Selamat sore
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,,.
Telah ditemukan tewas,hari ini oleh tim sar 2 pendaki mapala stiesia,
alif (23) dan dian (18).
Sungguh menyedihkan melihat dan merasakan kehilangan seorang pendaki,.
Dia diduga nekat untuk tetap melanjutkan perjalanan menuju gunung kembar,mskpun cuaca pada saat itu sangat tidak bersahabat,.
Badai menghantui lokasi pada saat itu,.
Bberapa rombongan memutuskan turun dan tidak melanjutkan perjalanan,.
Namun mereka ber 2 tetap keukuh utk melanjutkan perjalanan dengan hanya membawa sebotol air mineral,.
Alam tidak bisa dilawan kawan,,.
Kita hanya makhluk kecil yang menerima Pa adanya kejadian yang ditakdirkan Allah SWT,,.
Semoga ini menjadi pelajaran berharga utk para pecinta alam,mapala,dan manusia2 yang mencintai diri dan alam utk tetap memikirkan keselamatan,.
Jangan anggap kamu dapat mengalahkan alam sobat,.
Semoga arwah diterima di sisi-Nya
Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,.
Amiin2,,.
Sekian info yang bisa saya sampaikan,,.
Inet lemot,belum bisa dandanin thread,.
Wassalam,.
Salam,
Para pecinta alam.
Foto
Quote:
Original Posted By Alif & Dian
Quote:
Original Posted By Alif & Dian
Quote:
Original Posted By kronologi perpisahan dengan kelompok
Kondisi Rumah Duka Menunggu Kedatangan Jenazah Alif Senin 27 Jan 2014 23.00 WIB
Quote:
Quote:
Kedatangan Ambulance Jenazah Alif 23.30 WIB (GRESIK)
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Setelah Peti jenazah di gotong masuk kedalam rumah duka, suasana isak tangis keluarga pun pecah tak tertahankan,dan gak aku dokumentasikan,karena suasana pada saat itu cukup ramai, dari sahabat di kampus,tetangga, tak luput juga dari para reporter Trans TV ikut meliput.
Berita Pagi Ini di koran Jawa Pos
Quote:
Sedikit kutipan dari sumber
Quote:
Original Posted By Merdeka.com
Merdeka.com - Dua pendaki yang merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia), ditemukan tewas di Gunung Welirang, Jawa Timur. Diketahui Alif dan Dian sudah seminggu dinyatakan hilang saat melakukan pendakian.
"Sudah ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB tadi, keduanya tewas di dekat lereng kembar Welirang," kata Kabid Tanggap Darurat Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setyono, kepada merdeka.com, Senin (27/1).
Bagyo menjelaskan kedua pendaki ini ditemukan nyaris bersamaan. Jenazah Alif ditemukan lebih dulu.
"Lokasinya berdekatan," kata Bagyo.
Saat ini jenazah kedua pendaki sedang dibawa turun melalui Pos Ceger.
Kedua pendaki ini naik gunung bersama rombongan Pecinta Alam Stiesia, Minggu (19/1) lalu. Pendakian diwarnai cuaca buruk. Saat terpisah dari rombongan Alif dan Dian hanya membawa sebotol air dan kamera digital.
Quote:
Original Posted By Beritajatim.com
Malang (beritajatim.com) - Setelah dilaporkan hilang selama delapan hari, dua pendaki Gunung Welirang ditemukan tewas secara terpisah dengan jarak 80 meter di bukit kembar. Keduanya adalah Alif Hazen Rahmasyah (24) dan Dian (18).
Kepala Unit Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Wilayah Malang-Pasuruan, Gatot Sundoro mengungkapkan, penyebab pasti kematian kedua pendaki masih belum diketahui. Tetapi keduanya tewas diduga karena badai dan cuaca ekstrem serta minimnya bekal.
"Keduanya ditemukan meninggal oleh petugas di lapangan yang melakukan penyisiran bersama tim Search And Rescue (SAR)," ujar Gatot Sundoro.
Petugas yang melakukan penyisiran, sambungnya dibagi dalam dua regu menyusuri kawasan Cangar Kota Batu dan Tretes Pasuruan. "Setelah jenazah korban ditemukan, proses evakuasi dilakukan melalui kawasan Cangar Kota Batu," ucapnya.
Quote:
Original Posted By berita jatim.com
Gresik (beritajatim.com) - Kabar ditemukannya Alif Hazen Rahmansyah (23), warga Jalan Pahlawan VI/10 Gresik yang juga mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya membuat orang tua korban masih shock berat. Bahkan, wartawan yang mencoba mengorek informasi dilarang oleh saudara korban.
Saat ini, suasana di rumah korban masih terlihat sepi. Hanya, beberapa tetangga korban terlihat lalu lalang di rumah korban.
Menurut Kepala Desa Tlogobendung Hj. Sri Winarni, dirinya malah baru mengetahui dari wartawan kalau Alif anak pasangan Muhammad Hamim dan Hasinah sudah meninggal dunia.
"Alif memang warga saya meskipun dia orang Bawean tapi sejak kecil sampai kuliah menjadi warga Desa Tlogobendung," ujarnya, Senin (27/01/2014).
Diceritakan Hj.Sri Winarni, sebelum ditemukan meninggal. Ibunda korban Hasinah pernah bertemu dirinya meminta doa agar anaknya selamat saat belum ditemukan.
"Sesuai catatan dari KK di Desa Tlogobendung, Alif itu 3 bersaudara karena memiliki 2 adik masing Dimas Hafiz Ashari (18), dan Andy Khairul Azmi (16)," ujarnya.
Selama di Gresik, Alif Hazen Rahmansyah mahasiswa STIESIA Surabaya menamatkan pendidikannya di TK Dharma Wanita Desa Tlogobendung, Kecamatan Gresik. Selanjutnya menempuh pendidikan di SDN Sidokumpul 3 Gresik, dan SMA Semen Gresik sebelumnya akhirnya melanjutkan ke STIESIA Surabaya.
Seperti diberitakan beritajatim.com. Alif Hazen Rahmansyah (Alif), telah ditemukan mayatnya dalam kondisi tidak bernyawa setelah hilang selama 5 hari setelah melakukan pendakian di Gunung Welirang, Pasuran, Jawa Timur.
Quote:
Original Posted By kompas.com
MALANG, KOMPAS.com — Dua pendaki, keduanya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia), Surabaya, yang hilang di Gunung Welirang, Pasuruan, Jawa Timur, sejak sepekan lalu, ditemukan dalam kondisi tewas.
Jasad kedua pendaki itu ditemukan tim SAR gabungan dari Kota Batu, Malang, dan Pasuruan, di lereng barat gunung kembar dua. "Saat ini tim SAR gabungan sedang melakukan evakuasi jasad kedua korban, melalui jalur Cangar, Kota Batu," terang Kepala UPT Tahura wilayah Pasuruan, Gatot Sundoro, di Malang, Jawa Timur, Senin (27/1/2014).
Kedua pendaki, masing-masing Alief Hazen Rahmansyah (24) dan Dian (18), dilaporkan hilang sejak 19 Januari lalu ketika mengikuti kegiatan Mapala Stiesia. Mereka terpisah dari rombongan dan naik ke puncak gunung kembar untuk memotret. Saat itu mereka hanya berbekal kamera dan air mineral.
Diperkirakan, tim SAR gabungan tiba di posko pada Senin (27/1/2014) sore atau malam hari. "Karena medannya tergolong sulit. Evakuasi sedikit terlambat," katanya.
Sementara menurut salah satu anggota tim SAR Mahameru, Sudarmono, saat dihubungi via telepon, menurut informasi yang dia terima, jasad Alief dan Dian ditemukan pada Senin (27/1/2014) sekira pukul 11.00 WIB.
"Lokasi penemuannya tak jauh dari lokasi awal mereka diketahui hilang. Sekarang tim masih melakukan evakuasi. Dalam proses pencarian, tim SAR terkendala oleh cuaca buruk dan badai di Gunung Welirang," kata Sudarmono.
Quote:
Original Posted By detik.com
Pasuruan - Alif Hazen Rahmasyah (24) dan Dian (18), dua mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya, yang hilang di Gunung Welirang, sejak Minggu (19/1) lalu ditemukan meninggal dunia.
Kedua jenazah ditemukan tim SAR gabungan di sebuah lembah di lereng barat Gunung Kembar 2, kawasan Tahura, setelah 9 hari hilang.
"Ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pukul 11.00 WIB. Saat ini masih dilakukan evakuasi," kata Kepala UPT Tahura R Soerjo wilayah Malang-Pasuruan, Gatot Sundoro, Senin (27/1/2014).
Gatot mengatakan kedua jenazah ditemukan berjauhan pada jarak puluhan meter. Menurut dia petugas dari Tahura yang pertama kali menemukan jenazah kedua mahasiswa ini.
"Mereka sembilan hari tersesat di gunung, hanya bawa bekal air," jelas Gatot
Ivani, salah satu personel tim SAR gabungan membenarkan. Menurut dia, kedua jenazah akan dievakuasi ke Pos Cangar. "Sudah dipastikan meninggal dunia. Evakuasi melalui jalur Cangar," jelas Ivani.
Kedua jenazah mahasiswa ditemukan pada hari kelima pencarian resmi yang dilakukan Tim SAR Gabungan yang dilakukan sejak Rabu lalu. Tim terdiri dari Basarnas, BPBD, Tahura dan kelompok pecinta alam.
Kedua korban merupakan peserta kegiatan orientasi pengenalan anggota mapala muda Stiesia Surabaya. Keduanya berpisah dengan rombongan, dan naik ke puncak gunung Kembar untuk mengabadikan view. Mereka hanya berbekal kamera dan air mineral.