Jika ke Malaka, Malaysia, jangan melewatkan Gereja Santo Paulus yang dibangun oleh bangsa Portugis tahun 1513. Ada kisah tangan patung yang hilang di gereja kuno ini.

Tak hanya dikenal sebagai bekas peninggalan dan tempat peribadatan sejak berabad-abad silam. Santo Paulus juga menyimpan cerita tentang sosok Fransiskus Xaverius.

Meski tak melakukan penyebaran agama Kristiani di Malaka secara langsung, namun nama pendeta yang melakukan usaha untuk mencapai kejayaan dalam slogan gospel yang diusung penjajah Eropa selain gold dan glory saat menguasai Asia juga terselip dalam bagian sejarah kota Malaka.

Sembilan bulan jenazahnya sempat dimakamkan di gereja Santo Paulus, namun jenazah Xaverius konon tak cacat sedikit pun saat tubuhnya yang telah dikubur hendak dipindah makamkan di Goa, India.

Beberapa petinggi gereja Santo Paulus pun kemudian sepakat untuk menjadikan Xaverius sebagai sosok suci atau Santo dalam istilah agama Katolik.

Tak hanya itu, pada 1614, pusat ajaran agama Katolik di Roma memutuskan untuk memotong lengan kanan jenazah Xaverius untuk mengenang sosoknya yang semasa hidup berjuang untuk menyebarkan agama hingga ke wilayah Asia khususnya di kawasan China.

Namun bila lengan kanan yang biasa digunakan untuk membaptis jemaatnya itu hingga kini tersimpan di Gereja Yesuit di kota Roma, Italia, lengan kanan patung Xaverius yang ada di gereja Santo Paulus, Malaka justru terpotong tak sengaja dan hingga kini tak ditemukan keberadaannya.

"Di waktu yang sama di tahun 1614, lengan kanan jenazah Xaverius dipotong. Tapi, secara tak sengaja, lengan kanan patung Xaverius juga hilang setelah patungnya didirikan dan bagian tangannya patah setelah sebuah dahan pohon jatuh menimpa patung tersebut,"urai Zura pemandu wisata yang mendampingi detikTravel di tempat ini minggu lalu.

Meski begitu, di bekas reruntuhan gereja Santo Paulus, sampai sekarang patung Fransiskus Xaverius masih berdiri tegak. Patung yang didirikan menghadap ke utara Malaka itu masih tampak kokoh, walaupun, salah satu lengannya terpotong dan tak diketahui dimana rimbanya.

Sumber: travel.detik.com/read/2013/09/02/095205/2346569/1520/kisah-tangan-pendeta-yang-hilang-di-gereja-saint-paul-melaka