- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gerindra: Stempel Prabowo di uang Rp 50 ribu kampanye hitam


TS
rzq140k
Gerindra: Stempel Prabowo di uang Rp 50 ribu kampanye hitam
Assalammu'alaikum
nemu berita menarik yang harus di diskusikan ni,
Uang BI di rusak,buat kampanye lagi... tapi apakah benar begitu???
kita simak bersama-sama
Merdeka.com - Uang berstempel Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto beredar luas di masyarakat. Hal ini dinilai sebagai sebuah serangan politik terhadap Partai Gerindra.
"Kami sangat prihatin dengan persoalan ini. Beredarnya uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap dengan tulisan "Prabowo Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil" adalah kampanye hitam terhadap Prabowo," kata Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo, Senin (27/1).
Budi menjelaskan, hari-hari terakhir ini dunia media sosial terutama Twitter diramaikan oleh gambar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap nama Prabowo. Dia pun tegas membantah hal itu dilakukan oleh partai berlambang burung Garuda tersebut.
"Tidak mungkin kami atau Gerindra melakukan tindakan seperti itu. Apalagi dalam berbagai kesempatan Pak Prabowo sudah menyampaikan komitmennya soal pemberantasan korupsi dan anti politik uang," tegas dia.
Bahkan, kata Budi, beberapa lembaga survei juga memberikan peringkat paling tinggi kepada Prabowo Subianto sebagai Capres yang paling mampu memberantas korupsi yang. tentunya membawa konsekuensi tersendiri bagi Prabowo.
"Jadi tidak mungkin lah kami melakukan politik kotor seperti itu. Kami memiliki beban yang paling berat untuk memberantas korupsi dan politik uang dengan predikat-predikat terbaik yang diberikan lembaga survei," kata dia.
Menurut Budi, dalam konteks peredaran uang bercap Prabowo, yang dirugikan dan menjadi korban adalah Prabowo Subianto.
"Sangat disayangkan jika ada masyarakat yang mempercayai kegiatan itu dilakukan oleh kami dan menjadi perbincangan luas. Tapi kami yakin, rakyat yang pintar tidak akan terhasut oleh kampanye negatif seperti ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Jagat Twitter diramaikan oleh gambar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap materi kampanye diduga kandidat presiden Prabowo Subianto. Tertulis di uang tersebut "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil".
Pencuit pertama yang melaporkan temuan ini adalah Simon Perez, lewat akunnya @simonperez. Dia mengklaim memperolehnya dari kembalian seusai makan di kawasan peristirahatan Tol Jagorawi pekan lalu.
"Uang itu saya dapat dari kembalian di restoran, kok saya lihat ada stempel Prabowo-nya. Saya enggak tahu (kasir) dapat dari mana," ujar Simon ketika dikonfirmasi merdeka.com lewat telepon, Minggu (26/1).

nemu berita menarik yang harus di diskusikan ni,
Uang BI di rusak,buat kampanye lagi... tapi apakah benar begitu???
kita simak bersama-sama
Spoiler for NO REPOST:

Spoiler for Berita 1:

"Kami sangat prihatin dengan persoalan ini. Beredarnya uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap dengan tulisan "Prabowo Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil" adalah kampanye hitam terhadap Prabowo," kata Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo, Senin (27/1).
Budi menjelaskan, hari-hari terakhir ini dunia media sosial terutama Twitter diramaikan oleh gambar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap nama Prabowo. Dia pun tegas membantah hal itu dilakukan oleh partai berlambang burung Garuda tersebut.
"Tidak mungkin kami atau Gerindra melakukan tindakan seperti itu. Apalagi dalam berbagai kesempatan Pak Prabowo sudah menyampaikan komitmennya soal pemberantasan korupsi dan anti politik uang," tegas dia.
Bahkan, kata Budi, beberapa lembaga survei juga memberikan peringkat paling tinggi kepada Prabowo Subianto sebagai Capres yang paling mampu memberantas korupsi yang. tentunya membawa konsekuensi tersendiri bagi Prabowo.
"Jadi tidak mungkin lah kami melakukan politik kotor seperti itu. Kami memiliki beban yang paling berat untuk memberantas korupsi dan politik uang dengan predikat-predikat terbaik yang diberikan lembaga survei," kata dia.
Menurut Budi, dalam konteks peredaran uang bercap Prabowo, yang dirugikan dan menjadi korban adalah Prabowo Subianto.
"Sangat disayangkan jika ada masyarakat yang mempercayai kegiatan itu dilakukan oleh kami dan menjadi perbincangan luas. Tapi kami yakin, rakyat yang pintar tidak akan terhasut oleh kampanye negatif seperti ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Jagat Twitter diramaikan oleh gambar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap materi kampanye diduga kandidat presiden Prabowo Subianto. Tertulis di uang tersebut "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil".
Pencuit pertama yang melaporkan temuan ini adalah Simon Perez, lewat akunnya @simonperez. Dia mengklaim memperolehnya dari kembalian seusai makan di kawasan peristirahatan Tol Jagorawi pekan lalu.
"Uang itu saya dapat dari kembalian di restoran, kok saya lihat ada stempel Prabowo-nya. Saya enggak tahu (kasir) dapat dari mana," ujar Simon ketika dikonfirmasi merdeka.com lewat telepon, Minggu (26/1).
Spoiler for Berita 2:
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat untuk menukarkan uang kertas yang tidak layak edar. Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs menuturkan, ada beberapa kriteria uang tidak layak edar.
Salah satunya, memiliki tambahan tinta di permukaan kertas tersebut alias dicoret atau dicap seperti yang ditemukan pada uang kertas yang diberi stempel bertuliskan Prabowo.
"BI mengimbau supaya uang tersebut ditarik dari peredaran, dan juga mengimbau agar masyarakat tidak merusak uang," kata Peter kepada merdeka.com, Minggu (26/1).
Peter mengatakan, masyarakat bisa langsung mendatangi kompleks Gedung Bank Indonesia apabila mendapati uang kertas tidak layak edar. Langkah lain yang bisa dilakukan masyarakat adalah menukarkannya ke kantor bank-bank terdekat.
"Datang saja ke BI nanti bisa ditukar, atau ke bank nanti bank yang serahkan ke BI. Soalnya uang yang ada tulisan atau cap itu bagi BI masuk ke uang tidak layak edar, dan akan dimusnahkan," kata Peter.
Terkait dengan kasus uang dengan stempel bertuliskan Prabowo Subianto, Peter mengatakan, BI akan mempelajari terlebih dahulu kasus itu.
"Kami akan pelajari tindakan lebih lanjut mengenai stempel Prabowo tersebut," tutup Peter.
Salah satunya, memiliki tambahan tinta di permukaan kertas tersebut alias dicoret atau dicap seperti yang ditemukan pada uang kertas yang diberi stempel bertuliskan Prabowo.
"BI mengimbau supaya uang tersebut ditarik dari peredaran, dan juga mengimbau agar masyarakat tidak merusak uang," kata Peter kepada merdeka.com, Minggu (26/1).
Peter mengatakan, masyarakat bisa langsung mendatangi kompleks Gedung Bank Indonesia apabila mendapati uang kertas tidak layak edar. Langkah lain yang bisa dilakukan masyarakat adalah menukarkannya ke kantor bank-bank terdekat.
"Datang saja ke BI nanti bisa ditukar, atau ke bank nanti bank yang serahkan ke BI. Soalnya uang yang ada tulisan atau cap itu bagi BI masuk ke uang tidak layak edar, dan akan dimusnahkan," kata Peter.
Terkait dengan kasus uang dengan stempel bertuliskan Prabowo Subianto, Peter mengatakan, BI akan mempelajari terlebih dahulu kasus itu.
"Kami akan pelajari tindakan lebih lanjut mengenai stempel Prabowo tersebut," tutup Peter.
Spoiler for Berita 3:
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menilai uang yang diberi cap bertuliskan Prabowo Subianto, secara otomatis menjadikan uang tersebut tidak layak edar atau tidak bisa digunakan untuk transaksi.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs mengatakan, apabila uang tersebut masuk ke BI, maka akan langsung masuk ke dalam kelompok uang yang akan dimusnahkan.
"Uang itu buat kita menjadi uang yang tidak layak edar, karena kotor, dan ada tinta yang tidak seharusnya. Kalau disetor ke BI akan kita musnahkan," kata Peter kepada merdeka.com, Minggu (26/1).
Namun, apabila uang tersebut masih beredar di masyarakat, maka peredarannya akan tergantung pada pemegang uang tersebut. Bank sentral terbuka apabila ada masyarakat yang menyerahkan uang tersebut langsung ke BI.
"Laku atau tidak sih tergantung, yang menerima bisa menolak. Tapi kalau masuk ke BI kita terima untuk dimusnahkan," imbuh Peter.
Sebelumnya, Jagat Twitter diramaikan oleh gambar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap materi kampanye diduga kandidat presiden Prabowo Subianto. Tertulis di uang tersebut "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil".
Pencuit pertama yang melaporkan temuan ini adalah Simon Perez, lewat akunnya @simonperez. Dia mengklaim memperolehnya dari kembalian seusai makan di kawasan peristirahatan Tol Jagorawi pekan lalu.
"Uang itu saya dapat dari kembalian di restoran, kok saya lihat ada stempel Prabowo-nya. Saya enggak tahu (kasir) dapat dari mana," ujar Simon ketika dikonfirmasi merdeka.com lewat telepon, Minggu (26/1).
Pria 37 tahun yang berdomisili di Jakarta ini mengaku langsung mengontak akun prabowo yakni @prabowo08 untuk meminta penjelasan. Tapi akun resmi itu tak menggubris temuan uang berstempel materi kampanye tersebut. "Saya bilang tolong anak buahnya diingatkan, tapi dicuekin".
Baginya, jika benar langkah mencap uang kertas ini dilakukan tim kampanye calon presiden Partai Gerakan Indonesia Raya, maka itu adalah hal tak patut.
"Ini uang distempel. Sedih lah, enggak patut. Menurut saya ada cara lain lebih wise untuk berkampanye," kata Simon.
Selain Simon, kabar beredarnya uang kertas berstempel kampanye Prabowo ini juga ditemukan pengguna Twitter lainnya misalnya @kurawa alias Rudi Valinka. Dia sampai mencuitkan rangkaian komentar mengenai penggunaan uang kertas sebagai media kampanye Prabowo, baik di pecahan Rp 50 ribu maupun Rp 100 ribu.
Lantaran melihat pembahasan tersebut hari ini kembali ramai, Simon membagikan lagi foto uang yang masih dia simpan sampai sekarang itu.
Juru bicara Partai Gerindra sampai sekarang masih coba dikonfirmasi mengenai temuan uang kertas berstempel ini.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs mengatakan, apabila uang tersebut masuk ke BI, maka akan langsung masuk ke dalam kelompok uang yang akan dimusnahkan.
"Uang itu buat kita menjadi uang yang tidak layak edar, karena kotor, dan ada tinta yang tidak seharusnya. Kalau disetor ke BI akan kita musnahkan," kata Peter kepada merdeka.com, Minggu (26/1).
Namun, apabila uang tersebut masih beredar di masyarakat, maka peredarannya akan tergantung pada pemegang uang tersebut. Bank sentral terbuka apabila ada masyarakat yang menyerahkan uang tersebut langsung ke BI.
"Laku atau tidak sih tergantung, yang menerima bisa menolak. Tapi kalau masuk ke BI kita terima untuk dimusnahkan," imbuh Peter.
Sebelumnya, Jagat Twitter diramaikan oleh gambar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap materi kampanye diduga kandidat presiden Prabowo Subianto. Tertulis di uang tersebut "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil".
Pencuit pertama yang melaporkan temuan ini adalah Simon Perez, lewat akunnya @simonperez. Dia mengklaim memperolehnya dari kembalian seusai makan di kawasan peristirahatan Tol Jagorawi pekan lalu.
"Uang itu saya dapat dari kembalian di restoran, kok saya lihat ada stempel Prabowo-nya. Saya enggak tahu (kasir) dapat dari mana," ujar Simon ketika dikonfirmasi merdeka.com lewat telepon, Minggu (26/1).
Pria 37 tahun yang berdomisili di Jakarta ini mengaku langsung mengontak akun prabowo yakni @prabowo08 untuk meminta penjelasan. Tapi akun resmi itu tak menggubris temuan uang berstempel materi kampanye tersebut. "Saya bilang tolong anak buahnya diingatkan, tapi dicuekin".
Baginya, jika benar langkah mencap uang kertas ini dilakukan tim kampanye calon presiden Partai Gerakan Indonesia Raya, maka itu adalah hal tak patut.
"Ini uang distempel. Sedih lah, enggak patut. Menurut saya ada cara lain lebih wise untuk berkampanye," kata Simon.
Selain Simon, kabar beredarnya uang kertas berstempel kampanye Prabowo ini juga ditemukan pengguna Twitter lainnya misalnya @kurawa alias Rudi Valinka. Dia sampai mencuitkan rangkaian komentar mengenai penggunaan uang kertas sebagai media kampanye Prabowo, baik di pecahan Rp 50 ribu maupun Rp 100 ribu.
Lantaran melihat pembahasan tersebut hari ini kembali ramai, Simon membagikan lagi foto uang yang masih dia simpan sampai sekarang itu.
Juru bicara Partai Gerindra sampai sekarang masih coba dikonfirmasi mengenai temuan uang kertas berstempel ini.
Spoiler for Konfirmasi Pihak Gerindra:
Merdeka.com - Seorang pengguna akun Twitter @simonperez mengunggah foto uang kertas nominal Rp 50.000 yang berstempelkan nama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Stampel berwarna biru itu bertuliskan 'Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil'. Uang itu didapatnya dari kembalian seusai makan di kawasan peristirahatan Tol Jagorawi pekan lalu.
Sontak saja, pengguna Twitter lainnya ikut memperbincangkan foto ini. Diduga, foto itu bagian strategi kampanye dari Timses Prabowo.
"Ini uang distempel. Sedih lah, enggak patut. Menurut saya ada cara lain lebih wise untuk berkampanye," kata Simon, saat berbincang dengan merdeka.com beberapa saat lalu.
Partai Gerindra sendiri saat dikonfirmasi mengaku terkejut. "Masa, kita belum dapat laporan," tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada merdeka.com, Minggu (26/1).
Gerindra membantah ada di balik ide uang berstempelkan Prabowo tersebut. Fadli menambahkan, pihaknya tak akan melakukan kampanye dengan cara murahan seperti itu.
"Pasti itu bukan program kami. Kalau pun kita ada kampanye pastinya dilakukan sesuai peraturan yang berlaku," tambahnya.
Dia mengaku kecewa dengan ulah pihak tak bertanggung jawab. Meski pun jika itu dilakukan atas niat pribadinya.
"Masalah uang itu nggak tepat lah, apalagi itu alat pembayaran. Tapi kalau itu inisiatif dari kader gimana kita bisa cegah atau sebaliknya kita nggak tahu. Jika itu sebagai bentuk dukungan pastinya senang, tapi kita berharap cara yang lebih baik," jelas pria berkacamata ini.
Lantas akankah Gerindra membawa persoalan ini ke jalur hukum?
"Kita sendiri belum dapat kabar itu. Kita cek dulu karena kita belum lihat," tandasnya.
Sontak saja, pengguna Twitter lainnya ikut memperbincangkan foto ini. Diduga, foto itu bagian strategi kampanye dari Timses Prabowo.
"Ini uang distempel. Sedih lah, enggak patut. Menurut saya ada cara lain lebih wise untuk berkampanye," kata Simon, saat berbincang dengan merdeka.com beberapa saat lalu.
Partai Gerindra sendiri saat dikonfirmasi mengaku terkejut. "Masa, kita belum dapat laporan," tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada merdeka.com, Minggu (26/1).
Gerindra membantah ada di balik ide uang berstempelkan Prabowo tersebut. Fadli menambahkan, pihaknya tak akan melakukan kampanye dengan cara murahan seperti itu.
"Pasti itu bukan program kami. Kalau pun kita ada kampanye pastinya dilakukan sesuai peraturan yang berlaku," tambahnya.
Dia mengaku kecewa dengan ulah pihak tak bertanggung jawab. Meski pun jika itu dilakukan atas niat pribadinya.
"Masalah uang itu nggak tepat lah, apalagi itu alat pembayaran. Tapi kalau itu inisiatif dari kader gimana kita bisa cegah atau sebaliknya kita nggak tahu. Jika itu sebagai bentuk dukungan pastinya senang, tapi kita berharap cara yang lebih baik," jelas pria berkacamata ini.
Lantas akankah Gerindra membawa persoalan ini ke jalur hukum?
"Kita sendiri belum dapat kabar itu. Kita cek dulu karena kita belum lihat," tandasnya.
Spoiler for Sumur:
Spoiler for Bagi yang Bersedia:



0
4.3K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan