- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Begitu Cintanya Papua Terhadap NKRI !!


TS
bung001jaka
Begitu Cintanya Papua Terhadap NKRI !!
Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi mengklaim saat ini tidak ada lagi masyarakatnya yang menginginkan Papua merdeka. Katanya Kalau ada keinginan Papua Barat Merdeka, itu tidak ada. Merdeka sekali untuk selamanya, ujar Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/1/2014).
Dia menambahkan, bahwa situasi masyarakat di Papua Barat saat ini sangat kondusif. Hal senada pun dikatakan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Menurut Lukas, yang ada saat ini di daerahnya hanya sekelompok masyarakat bersenjata yang berbuat kriminal. Sekelompok bersenjata itu, kata dia, tidak menginginkan Papua merdeka.
Sekarang yang terjadi meneurut kedua gubernur tersebut, adanya sekelompok orang bersenjata yang sebenarnya melakukan tindakan criminal biasa. Karena kelompok ini dengan berbagai tuntutan kebutuhan memegang senjata, dengan demikian hal itu adalah kriminal, bukan berjuang minta merdeka. Begitu dia lakukan penembakan, dia meminta tuntutan, ini kan jelas criminal.
Oleh karena itu, kedua gubernur masing-masing sudah meminta Kapolda setempat untuk mengatasi sekelompok masyarakat bersenjata itu. Seperti diketahui, hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan itu membahas evaluasi pelaksanaan otonomi khusus (Otsus) sejak 2001 lalu di Provinsi Papua dan Papua Barat, dan draft perubahannya.
Hari ini juga, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menyatakan, mulai hari ini dan seterusnya, tidak akan ada lagi operasi militer di Papua. Dengan begitu, perburuan terhadap kelompok sipil bersenjata di Papua dihentikan.
Katanya Tidak ada lagi operasi militer, tidak ada lagi pengejaran-pengejaran militer, Djoko Suyanto, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/1/2014).
Pemerintah lebih mengedepankan upaya persuasif kepada mereka yang masih berada di hutan. Ini upaya yang dilakuakn secara bersama-sama ,mulai dari pusat, gubernur, dan bupati untuk dekati mereka-mereka yang sekarang masih berada di hutan, mengangkat senjata, melakukan tindakan kriminal.
Lebih lanjut, Menkopolhukam menuturkan, bahwa yang ada hanyalah penegakan hukum bagi mereka yang telah bertindak kriminal. Jadi, upaya persuasif harus sabar dan harus di kelola dengan baik untuk keluar dari tindakan kekerasan sangat penting.
Hal itu, merupakan komitmen pemerintah saat ini. Kerjasama-kerjasama upaya internasional (akan) dilakukan. Bulan lalu pemerintah juga sudah mengundang sejumlah Menteri Luar Negeri Anggota Melanesian Spearhead Group (Negara-negara rumpun Melanesia) untuk datang ke Papua.
Seperti diketahui, sejak beberapa waktu lamanya, Papua menjadi wilayah penuh teror. Penembakan-penembakan misterius dan serampangan kerap dilakukan kelompok sipil bersenjata yang diduga berasal dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Tidak jarang, dalam serangan bersenjata itu, anggota polisi maupun TNI tewas. Bahkan, kelompok sipil yang tinggal di Papua kerap menjadi korban serangan. Semoga dengan pencabutan status ini akan membuat masyarakat papua berpikir secara matang untuk memajukan wilayahnya dan tidak ada lagi kontak senjata yang menimbulkan korban Jiwa, Baik dari Aparat yang bertugas maupun masyarakat sipil di sana.
http://nasional.sindonews.com/read/2014/01/28/14/830754/papua-papua-barat-klaim-tak-ingin-merdeka
Dia menambahkan, bahwa situasi masyarakat di Papua Barat saat ini sangat kondusif. Hal senada pun dikatakan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Menurut Lukas, yang ada saat ini di daerahnya hanya sekelompok masyarakat bersenjata yang berbuat kriminal. Sekelompok bersenjata itu, kata dia, tidak menginginkan Papua merdeka.
Sekarang yang terjadi meneurut kedua gubernur tersebut, adanya sekelompok orang bersenjata yang sebenarnya melakukan tindakan criminal biasa. Karena kelompok ini dengan berbagai tuntutan kebutuhan memegang senjata, dengan demikian hal itu adalah kriminal, bukan berjuang minta merdeka. Begitu dia lakukan penembakan, dia meminta tuntutan, ini kan jelas criminal.
Oleh karena itu, kedua gubernur masing-masing sudah meminta Kapolda setempat untuk mengatasi sekelompok masyarakat bersenjata itu. Seperti diketahui, hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan itu membahas evaluasi pelaksanaan otonomi khusus (Otsus) sejak 2001 lalu di Provinsi Papua dan Papua Barat, dan draft perubahannya.
Hari ini juga, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menyatakan, mulai hari ini dan seterusnya, tidak akan ada lagi operasi militer di Papua. Dengan begitu, perburuan terhadap kelompok sipil bersenjata di Papua dihentikan.
Katanya Tidak ada lagi operasi militer, tidak ada lagi pengejaran-pengejaran militer, Djoko Suyanto, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/1/2014).
Pemerintah lebih mengedepankan upaya persuasif kepada mereka yang masih berada di hutan. Ini upaya yang dilakuakn secara bersama-sama ,mulai dari pusat, gubernur, dan bupati untuk dekati mereka-mereka yang sekarang masih berada di hutan, mengangkat senjata, melakukan tindakan kriminal.
Lebih lanjut, Menkopolhukam menuturkan, bahwa yang ada hanyalah penegakan hukum bagi mereka yang telah bertindak kriminal. Jadi, upaya persuasif harus sabar dan harus di kelola dengan baik untuk keluar dari tindakan kekerasan sangat penting.
Hal itu, merupakan komitmen pemerintah saat ini. Kerjasama-kerjasama upaya internasional (akan) dilakukan. Bulan lalu pemerintah juga sudah mengundang sejumlah Menteri Luar Negeri Anggota Melanesian Spearhead Group (Negara-negara rumpun Melanesia) untuk datang ke Papua.
Seperti diketahui, sejak beberapa waktu lamanya, Papua menjadi wilayah penuh teror. Penembakan-penembakan misterius dan serampangan kerap dilakukan kelompok sipil bersenjata yang diduga berasal dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Tidak jarang, dalam serangan bersenjata itu, anggota polisi maupun TNI tewas. Bahkan, kelompok sipil yang tinggal di Papua kerap menjadi korban serangan. Semoga dengan pencabutan status ini akan membuat masyarakat papua berpikir secara matang untuk memajukan wilayahnya dan tidak ada lagi kontak senjata yang menimbulkan korban Jiwa, Baik dari Aparat yang bertugas maupun masyarakat sipil di sana.
http://nasional.sindonews.com/read/2014/01/28/14/830754/papua-papua-barat-klaim-tak-ingin-merdeka
0
2.5K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan