Kalau suatu saat Anda pergi ke Afrika Selatan, dan berkesempatan menjumpai Sungai Johannesburg, mohon tidak sembarangan mencari air di perairan tersebut. Pasalnya, sungai ini sudah tercemar bakter Escherichia coli (E. coli).

Jumlah bakteri E. coli di sungai ini juga begitu banyak, sehingga melampaui tingkat yang masuk akal. Beberapa kawasan seperti di dekat Jembatan Cheetah, terdapat E. coli dengan kadar 240 kali lipat dari batasan normal. Jika Anda nekat meminumnya, dijamin mengalami sakit perut yang parah.

Danau Karachay terletak di Karachay, sebelah selatan Pegunungan Ural, wilayah barat Russia. Danau ini secara panoramik memang sangat indah, tetapi airnya mematikan. Mengapa?

Berbeda dari Sungai Johannesburg yang tercemar bakteri E. coli, air Danau Karachay justru tercemar uranium, sumber radioaktif paling berbahaya di Bumi. Ya, selama puluhan tahun (hingga 1990-an), danau ini menjadi tempat pembuangan utama limbah nuklir.

Racun dari bahan raioaktif ini bisa membunuh kita tanpa harus meminum airnya. Kok bisa? Apabila kita berdiri di pinggir danau, maka serangan radiasi mematikan pasti bakal menerpa. Begitu dahsyat dampaknya, para ahli memperkirakan efek radioaktif ini belum bisa hilang sampai 500 tahun ke depan.

Sungai Potomac terletak di bawah Kota Washington DC, ibu kota Amerika Serikat. Sungai ini juga dianggap mematikan, karena banyak korban tewas di sana.

Daerah di antara Great Falls dan Chain Bridge ini membentuk aliran jeram yang menurun sejauh 1,5 kilometer, sehingga arusnya yang sangat kuat bisa membuat siapapun terjebak dan tewas di dalamnya.

Berdasarkan catatan, rata-rata enam orang tewas setiap tahun di Potomac, sehingga membuat citra sungai ini begitu buruk di mata masyarakat Negeri Paman Sam.

Sungai Belle Fourche merupakan salah satu anak Sungai Mississippi, serta berada di Negara Bagian Wyoming dan South Dakota, Amerika Serikat. Sungai ini sebenarnya tidak beracun.

Yang membuatnya berbahaya adalah terdapatnya titik-titik pusaran air yang mematikan, dan hingga kini belum diketahui penyebabnya. Banyak sekali kasus kematian misterius di sana, terutama dekat Bendung Diversion.

Sebagian korban tewas adalah orang-orang yang sedang menikmati keindahan sungai, kemudian terperangkap dalam pusaran air dan hilang di bawah air.

Sungai Tualatin di Oregon, Amerika Serikat, bukanlah tempat menyenangkan untuk anjing. Pasalnya, hampir setiap tahun banyak anak anjing yang tewas karena paparan racun dari ganggang hijau-biru yang ada di tepian sungai.

Sebenarnya ganggang beracun tersebut mengandung bakteri yang bisa membuat diare parah bagi siapapun yang mengonsumsi airnya, termasuk manusia. Karena manusia sudah tahu, dan mendapat peringatan untuk tidak mengkonsumsi air dari Sungai Tualatin, maka jarang dijumpai kasus manusia yang keracunan. Tapi anjing? Dikasih tahu juga tidak akan pernah tahu, he.. he…

Danau Boiling (Boiling Lake) berada di Taman Nasional Morne Trois Pitons, Dominica. Danau ini ditemukan oleh dua warga Inggris, yaitu Mr Watt dan Dr Nicholls, pada tahun 1870.

Sesuai dengan namanya, air danau ini sangat panas sehingga seperti mendidih (boiling). Suhu airnya mencapai 82 – 91,5 °C (180 – 197 °F), yang bisa membuat kulit kita terkelupas jika nekat berendam di sana.

Padahal, suhu itu pun hanya diukur dari bagian tepi danau. Itu berarti pada bagian tengah maupun bagian dalamnya jauh lebih panas.

Berniat untuk mengukurnya? Semoga tidak terebus hidup-hidup!

Sekitar 300 meter di bawah Danau Kivu terdapat “bom waktu”. Bom waktu itu adalah lebih dari 250 kilometer kubik gas karbondioksida (CO2) dan sekitar 65 kilometer kubik gas metana.

Kombinasi kedua gas ini sudah lebih dari cukup untuk mengalirkan listrik ke beberapa negara. Kalau “bom waktu” itu tidak diamankan, maka akan membanjiri pemukiman di sekitarnya dan bisa menewaskan ribuan orang. Saat ini gas metana tidak terlihat aktif, tetapi sewaktu-waktu bisa kembali aktif. Jadi, seperti menunggu waktu saja.