1. Kesalahan Memilih Nara Sumber
Coba agan lihat dalam video tersebut disitu Najwa bersikap sinis dan kritis dengan angel lelga. Lain halnya kalau yang diwawancarai seorang Jokowi. Dari topik wawancara saja dengan angel lelga : Gengsi Berebut Kursi, sedangkan ketika mewawancarai Jokowi dibilangnya Jokowi Peimpin Percontohan pokoknya yang baik baik lah. (lihat videonya gan poin pertama ane ini dengan poin ke 4 ane, karena yang komen belom nonton pasti gak merasakan perbedaannya).
VERSI LENGKAPNYA
Versi ini dibandingkan dengan Versi Jokowi (point 4) Lihat kritikan/sindiran pedas bertubi tubi terhadap ROY SURYO juga
Dan ini bertentangan dengan kode etik jurnalistik yang dibuat oleh Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia bahwa seorang Jurnalis televisi Indonesia adalah pribadi yang mandiri dan bebas dari benturan kepentingan, baik yang nyata maupun terselubung. Kalau KPI masih menghargai Kode Etik jurnalistik Televisi Indonesia maka hal ini patut dipertimbangkan sebagai bukti bahwa seorang jurnalis N*jwa telah melanggar kode etik jurnalistik.
Yang ane soroti adalah dampak dari tayangan tersebut dan diunggah di youtube banyak yang menghujat angel lelga, menghujat Rhoma, menghujat Farhat Abbas (kalau yang terakhir memang agak sedikit pantas, tapi yang 2 sebelumnya enggak pantas dibully. Akibat bullying tersebut bisa saja menimbulkan traumatik bagi angel lelga ataupun keluarganya. Sementara disisi yang lain mewawancarai Jokowi secara berlebihan dengan pujiannya.
Jadi yang gak nyambung itu N*jwa Shih*b. Masih ada kader lain yang senior, kok yang diwawancarai yang masih unyu unyu (baru terjun ke dunia politik, bisa menimbulkan trauma politik).... Kalau melihat potensi yang masih newbi di politik seorang angel lelga ... belum tentu bisa dikalahkan najwa perolehan suaranya (kalau dia nyalonin jadi kader parpol) ... seharusnya N*jwa Shih*b merasakan dulu nyaleg baru dia terasa kesulitan kesulitannya. Jadi sebetulnya enggak mudah melakukan sesuatu daripada hanya ngomong doang. Termasuk kalau bersaing dengan Farhat Abbas sekalipun belum tentu menang seorang N*jwa Shih*b atau bahkan bersaing dengan Rhoma Irama sekalipun.
2. Kata kata terlalu kasar / pedas terhadap lawan bicara
Dalam etika berjunalistik,seorang N*jwa Shih*b mendadak lupa beretika. Entah apa yang ada dibenaknya : apa cari popularitas, atau memang kepribadiannya kasar, atau agar rating naik. Coba Bandingkan dengan Oprah Winfrey, DR OZ, Kick Andy, Mario Teguh berbicara dengan santun dan penuh dengan penghormatan kepada narasumber. Bahkan acara debat sekalipun harus dengan bahasa yang santun. Karena presenter itu harus bersikap netral (harus memiliki pandangan positif dan negatif terhadap narasumber, dan dilebihkan pandangan positifnya untuk memberikan efek positif bagi narasumbernya)
3. Melecehkan adalah bentuk kesombongan
Definisi sombong adalah merasa lebih besar / lebih hebat daripada orang lain, menganggap orang lain lebih kecil serta meremehkannya.
Kesombongan bagi siapapun tidak pantas. Apalagi ditayangkan diseluruh penjuru negeri. Menjadi trending topic di youtube dan sosial media lainnya. Menjadi bahan pergunjingan. Bagaimana perasaan narasumber setelah itu. Apa bisa trauma seperti hujatan balik yang disampaikan farhat abbas kepada N*jwa Shih*b. terlepas dari pro dan kontra seorang narasumber tetapi tidak berarti harus disepelekan, dihina, diremehkan keberadaannya.
Agaknya N*jwa Shih*b harus belajar lagi etika dalam berbicara, santun dalam bertutur kata. Sehingga enak yang mendengarkannya, karena yang melihat adalah dari berbagai kalangan diseluruh negeri. Lupakan egoisme dan kebencian ketika mewawancarai. Berpikir positif dan berjiwa besar, maka akan menghasilkan hasil yang positif, kesimpulan yang indah dan semua mengamininya. Tidak perlu menjadi kontra seorang presenter dengan lawan bicaranya. karena lawan bicarapun punya pendapatnya sendiri dan pertanggungjawabannya sendiri.
4. Netralitas tidak dijaga
Contoh agan yang sependapat dengan ane :
Quote:
Original Posted By Bunny killer►keliatan bgt gan klo si najwa lagi wawancarin narasumber yg dia gak suka.
beda klo pas dia wawancarain org yg dia suka.

sangat tidak netral n berimbang
Melanggar Bab II Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik Televisi Indonesia
Kita sepakat bahwa ada beberapa instansi dan profesi yang harus menjunjung tinggi netralitas (ketidak berpihakan terhadap golongan tertentu) seperti : Kehakiman/Hakim, Polri/Polisi, Jaksa, TNI, Wartawan termasuk presenter, Media massa / elektronik, dll.
Sangat disayangkan kalau ada televisi yang lebih pro terhadap partai atau golongan tertentu seperti Metr*TV, TV*ne, R*TI, Gl*bal TV, MN* TV.
Mestinya media elektronik harus menjaga netralitasnya. Bahkan ada beberapa diantaranya menggunakan badan survey yang terindikasi telah dibayar oleh stasiun televisi tersebut agar meninggikan golongan tertentu dan merendahkan golongan yang lain (you know what i mean). Masyarakat cerdaspun gak akan dibohongi dengan survey yang abal abal yang cenderung melakukan black campaign.
Ane heran mereka dibayar berapa untuk mendukung golongan tertentu. Apa mereka tidak malu pada diri sendiri, mengorbankan pikiran waras mereka mengorbankan idealisme. Banyak presenter bahkan semua crew nya terset untuk mendukung golongan / partai tertentu. Sehingga acaranya, beritanya hampir semuanya mendukung golongan tertentu dan menjatuhkan golongan lainnya. Apa duit sudah menghilangkan idealisme mereka, bahkan hati mereka sendiri.
C'mon apa mereka sudah tahu yang mereka dukung memiliki hati yang tulus, tidak berpolitik kotor.
Mohon maaf niih gan di daerah ane, seorang bupati terpilih selama 5 tahun (partai merah). Yang tadinya gak punya apa apa (biasa saja) sekarang punya waralaba yang bernama hyp*rmart yang modalnya aja ane yakin milyaran. Gak nyukup duit gajinya dikali 5 tahun untuk dapetin itu. Belum termasuk mobilnya dan rumahnya juga asset lainnya.
Dan ada lagi partai lain di anggota dewan (masih ditempat ane) takehomepaynya ratusan juta rupiah perbulannya. Terlihat dari bagi bagi uang ke kadernya .... kasih motor uang publikasi dll yang jumlahnya fantastis ...
Jadi tolonglah wahai media ... bersikap netrallah. Anda ditonton ratusan juta warga Indonesia yang membutuhkan pendidikan politik yang bersih, tayangan mendidik, santun.
Kalau tidak maka akan hancur bangsa ini dengan media
Copot egoisme kalian, keberpihakan kalian terhadap golongan tertentu, berpihaklah secara netral untuk bangsa Indonesia maju. Semua harus diungkap sisi positif dan negatifnya, lebihkan energi positifnya agar hasilnya positif untuk bangsa. Memberikan efek besar terhadap penonton. Kita sudah jemu dengan perdebatan berlebihan, pemujian berlebihan, pencacian berlebihan, pembodohan masyarakat, penggiringan opini masyarakat. bukan karena anda hebat mempunyai media terus anda pantas untuk manayangkan acara semaunya. Tidak netral. Tidak mendidik. Belum tentu anda bela mati matian di media padahal dilapangan atau didaerah daerah keadaannya lain. Seperti ane ceritakan tadi, didaerah ane partai yang dielu elukan ancur, sementara ane juga melihat ke daerah lain partai dihujat besar besaran malah bagus.
Kalau anda percaya suara rakyat adalah suara Tuhan, dan Suara Tuhan juga enggak pernah salah melainkan banyak hal yang kita tidak Tahu dan Tuhan Maha Tahu Segalanya yang terbaik untuk bangsa. Sama seperti halnya ketika Adam diturunkan ke bumi menjadi khalifah malaikat protes, karena manusia akan membuat kerusakan dimuka bumi, tapi Tuhan Maha Tahu bahwa ada sesuatu yang tidak diketahui Malaikat daripada IlmuNya. Menyuruh Malaikat dan Iblis bersujud pada Adam, dan Iblis lah yang tidak mau bersujud. Karena dia sombong dan angkuh.
Kalau kita yakin pilihan Tuhan adalah benar maka kita tinggal berdoa minta kepada Tuhan Semesta Alam agar diberikan pemimpin pemimpin yang baik dan benar. Dukung calon calon pemimpin pemimpin bangsa ini secara arif dan bijaksana. Kalauperlu bersinergi, tidak usah ada oposisi. Semua membangun untuk kepentingan bangsa dan negara. Jangan hanya memikirkan perut sesaat. Partai sesaat. Jabatan sesaat. Semua begandengan tangan agar permasalahan bangsa bisa segera teratasi.
Televisi jangan hanya memikirkan rating sesaat. Presenter dan Crew takut dipecat. Kalau tidak menayangkan yang bejat berdebat dan hebat. Seakan akan hebat didengar dan dilihat. Padahal kesantunan tidak terlihat. Semuanya hanya kepentingan sesaat. Sebelum ajal yang kian mendekat.
Sekedar Saran Untuk N*jwa Shih*b dan Crew Televisi
INI YANG SERING DILANGGAR PARA PRESENTER TERMASUK N*JWA SH*HAB
ANE KASIH WARNA BIRU
Quote:
KODE ETIK JURNALISTIK TELEVISI INDONESIA
MUKADIMAH
Untuk menegakkan martabat, intergeritas dan mutu jurnalis televisi Indonesia, serta bertumpu kepada
kepercayaan masyarakat, dengan ini Ikatan
Jurnalis Televisi (IJTI), menetapkan Kode Etik Jurnalis, yang
harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh Televisi Indonesia.
Jurnalis televisi Indonesia mengumpulkan
dan menyajikan berita yang benar dan menarik minat masyarakat serta jujur dan bertanggung
jawab.
BAB I. KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Kode Etik Jurnalis Televisi adalah penuntun perilaku jurnalis televisi dalam melaksanakan profesinya.
BAB II. KEPRIBADIAN
Pasal 2
Jurnalis televisi Indonesia adalah pribadi yang mandiri dan bebas dari benturan kepentingan, baik yang nyata maupun terselubung.
Pasal 3
Jurnalis televisi Indonesia menyajikan berita secara akurat, jujur, dan berimbang, dengan mempertimbangkan hati nurani.
Pasal 4
Jurnalis televisi Indonesia tidak menerima imbalan apapun berkaitan dengan profesinya.
BAB III. CARA PEMBERITAAN
Pasal 5
Dalam menayangkan sumber dan bahan berita secara akurat, jujur dan berimbang, jurnalis televisi Indonesia:
1. Selalu mengevakuasi informasi semata-mata berdasarkan kelayakan berita, menolak sensasi, berita menyesatkan, memutarbalikkan fakta, fitnah, cabul, dan sadis.
2. Tidak menayangkan materi gambar maupun suara yang menyesatkan pemirsa.
3. Tidak merekayasa peristiwa, gambar maupun suara untuk dijadikan berita.
4. Menghindari berita yang memungkinkan benturan yang berkaitan dengan masalah SARA.
5. Menyatakan secara jelas berita-berita yang bersifat fakta, analisis, komentar, dan opini.
6. Tidak mencampur-adukkan berita dengan advertorial.
7. Mencabut atau meralat pada kesempatan pertama setiap pemberitaan yang tidak akurat, dan memberikan kesempatan hak jawab secara proposional bagi pihak yang dirugikan.
8. Menyajikan berita dengan menggunakan bahasa dan gambar yang santun dan patut, serta tidak melecehkan nilai-nilai kemanusiaan.
9. Menghormati embargo dan off the record
Pasal 6
Jurnalis televisi Indonesia menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
Pasal 7
Jurnalis televisi Indonesia dalam memberitakan kejahatan susila serta kejahatan anak di bawah umur, wajib menyamarkan identitas wajah dan suara tersangka maupun korban.
Pasal 8
Jurnalis televisi Indonesia menempuh cara yang tidak tercela untuk mencari bahan berita.
Pasal 9
Jurnalis televisi Indonesia hanya menyiarkan bahan berita dari stasiun lain dengan izin.
Pasal 10
Jurnalis televisi Indonesia menunjukkan identitas kepada sumber berita jika diperlukan.
BAB IV. SUMBER BERITA
Pasal 11
Jurnalis televisi Indonesia menghargai harkat dan martabat serta hak pribadi sumber berita.
Pasal 12
Jurnalis televisi Indonesia melindungi sumber berita yang tidak diungkap jati dirinya.
Pasal 13
Jurnalis televisi Indonesia memperhatikan kredibilitas dan kompetensi sumber berita.
BAB V. KEKUATAN KODE ETIK
Pasal 14
Kode Etik Televisi ini secara moral mengikat setiap jurnalis televisi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
Oke karena masih ada pro dan kontra tulisan ini maka ane pertegas lagi :
- Ada kepentingan apa kalau mewawancarai Jokowi baik Baik tapi ngomong sama Farhat Abbas, Angel Lelga, Rhoma Irama sinis. melanggar yang ini nih :
Quote:
KODE ETIK JURNALISTIK TELEVISI INDONESIA
Quote:
BAB II. KEPRIBADIAN
Pasal 2
Jurnalis televisi Indonesia adalah pribadi yang mandiri dan bebas dari benturan kepentingan, baik yang nyata maupun terselubung.
Quote:
BAB III. CARA PEMBERITAAN
Pasal 5
Dalam menayangkan sumber dan bahan berita secara akurat, jujur dan berimbang, jurnalis televisi Indonesia:
JUGA MELANGGAR ETIKA PENYIARAN DARI KPI :
Quote:
BAB IX
PRIVASI
Pasal 12
Dalam menyelenggarakan suatu program siaran baik itu bersifat langsung (live) atau rekaman (recorded), lembaga penyiaran wajib menghormati hak privasi, sebagai hak atas kehidupan pribadi dan ruang pribadi dari subyek dan obyek berita.
BAB X
NARASUMBER
Pasal 13
1. Dalam setiap program yang melibatkan narasumber, lembaga peyiaran harus menjelaskan terlebih dahulu secara terus terang, jujur, dan terbuka kepada narasumber atau semua pihak yang akan diikutsertakan, tentang sifat, bentuk, dan tujuan dari acara, sehingga dipastikan bahwa narasumber sudah benar-benar mengerti semua hal tentang acara yang akan mereka ikuti.
2. Lembaga penyiaran wajib memperlakukan narasumber dengan hormat dan santun.
MELANGGAR HAK PRIVACY, KENAPA CERITA YANG DULU DULU DIUMBAR (PADAHAL ANE SAJA ENGGAK TAHU TADINYA KALAU DIA PERNAH MAEN FILM HORROR BUKAN FILM PORNO MACEM BOOM SEX ERA 90 AN), ENGGAK SEKALIAN AJA NURUL ARIFIN, INEKE KOESHERAWATI, JULIA PEREZ, DEWI PERSSIK, MERIAM BELINA ITU ARTINYA TIDAK MENJAGA PRIVACY, RUANG PRIBADI YANG TIDAK PANTAS DIUMBAR KE PUBLIK. TOH KHAN SEKARANG KEADAANNYA LEBIH SANTUN MEMAKAI JILBAB.
DAN JUGA SINIS TERMASUK ENGGAK HORMAT DAN ENGGAK SANTUN APALAGI DI UPLOAD DI YOUTUBE DAN BANYAK YANG ME-REUPLOAD DENGAN JUDUL YANG LEBIH SARKASME LAGI SEHINGGA DIHUJAT HABIS HABISAN, AGAKNYA KPI HARUS LEBIH JELI LAGI KALAU MEMANG MASIH MENGANGGAP Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). Itu semua sudah ada di Kode Etik yang dibuat oleh IJTI. Coba bayangkan yang terjadi dengan keluarganya tentang pemberitaan ini. Kalau Farhat emang sering comel, tapi angel lelga, Rhoma Irama khan enggak comel
- Mungkin Mata N*jwa, harus menghadirkan profile yang menurut N*jwa cocok saja untuk jadi pemimpin politik. Jadi yang gak srek dihati N*jwa gak usah dihadirkan. Ngapain dihadirkan untuk dilecehkan. Dari situ dikembangkan strategi apa yang akan diterapkan kalau terpilih nanti. Tapi ingat kader semua partai harus dihadirkan juga, jangan terjebak mendukung partai tertentu saja. Dan pertanyaannya berimbang (tidak berat sebelah). Disitu tajam dan kritis gak apa apa. Tapi tajam yang terarah (seperti economic challanges) bukan melecehkan.
- Agar semua masyarakat matanya terbuka tidak perlu buka bukaan menelanjangi narasumber. Bagaimanapun privacy narasumber harus tetap terjaga. Masa iya Mata N*jwa ratingnya naik, dapet duit, dapet iklan banyak dari melecehkan narasumber. Memang narasumber dibayar berapa untuk dilecehkan ... kasihan khan. Itu namanya bersukacita diatas penderitaan orang lain. Setelah dilecehkan narasumbernya, iklannya banyak ratingnya naik. Gak perlu juga berupaya agar pemilih atau rakyat tidak memilih mereka dengan opini opini yang di blow up. Apa gunanya ??? Saat memilih, rakyat gak akan ingat mata n*jwa. Khan lebih kearah figuritas yang dipercaya aja.
- Ane bukan menelanjangi N*jwa Shih*b, tapi kebetulan presenter yang paling vocal, kritis dan bikin telinga merah ya dia. Banyak video youtube yang diunggah berkali kali menghabiskan bandwidth dengan topik yang sama misal topik angel lelga, hanya judulnya aja yang diganti nih ane sebutkan video yang sama dengan judul yang berbeda :
- jawaban ngawur angel lelga calon wakil rakyat di mata najwa
- Angel Lelga di Mata Najwa (Gengsi Berebut Kursi)
- Mata Najwa - Kepanikan Angel Lelga Saat Dicecar Pertanyaan
- Angel Lelga Dibully Najwa Sihab - (HQ Video) FULL Wawancara
- Angel Lelga Jawaban Blunder nya Di Mata Najwa
- Ada lagi yang Angel Lelga di Mata Najwa (Gengsi Berebut Kursi) part 1, part 2, sampai part 5 (WTF ngapain internet lelet rame rame upload video yang sama padahal sudah ada sebelumnya sampai part 1 - part 5) belum lagi yang full
dan masih banyak lagi videonya .....
- Tolong Acara Televisi yang bersifat tidak tahan lama beritanya, atau tayangannya, jangan diupload ke youtube. Boros bandwidth, memalukan masyarakat luar, kasihan youtube harus beli berapa harddisk sekian tera. Masa orang televisi Indonesia ideot semua, video berita gak penting, dan hanya bersifat sementara diupload ke youtube. Bikin web televisi aja. Kalaupun diupload di youtube menunya saja (semacam menu pilihan berita, linknya ke webnya sendiri) jadi yang lain tidak upload video yang sama.
Video youtube itu bagusnya isinya yang tahan lama, seperti Film, Musik, Yang unik dan menarik, coba agan cari dengan kata angel lelga mata n*jwa, atau jokowi .... waaaahhhh ancur dah youtube ... banyak video yang sama judul yang berbeda. Bukan belasan atau puluhan, tapi ribuan, puluhan ribu bahkan ratusan ribu.
Wasted bandwidth ever from Indonesian Television. Kalau humor juga gpp asal yang lain jangan upload lagi .. gimana ya ngatasinnya.... ya itu tadi menunya saja, link nya ke web televisi sendiri. Khan lumayan web televisinya yang dikunjungi bukan youtubenya. Atau jangan ada fasilitas download