau emang pake kacamata kuda.
Tapi, satu golongan pengguna jalan yang jarang terlihat buang puntung adalah, pemotor yang memakai helm full-face, hehe..
4. Ludah
Spoiler for ludah:
bungahitam70.blogspot.com
Setelah rokok, berikutnya adalah ludah. Peludah di jalan kebanyakan adalah penyeberang jalan, pesepeda, pengguna motor, dan sopir bajaj. Seringkali terjadi di pinggir got yang bau, busuk atau di depat tempat sampah yang lumayan gede. Tapi tidak jarang juga terjadi di lampu merah. Buat ane sendiri, ludah yang dibuang di jalan itu sesuatu yang menjijikkan.
Topi dan helm sering terjatuh dari pengguna kendaraan tak beratap seperti sepeda atau motor. Helm yang terjatuh biasanya adalah helm tambahan yang digantung tidak benar. Atau helm yang tertiup angin karena dipakai tapi tidak dikancingkan secara benar. Sering juga, topi yang jatuh adalah topi anak kecil yang dibonceng di belakang.
6. Ponsel dan Dompet
Spoiler for ponsel dan dompet:
martin83-info.blogspot.com
Beberapa kali ane temui dan ane sendiri alami (hehe) ada ponsel dan dompet jatuh di jalan. Kebanyakan sih pengguna motor. Ane sendiri pernah kehilangan ponsel karena menaruh hape di kantong jaket. Mungkin karena kantong tidak tertutup rapat dan ketika itu melewati jalan yang bergelombang, hilanglah ponsel itu. Hiks, hiks..
7. Sendal
Spoiler for sendal:
sosbud.kompasiana.com
Hal terakhir yang menurut ane sering jatuh di jalan adalah sendal. Acap ane temui, ada sendal cuma sebelah di jalan, apalagi sendal anak kecil yang kemungkinan dibonceng naik motor sama orangtuanya. Padahal make sendal ketika berkendara motor itu sesuatu yang kurang aman. Terlebih ketika melewati jalanan berkubang di musim ujan kaya gini. Kita kan nggak tau bahaya apa yang ada didalem kubangan keruh gitu.
Sumber: Pengalaman pribadi dan riset kecil-kecilan.
Demikian trit ane. Semoga bisa menjadi bahan wawasan, obrolan, dan renungan. Mohon maaf kepada para obyek foto bila tak berkenan. Tidak ada kesengajaan menampilkan foto tersebut, kecuali hanya untuk ilustrasi.