Sekilas Tentang BPR (Bank Perkreditan Rakyat)

Apakah BPR?
Bank Perkreditan Rakyat yang biasa disingkat dengan BPR adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. (BI)

BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.

Sejak kapan BPR dikenal masyarakat?
BPR sudah ada sejak jaman sebelum kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan Lumbung Desa, bank Desa, Bank Tani dan Bank Dagang Desa atau Bank Pasar.

Apakah BPR merupakan lembaga perbankan resmi?
BPR merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut secara jelas disebutkan bawah ada dua jenis bank, yaitu Bank Umum dan BPR.

Apa fungsi BPR?
Fungsi BPR tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah, tetapi juga menerima simpanan dari masyarakat. Dalam penyaluran kredit kepada masyarakat menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Sasaran, karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih sederhana, dan sangat mengerti akan kebutuhan Nasabah.

Apa jenis layanan yang diberikan BPR?
Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.

Memberikan kredit dalam bentuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun Kredit Konsumsi.

Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.

Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas.

Apa jenis layanan yang tidak boleh dilakukan BPR?
Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah :

Menerima simpanan berupa giro.
Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
Melakukan usaha perasuransian.
Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR.


Kemana alokasi Kredit BPR?
Dalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh BPR, yaitu :

Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian.

Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait, termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 30% dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.

Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi (dan keluarga), pejabat BPR lainnya, serta perusahaan-perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan pihak pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi (dan keluarga), pejabat BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak melebihi 10% dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.


Apakah BPR dapat membuka kantor cabang?
Melalui Peraturan Bank Indonesia, BPR diberi kesempatan untuk mempercepat pengembangan jaringan kantor dengan membuka Kantor Cabang dan Kantor Kas, sehingga ini akan semakin memperluas jangkauan BPR dalam menyediakan layanan keuangan kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah.

Amankah menyimpan uang di BPR?
Menyimpan uang di BPR aman, karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku, sehingga tidak ada salahnya jika kita menabung dan atau mendepositokan uang di BPR.


Sumber : BI & LPS

Sumber : http://www1.lps.go.id/web/guest/press_release_bpr

Didirikan sejak 25 Agustus 1993 dengan nama PT BPR Rindang Pundi Mekar yang berlokasi di Bekasi (berdasarkan keputusan Menteri Keuangan No.Kep-193/KM-17/1994 tanggal 12 Juli 1994)

Pada 30 September 2003 BPR Rindang Pundi Mekar berubah nama menjadi PT. BPR Danatama Indonesia. BPR Danatama Indonesia adalah anak usaha dari Millennium Danatama Group (MDG)
Corporation.

Saat ini Kantor Cabang BPR Danatama Indonesia tersebar dibeberapa daerah yaitu di Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Bogor. Saat ini BPR Danatama Indonesia tedaftar sebagai Bank Peserta LPS.

Tahun 2011 BPR Danatama Indonesia mendapatkan penghargaan 2nd Info Bank BPR Award 2011 atas kinerja keuangan selama tahun 2010 dengan predikat “ Sangat Bagus”.

Sumber : http://www.mdicorps.com/business-sec.../bank-danatama

Millennium Danatama Group didirikan tahun 1980 dan telah berkembang pesat dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun. Saat ini Millennium Danatama Group beropersai di tingkat nasional maupun internasional seperti (Beijing, Hongkong, Amerika Serikat, Inggris dll)

Millennium Danatama Group memiliki portofolio bisnis di bidang keuangan, investasi dan perbankan, pengembangan area hunian, industri dan perkantoran, media cetak dan online, pertambangan dan manufaktur.




Sumber : http://www.mdicorps.com/about/corporate-history

CEO Review

Panji Millenium Danatama Group (MDG) semakin berkibar di negeri ini. Sayap usahanya mengepak ke mana-mana menyentuh pelbagai segmentasi. Tercatat, grup bisnis yang mulai dirintis semenjak dekade 1980-an ini, kini telah memayungi banyak core business.

Bahkan di antaranya ada yang bertaraf internasional. Ya, kibaran bendera MDG bukanlah hasil “abrakadabra”. Berkat kerja keras dari segenap punggawanya, termasuk polesan tangan dingin Sang Big Boss, Tahir Ferdian langkah MDG semakin gontai.



Di bidang keuangan, kiprah perusahaan di bawah bendera MDG bisa dibilang cukup bertaji meski kompetisi di bisnis ini kian sengit. Sebagai salah satu broker saham nama Millenium Danatama Sekuritas cukup dipandang. Begitu juga Millenium Penata Futures yang namanya cukup harum di dunia berjangka. Tak hanya itu, di sektor aset manajemen, MDG juga mendirikan Millenium Danatama Indonesia yang menyuguhkan konsep ‘butik investasi’.

Masih di dunia finance, jauh-jauh hari MDG sudah menelorkan perusahaan perbankan yang berorientasi pada penyaluran kredit untuk “wong cilik” dengan berdirinya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Danatama Indonesia. Ya, itulah sebagian perusahaan-perusahan yang menjadi penopang kerajaan bisnis MDG. Selain di sektor-sektor tersebut, MDG memiliki sayap bisnis lain di bidang properti, real industry dan manufacturing, pertambangan batu bara dan logam, perusahaan emas, dan kini mulai merambah ke media online.

Menurut Tahir Ferdian, CEO sekaligus Presiden Komisaris MDG, cikal-bakal pendirian kelompok bisnis ini untuk menghindari inflasi yang menggila di tahun 1980-an. Maklum ketika itu industri keuangan relatif belum begitu berkembang sehingga kehadiran MDG diharapkan bisa menjadi solusi. Memang semula perusahaan ini fokus ke keuangan. Akan tetapi mengingat pergerakan industri ini begitu cepat maka perusahaan ini melakukan inovasi terus-menerus agar tak tergerus kemajuan zaman.

“Bagi saya, bidang finance ini sangat variatif dan inovatif, sehingga mau tak mau harus terus belajar, agar tak ketinggalan. Apalagi Indonesia di bidang ini masih jauh tercecer dari negara maju. Maka dari itu, kita harus terus memperdalam masalah finance agar perusahaan kita bisa tetap bertahan,” ujar Tahir.

Lantas, kenapa tertarik dengan dunia keuangan yang justru berhubungan dengan hitung-menghitung? Menurut Tahir, alasan yang paling mendasar adalah dia dan keluarganya ternyata memiliki kemampuan di atas rata-rata mengenai perhitungan. Di saat orang lain begitu menghindari masalah hitung-menghitung, Tahir justru begitu mahir “meracik” angka demi angka.

“Dari sisi latar belakang, boleh dibilang keluarga kami sangat mahir dalam hal angka-angka. dalam hal respon dan penangkapan terhadap angka-angka juga cepat, dan saya sangat menyukai itu. Inilah salah satu yang menjadi hobi saya sehingga saya menggeluti dunia finance,” cerita Tahir yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Xiangqi Indonesia (PEXI), semacam catur versi China.

MELIBATKAN PARA AHLI DI BIDANGNYA
Keberhasilan MDG menjadi korporasi bisnis yang membawahi banyak bidang tentu tidakterlepas dari penggelolaan yang ciamik dari Putra Sibolga, Sumatera Utara ini. Manajemen yang tepat itu di antaranya dilakukan dengan merekrut para ahli di bidang masing-masing. “Selama ini, saya sebisa mungkin mengelola dengan baik, yakni dengan cara mencari yang ahli di bidang ini, sambil kita juga terus belajar. Tapi sebenarnya, cara mengelola yang mudah itu dengan terjun langsung ke market. Dan kita juga mengadop sistem-sistem yang baru dari mancanegara untuk diterapkan di negara kita,” kembali ia melanjutkan ceritanya.

Akan tetapi dalam perjalanannya, untuk menjadi seperti saat ini tentu butuh proses panjang. Tapi Tahir tak patah arang, dia kendalikan segala tantangan tersebut. Untuk itu dirinya terus belajar dan mengkaji bahkan hingga ke luar negeri, terutama mengenai perkembangan dunia finance itu. Soal perekrutan SDM yang ahli, dirinya tak pernah pilih kasih. Prinsipnya, penempatan SDM harus sesuai dengan keahliannya, ‘right man on the right place.’ “Siapa pun itu, tak peduli dari suku mana, agama apa, apa warna kulitnya, asal bisa cocok dan mempunyai kemampuan, ya kita pakai. Malah ada dua anggota kita yang dulu eks pembantu, sekarang menjadi orang yang kita percaya,” ungap dia lagi.

Bagi dia, segala bisnis yang ia ciptakan semuanya saling menunjang dan saling membutuhkan satu sama lain. Sebagai contoh, untuk bidang properti pasti membutuhkan fasilitas bank. Untuk bidang pertambangan berkaitan erat dengan sekuritas, misalnya kalau ada rencana IPO (initial public offering). Jadi rantainya seperti itu. “Juga media ( Finroll) ini bisa menginternasionalkan perusahaan kita. Itu peran penting dari media,” ujarnya.

Banyaknya perusahaan yang dia komandoi, dengan sedikit berseloroh, Tahir mengaku tidak tahu di mana saja kantor perusahaan-perusahaannya itu yang, katanya, berjumlah 200-an. Apalagi perusahaan-perusahaan di bawah MDG banyak yang sudah go international. Bendera MDG sudah tertancap di banyak negara seperti China, Hongkong, Taiwan, Teheran, negara-negara eks Rusia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan banyak lagi lainnya.Ini artinya MDG sudah ada hampir di semua benua. Menurut Tahir ini bisa membawa nama baik bangsa, sehingga mereka tahu, oh ternyata Indonesia memiliki perusahaan finance yang diakui di kancah dunia.

Soal kunci sukses, di balik keberhasilannya itu, Tahir mengatakan ada dua hal yang bisa dikedepankan yakni percaya diri dan terus melakukan pembaruan. “(dua hal ini) Klise memang, bahkan orang sudah bosan mendengarnya, tapi itulah faktanya,” katanya.

FOKUS KE PERTAMBANGAN DAN PROPERTI
Kata Tahir, sekarang ini pihaknya sedang mencurahkan perhatian ke bidang energi dan pertambangan. Untuk itu seluruh energi perusahaan akan tercurah ke sana. Pertimbangannya, prospek sektor energi dan pertambangan ini bakal lebih diperhitungkan oleh semua negara di dunia. Ke depan, negara-negara di dunia pasti akan terus membutuhkan energy. Sementara resource untuk energi tak terbarukan ini hari demi hari kian berkurang.

“Jadi kalau kita fokus untuk mengembangkan di sini, rasanya masa depan akan bagus. Saat ini, kami banyak meng-eksplor batu bara dan logam. Jadi untuk tahun depan, sepertinya masih banyak berkutat di pertambangan. Kami juga akan membangun pabrik baja di Kalimantan dan Jawa. Bahkan kami juga berencana membangun power plan di kawasan industri kami yang berada di daerah Bojong Lengkong, Banten, dengan total daya sekitar 300-500 megawatt (MW),” tegasnya.

Di sektor properti perusahaan ini tengah menyiapkan proyek rumah susun (rusun) modern di daerah Cikokol, Tangerang. Rusun yang akan dibangun dalam lima lantai itu memiliki konsep seperti rusunami dengan ditopang penghijauan di dalamnya. Selain itu desain yang diusung adalah modern-minimalis. Hunian dengan nama Gold Brick Residence ini memiliki unit 1.300 di atas lahan yang cukup luas.

“Ini akan menjadi hunian alternatif, apalagi target market-nya sendiri lebih ke menengah ke bawah dengan harga Rp 150 juta per unit. Ini belum kami luncurkan ke market karena sedang menunggu perijinannya. Nantinya, kami juga akan membangun di beberapa titik di Jakarta. Saat ini kami masih mengandalkan pendanaan sendiri dan sedikit dari masyarakat. Inilah bentuk partisipasi kami dalam mendukung program pemerintah,” papar Tahir.

Sumber : http://www.fileinvestasi.com/sorot/6...danatama-group

Sumber : http://www.bi.go.id/id/publikasi/lap...l/Default.aspx

Produk Simpanan Berjangka Deposito BPR Danatama Indonesia

* Berlaku bulan Februari 2014

Award / Penghargaan

BPR Danatama Indonesia - Jakarta -
Jl. Kwitang Raya No. 1 Gedung Graha Millenium Lantai 1
Senen Jakarta Pusat

BPR Danatama Indonesia - Bekasi -
Jl. Pramuka No. 1A Kelurahan Marga Jaya Kecamatan Bekasi Selatan
Kota Bekasi

BPR Danatama Indonesia - Tangerang -
Jl. Raya Baru Pemda Tigaraksa
Kawasan Industri Millenium Blok A11 No. 16
Cikupa Kabupaten Tangerang

BPR Danatama Indonesia - Bogor -
Perumahan Taman Kenari Blok E1 No. 17
Jalan Pangerang Sogiri Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Bogor Utara
Kota Bogor