Dimaklumi ya gan diriku masi nubitol dan ini pertama kalinya ane bikin thread jadi mohon dimaklumi.
Quote:
Pada jaman modern ini sangatlah banyak pusat-pusat perbelanjaan, mengingat kebutuhan hidup manusia tak terbatas. Hal ini membuat akses menuju pusat-pusat perbelanjaan menjadi lebih mudah, dan tak jarang juga kita menemui anak-anak yang ikut berbelanja dengan orang tuanya. Nah inilah yang akan ane bahas lebih lanjut.
Seperti yang kita tau jika anak yang ikut beberlanja tidak diawasi dengan benar akan menimbulkan perilaku konsumerisme pada anak secara tak sadar. Karena pusat pembelanjaan merupakan salah faktor yang mengenalkan anak tentang budaya konsumtif. Lihat saja dirak-rak, terlalu banyak produk-produk yang menarik perhatian anak sehingga orang tua perlu putar otak untuk perlu mengelola perilaku anak.
Intermezzo selese gan lanjut cerita dari keluarga ane
Quote:
Di keluargaku ada cerita yang menarik, hal ini terjadi saat aku masih kecil dan polos. Jadi ceritanya, setiap keluargaku mengajak aku berbelanja ke pusat perbelanjaan, orangtuaku selalu memberikan pesan “Nak kamu boleh beli apa saja, tapi barang yang kamu ambil dibawa sendiri-sendiri ya jangan pake kranjang”. Mendengar cerita itu aku sontak tertawa, dan aku sedikit mengingat bahwa waktu kecil aku mengiyakan begitu saja tanpa berpikir kritis tentang maksud dibalik itu semua.
Kalimat pertama yang mengatakan boleh beli apa saja itu membuat aku sumringah dan tak mempermasalahkan kalimat kedua. Trus ada apa dibalik semua itu?
Mari cekibrot
Quote:
Pertama, anak kecil tangannya kecil. Trus napa kalau kecil? Ya secara logika ga bisa donk bawa barang banyak-banyak dan tangannya kan juga cuma dua tuh, otomatis ga bisa bawa barang banyak dan barang-barang berat dan atau besar ditinggalkan.
Quote:
Kedua, tanpa keranjang, anak-anak tidak akan bisa mengambil banyak barang dan otomatis belajar untuk memilih. Memang dari proses ini anak masih belum dapat membedakan mana yang “kebutuhan” mana yang “keinginan”. Tetapi anak belajar “memilih” mana yang harus diambil dan mana yang paling diperlukan oleh dia (stidaknya jadi ga serakah).
Secara tak sadar hal ini dilakukan terus menerus dari TK hingga aku SD dan telah menjadi kebiasaan. Ajaibnya sampai sekarangpun (sudah kuliah) saya kadang masih tidak membawa keranjang sama sekali ketika berbelanja, kecuali mau kamping atau ada kebutuhan khusus beda crita hehe.
itu aja gan share dariku
Sekali lagi, semuanya kembali pada penilaian agan-agan disini. Ane cuman mau sharing apa yang ane alamin waktu mude.