JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, Maqdir Ismail mengatakan belasan mobil yang disita oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan hasil usaha kliennya sebagai pengusaha. Ia pun menampik bahwa penyitaan itu terkait dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Beliau ini pengusaha, dan itu bukan baru-baru kemarin. Ini sudah puluhan tahun. Jadi mestinya mereka (KPK) tunjukkan pada kita kaitan apa barang-barang yang disita ini dengan perbuatan yang hendak disangkakan dengan Pak Wawan ini harus jelas," kata Maqdir di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (28/1/2014).

Menurutnya, Wawan bergabung ke dalam usaha yang dibangun oleh ayahnya. Ia juga mengatakan Wawan memiliki banyak unit usaha, termasuk beberapa perusahaan konstruksi berskala besar.

"Enggak, enggak ada yang fiktif. Semua ada kok perusahaan itu," ucapnya.

Ia menjelaskan, perusahaan yang dimiliki Wawan mengikuti proses pelelangan sesuai prosedur. Ia pun tidak mempermasalahkan kedekatan adik Gubernur Banten Atut Chosiyah itu dengan beberapa pejabat di lingkungan DPRD dan dinas di Banten. Maqdir pun tak yakin bahwa KPK memiliki bukti permulaan yang cukup untuk menjerat Wawan dengan TPPU. Ia beralasan tindak pidana asal (predicate crime) kasus kliennya terkait TPPU belum jelas.

Sebelumnya, KPK kembali menyita empat mobil mewah Wawan. Keempat mobil tersebut berjenis Lamborghini, Ferrari, Bentley, dan Rolls Royce. KPK juga sudah menyita tiga mobil dan satu Harley Davidson. Tiga mobil tersebut adalah Nissan GTR warna putih bernomor polisi B 888 GAW, Lexus LS hitam B 888 ARD, dan Land Cruiser warna hitam B 888 TCW.

Hingga saat ini, lembaga antikorupsi itu telah menyita 17 mobil terkait dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany itu. Wawan merupakan tersangka kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak, tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Tangerang Selatan dan Provinsi Banten, serta tersangka pencucian uang.

Berdasarkan hasil penelusuran, KPK menemukan aset Wawan berada di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Bali. Aset tersebut antara lain berupa rumah, tanah, dan mobil.
SUMBER KOMPAS

USAHA APA YA?
ALAT KESEHATAN PEMPROV BANTEN AMA TANGSEL YA?