TEMPO.CO, Manado -Sejumlah warga korban bencana banjir bandang di Kota Manado, Sulawesi Utara, mengecam pemberitaan salah satu media cetak lokal di Kota Manado, terkait dengan aktivitas Walikota Manado GS Vicky Lumentut, selama pemulihan pasca bencana banjir.

Warga mengaku pemberitaan tersebut sangat lebai atau terlalu memuji Walikota Manado, yang justru dianggap tidak sesuai dengan realita di lapangan.

Pemberitaan tersebut ditulis jika Walikota Manado hanya tidur selama 3 jam saja selama pemulihan Kota Manado pasca bencana banjir bandang. Berita tersebut pun dipajang di halaman 1 media cetak terbitan lokal tersebut.

Menurut warga, Walikota Manado terlalu sibuk mencitrakan diri menjelang Pemilihan Umum karena merupakan pimpinan Partai Demokrat, sehingga kerja utamanya untuk segera memperbaiki Kota Manado malah terkesan dilupakan, sehingga pemulihan pasca bencana terkesan sangat lambat.

Bahkan menurut warga, saat bencana terjadi, Walikota Manado tidak berada di Kota Manado. Padahal sejak awal bulan Januari, Kota Manado memang telah diguyur hujan lebat dan memang berpotensi terjadi bencana.

"Kami tak melihat adanya perkembangan signifikan dari pemulihan pasca bencana. Masih banyak sampah di kota Manado tak diangkat-angkat padahal sudah berbau sangat busuk. Bantuan pun susah kami dapatkan," kata Rahma dan Irwan Lihawa, warga Kelurahan Banjer Kecamatan Tikala.

Tak hanya mengkritik Walikota Manado, warga juga merasa jika wartawan yang membuat berita tersebut sama sekali tidak peka dengan kondisi pasca bencana banjir di Kota Manado.

Pasalnya menurut warga, selama ini, media cetak yang memberitakan soal Walikota di halaman 1 tersebut, justru jarang memberitakan kondisi terbaru warga Kota Manado yang terkena bencana.

"Kalau berita itu dibayar, kami akan kumpulkan uang yang disumbangkan oleh warga yang kasihan kepada kami untuk bayar wartawan dan menulis tentang kesusahan kami. Judulnya, 'Kami Tidak Tidur Selama Banjir Karena Pemerintah tak Bersihkan Sampah dan Lumpur'," kata para warga kembali.

Sumber

Nunggu klarifikasi warga manado aja takut salah komen........