maaf kalo tanyanya disini karna ane ndak tau harus tanya dimana

istilahnya ini hanya sekedar curhat dan bingung solusinya bagaimana

ceritanya ane tinggal di sebuah perumahan di daerah Gresik dekat Wiyung Lakarsantri dimana perumahan ini dihuni oleh banyak keluarga para anggota TNI AL dan juga sipil biasa. Nach karena ane pendatang baru, ane cari blok di perumahan tersebut yang masih murah dan melalui perantara seorang teman ane dikenalkan dengan seorang istri anggota TNI AL. Akhirnya ane menempati sebuah rumah dengan harga 3jt untuk 2 tahun. Tetapi ane waktu itu hanya bisa menyediakan uang 2,5jt dan kekurangannya menyusul. Oleh istri tentara (pelaut TNI AL) itu disanggupi dan ane bikin surat pernyataan bahwa ane mengontrak rumah tadi selama 2 tahun. Untuk pemilik rumah yang ane tempati ane tidak pernah bertemu karna istri tentara tadi bilangnya yang punya rumah dinas di luar pulau dan sudah dipasrahkan ke dia. Ane ama bini percaya saja.

Ketika waktu berjalan ane menyadari bahwa istri tentara tadi ternyata tidak beres. Tidak beresnya itu dalam arti si perempuan tadi sering banget mau pinjam uang buat inilah, itulah. Pinjam 20rb mungkin tidak masalah, ini sampai berani mau pinjam 50rb kadang 100rb. Dan si perempuan sebut saja inisialnya T sering skali menceritakan kejelekan tetangga² di dalam 1 gang tersebut atau istilahnya "ngrasani". Ane ama bini jadi risih mendengarnya karna ane termasuk orang baru.Dari keluarganya si T tadi hanya T ama ibunya yg numpang disitu yg sudah tua yg sering banget semacam kayak "ngrasani" bahwa Si A begini, si B begitu, tetapi ane liat suaminya yg kebetulan orang Makasar baik2 saja sama tetangga baik itu sipil maupun militer.

Trus ane ama bini mencoba mencari informasi dari tetangga2 dalam 1 gang maupun gang2 sebelah dan ternyata justru dari tetangga2 ini banyak skali informasi negatif mengenai perilaku si T dan ibunya tadi malahan. Ternyata si T ini sudah di kenal tidak hanya di dalam gangku saja, tetapi dalam 1 RT bahkan mungkin 1 blok kalo si T suka pinjam uang tetapi tidak pernah punya itikad untuk mencicilnya. Pernah terjadi suatu kejadian yg liat bini ane karna rumahnya berhadap2an bahwa si T tadi ditegur oleh salah seorang tetangga di gang tadi yang kebetulan orang sipil bahwa waktu acara 17Agustusan taun kmarin si T meminta uang sumbangan buat acara 17an kepada seorang tetangga persis sebelah rumahnya si T sebesar 250rb. Padahal dana 17an sepenuhnya disokong oleh pihak RT. Lucunya si T membantah dan sama ibu tetangga sipil tadi langsung ditelponkan orangnya yg waktu itu sudah pindah ke blok lain dan dengan kondisi di loudspeaker, tetangga si T yang dimintai 250rb mengiyakan. Langsung si T marah2, menyuruh ndak usah ikut campur urusan itu, anehnya ibunya si T yang melihat anaknya salah malah dibela sampe berani bilang "Kami itu keluarga angkatan, kmu itu siapa" ....

Dan emang ternyata setiap hari ane ama bini sering melihat banyak laki2 yg kelihatannya debt collector sering mendatangi rumah si T untuk menagih, Tetapi mungkin emang dasar punya sifat licik, si T sering menghindar dalam arti keluar dari rumah waktu siang hari, sehingga debt collector ketika datang tidak menemui dan si ibunya cuman bilang tidak tahu apa2 masalah itu.

Puncaknya yg bikin ane akhirnya marah juga adalah suatu hari ane didatangi pasangan suami istri yg katanya pemilik rumah dari yg ane tempati ini. Bpk ibu tadi bilang kalau dia sementara ini tinggal di perumahan tadi tetapi di blok depan. Lho kok beda dengan perkataannya si T. Nach yg bikin ane kaget ketika bpk ibu tadi bilang kalau mau meneruskan uangnya bisa diserahkan sekarang, ane jelas terkejut, padahal ane baru 1,4 bulan menempati rumah ini dari masa pernjanjian 2 th dengan si T. Bpk ibu tadi jelas kaget karna menurut si T ane cmn kontrak 1 tahun dan bpk ibu tadi cuman dikasih uang 1,5jt saja. Ane jelas kaget dan ane keluarin surat pernyataan tadi dan ane kasihkan bpk ibu tadi. Kontan mereka kaget dan akhirnya mereka mempersilahkan ane meneruskan sampe habis sesuai uang yang ane keluarin dan mereka akan menanyakan sendiri ke si T. Sudah itu ane ndak tau lagi kelanjutannya, dengar2 si T cuman bilang akan mencicilnya, yang jelas bpk ibu td pesan kalo besok sudah selesai kuncinya diserahkan saja ke wakil ketua RT yg juga tentara karna orangnya mereka baik sekeluarga.


Nach disini yang ane tanyakan kira2 status istri seorang anggota militer itu apa kalau ingin kita laporkan karna sudah melanggar hukum, apakah ke polisi sipil (polri) ataukah ke polisi militer dalamhal ini Pomal karna si T adalah istri yg suaminya masih aktif sebagai pelaut KRI. Dari beberapa informasi investigasi alias ngobrol2 bini ane dengan keluarga2 lain di lingkungan sekitar ane, sebetulnya mereka sudah jengkel tetapi mereka masih memendam karna masih melihat muka suaminya yg seorang pelaut militer.

Karena kalau melihat kesehariannya si T ini tidak pernah merasa mempunyai salah atau gimana ke lingkungan sekitar alias "rai gedhek".

ane mohon informasinya dan juga cara untuk melaporkan si T ini agar tidak sampai timbul korban baru karna yg sudah ane liat banyak skali orang2 yang dirugikan oleh si T sehubungan masalah uangnya yg digelapkan

terima kasih