- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Banjir News ] Ancaman Inflasi di Balik Air Bah


TS
deptcolect
[Banjir News ] Ancaman Inflasi di Balik Air Bah
![[Banjir News ] Ancaman Inflasi di Balik Air Bah](https://s.kaskus.id/images/2014/01/22/4093308_20140122122417.jpg)
Quote:
Seperti deja vu. Pada awal 2013 beberapa daerah di Indonesia diterjang air bah. Kini bencana yang sama kembali terjadi akibat curah hujan yang tinggi. Banjir melanda Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, sampai ke Manado, Sulawesi Utara.
Bencana banjir tentu berdampak pada roda perekonomian. Produksi dan distribusi terganggu akibat bencana ini. Imbasnya adalah kenaikan harga yang harus ditebus oleh konsumen.
Menurut Bambang Brodjonegoro, Wakil Menteri Perekonomian, banjir akan memberikan tekanan inflasi. Dia berharap tambahan inflasi akibat banjir tidak terlalu signifikan.
“Banjir menyebabkan inflasi pasti sedikit lebih tinggi. Namun kami harapkan tidak mencapai 1 persen,” katanya, di Jakarta baru-baru ini.
Pada Januari 2013, ketika banjir juga mengepung berbagai wilayah, inflasi menyentuh angka 1,03 persen. Agar kondisi serupa tidak terjadi, Bambang menyebutkan langkah terpenting adalah menjaga pasokan kebutuhan pokok, terutama bahan pangan.
“Yang penting pasokan pangan di daerah yang terkena banjir itu ada. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, ini yang agak terganggu,” tutur Bambang.
Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), menyatakan bank sentral punya perkiraan inflasi Januari sebesar 0,7 persen. Lebih tinggi dibandingkan Desember 2013 yang sebesar 0,55 persen
“Secara seasonal, Januari memang tinggi,” ujar Perry. Menurutnya, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan inflasi Januari akan lebih tinggi yaitu berakhirnya musim panen dan banjir.
Meski cukup tinggi, Perry menilai perkiraan inflasi Januari 2014 yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya merupakan sebuah keberhasilan. “Langkah yang ditempuh BI dan pemerintah berhasil meredam inflasi,” ujarnya.
Hatta Rajasa, Menko Perekonomian, menyebutkan cuaca ekstrem memang masih menjadi tantangan bagi perekonomian pada tahun ini. “Inflasi, itu menjadi hal yang sangat penting untuk kita kendalikan,” tegasnya.
Pemerintah, tambah Hatta, sudah membentuk desk khusus untuk menjaga inflasi terutama dari sisi stabilitas harga bahan pokok. “Kami juga akan menjaga kelancaran arus barang yang sangat mempengarhi ketersediaan bahan pangan di daerah,” ujarnya.
Jika ada kekurangan pasokan bahan pangan, pemerintah juga telah menginstruksikan Bulog untuk mengambil tindakan. Hatta menyatakan Bulog tidak perlu menunggu instruksi. “Begitu ada gejolak harga akibat kekurangan pasokan, gudang Bulog harus segera mensuplai melalui intervensi pasar. Ini kami komunikasikan dengan para kepala daerah,” katanya.
[URL="http://finance.detik..com/read/2014/01/22/095828/2474398/4/1/awas-ancaman-inflasi-di-balik-air-bah"]sumur 1[/URL]
Bencana banjir tentu berdampak pada roda perekonomian. Produksi dan distribusi terganggu akibat bencana ini. Imbasnya adalah kenaikan harga yang harus ditebus oleh konsumen.
Menurut Bambang Brodjonegoro, Wakil Menteri Perekonomian, banjir akan memberikan tekanan inflasi. Dia berharap tambahan inflasi akibat banjir tidak terlalu signifikan.
“Banjir menyebabkan inflasi pasti sedikit lebih tinggi. Namun kami harapkan tidak mencapai 1 persen,” katanya, di Jakarta baru-baru ini.
Pada Januari 2013, ketika banjir juga mengepung berbagai wilayah, inflasi menyentuh angka 1,03 persen. Agar kondisi serupa tidak terjadi, Bambang menyebutkan langkah terpenting adalah menjaga pasokan kebutuhan pokok, terutama bahan pangan.
“Yang penting pasokan pangan di daerah yang terkena banjir itu ada. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, ini yang agak terganggu,” tutur Bambang.
Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), menyatakan bank sentral punya perkiraan inflasi Januari sebesar 0,7 persen. Lebih tinggi dibandingkan Desember 2013 yang sebesar 0,55 persen
“Secara seasonal, Januari memang tinggi,” ujar Perry. Menurutnya, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan inflasi Januari akan lebih tinggi yaitu berakhirnya musim panen dan banjir.
Meski cukup tinggi, Perry menilai perkiraan inflasi Januari 2014 yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya merupakan sebuah keberhasilan. “Langkah yang ditempuh BI dan pemerintah berhasil meredam inflasi,” ujarnya.
Hatta Rajasa, Menko Perekonomian, menyebutkan cuaca ekstrem memang masih menjadi tantangan bagi perekonomian pada tahun ini. “Inflasi, itu menjadi hal yang sangat penting untuk kita kendalikan,” tegasnya.
Pemerintah, tambah Hatta, sudah membentuk desk khusus untuk menjaga inflasi terutama dari sisi stabilitas harga bahan pokok. “Kami juga akan menjaga kelancaran arus barang yang sangat mempengarhi ketersediaan bahan pangan di daerah,” ujarnya.
Jika ada kekurangan pasokan bahan pangan, pemerintah juga telah menginstruksikan Bulog untuk mengambil tindakan. Hatta menyatakan Bulog tidak perlu menunggu instruksi. “Begitu ada gejolak harga akibat kekurangan pasokan, gudang Bulog harus segera mensuplai melalui intervensi pasar. Ini kami komunikasikan dengan para kepala daerah,” katanya.
[URL="http://finance.detik..com/read/2014/01/22/095828/2474398/4/1/awas-ancaman-inflasi-di-balik-air-bah"]sumur 1[/URL]
Quote:
Chatib Basri pastikan banjir Jakarta akan pengaruhi inflasi![[Banjir News ] Ancaman Inflasi di Balik Air Bah](https://s.kaskus.id/images/2014/01/22/4093308_20140122122753.jpg)
Menteri Keuangan Chatib Basri membenarkan prediksi beberapa pihak, bahwa harga pangan akan meroket bulan ini akibat beberapa peristiwa bencana alam. Imbasnya inflasi bisa melonjak, meski besarannya belum bisa diketahui pekan ini.![[Banjir News ] Ancaman Inflasi di Balik Air Bah](https://s.kaskus.id/images/2014/01/22/4093308_20140122122753.jpg)
Salah satu yang bisa menjadi faktor pengerek inflasi adalah banjir di Jakarta. Sebab, pergerakan barang dan jasa di seputar Ibu Kota rentan mempengaruhi indeks harga konsumen nasional.
"Banjir bisa berpengaruh, tapi kita lihat seberapa besar. Saya enggak bisa bilang (besarannya) karena banjirnya baru mulai," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/1).
Chatib mengatakan saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data pergerakan harga. Pekan depan proyeksi inflasi Januari sudah bisa dipastikan. "Setelah tanggal 20 (Januari) nanti nanti angka keluar".
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan inflasi inti (core inflation) dalam kondisi agak ketat. Ada peluang indeks harga konsumen di awal tahun melampaui 5,1 persen, target bank sentral.
"Saya lebih cenderung bahwa kita akan dalam kondisi yang sama, agak ketat di ekonomi. Ancaman inflasi masih perlu diwaspadai," kata Agus.
Menanggapi sinyalemen gubernur BI kemarin, Chatib mengakui bahwa ada banyak faktor yang menunjukkan tanda-tanda inflasi melonjak awal 2014. Tapi, dia optimis target inflasi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini sebesar 4,9-5,5 persen masih realistis.
Pemerintah tidak akan terlalu fokus pada inflasi inti, dan menjaga pergerakan harga pangan yang mempengaruhi inflasi bergerak (volatile) dan harga diatur pemerintah (administered price).
"Inflasi inti ada kewenangan Bank Indonesia, yang mesti dijaga pemerintah yaitu inflasi di luar itu, misalnya pasokan, distribusi, admistered, serta pangan bergejolak," ucapnya.sumur 2
Quote:
Dampak Banjir Bagi Ekonomi, Karyawan Tak Bisa Kerja Hingga Harga Cabai Melejit
Beberapa hari belakangan ini, curah hujan di sejumlah daerah di Indonesia sangat tinggi. Banjir pun terjadi di beberapa daerah, yang tingginya cukup parah dan luas cakupannya. Apa dampak banjir ini bagi ekonomi?Banjir tak hanya terjadi di ibu kota Jakarta. Di sejumlah daerah di Jawa, bahkan hingga Sulawesi, banjir menerjang. Bahkan di Manado, Sulawesi Utara, curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir bandang yang membuat wilayah tersebut lumpuh.
Pemerintah memang harus serius dalam membuat perencanaanpembangunan untuk mengurangi banjir. Jangan sampai ekonomi akhirnya jadi lumpuh akibat banjir.
Berikut dampak-dampak banjir bagi perekonomian Indonesia, seperti dihimpun detikFinance, Senin (20/1/2014).
Ketua Uum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, banjir yang terjadi, khususnya di Jakarta dan wilayah-wilayah industri lain, membuat karyawan dan buruh memutuskan tidak bekerja. Ini karena rumah dan akses menuju tempat kerja kebanjiran.
"Karyawan kita banyak sekali yang nggak masuk karena rumahnya sedang banjir," kata Sofjan.
Sofjan menegaskan, dengan tidak masuknya karyawan tersebut otomatis aktivitas di sejumlah kawasan industi menjadi sedikit terganggu. Dia khawatir kondisi ini akan terus berlangsung lebih lama lagi.
"Kita jadi was-was. Makin hari makin parah, saya jadi khawatir," ucap Sofjan.
Meski demikian, Sofjan mengatakan, sejumlah perusahaan sudah mengantisipasi kondisi ini. Mesin-mesin produksi sudah diamankan ke tempat yang relatif lebih tinggi agar aman dari genangan.
Masih menurut Sofjan, meski sedikit terganggu, belum ada perusahaan atau idustri yang tutup sementara karena kebanjiran. Mereka masih menjalankan usahanya meski dengan kapasitas produksi yang diturunkan.
"Sementara belum ada yang tutup. Kita merasa masih bisa bekerja," tutupnya.
Banjir dan cuaca yang ekstrem merugikan para pengusaha. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, pengusaha sangat khawatir karena biaya produksi naik, akibat terhambatnya pengiriman barang ke luar Pulau Jawa.
"Yang paling rugi itu logistik kita. Kita nggak bisa kirim barang lagi, ombak besar di luar Pulau Jawa," kata Sofjan.
Sofjan mengatakan dampak tersebut tak hanya disebabkan oleh banjir di Jakarta, tapi juga cuaca ekstrem yang melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia. Menurutnya, tak bisa dipungkiri harga-harga bahan pokok yang dikirim dari Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa akan mengalami kenaikan.
"Banjir tidak hanya di Jakarta, di Manado juga banjir, cuaca ekstrem ombak besar sehingga terjadi kelangkaan di luar Jawa, harga naik karena ombak besar itu beberapa hari terjadi kita nggak bisa kirim barang. Kalau kirim pakai pesawat biayanya lebih tinggi lagi," papar Sofjan.
Sofjan memprediksi, kondisi ini masih akan terus terjadi hingga bulan depan. Hitungannya sementara, kerugian diprediksi mncapai ratusan miliar dari pengusaha di seluruh Indonesia.
"Kita belum bisa hitung. Tapi sebenarnya saya kira sudah ratusan miliar sekarang," jelasnya.
Harga Bawang Sampai Cabai Merah Melejit
![[Banjir News ] Ancaman Inflasi di Balik Air Bah](https://s.kaskus.id/images/2014/01/22/4093308_20140122123833.jpg)
Kaminem (57), seorang pedagang sayur di pasar Jati Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Timur mengaku, banjir yang melanda Jakarta membuat harga sayuran tak terkendali. Hampir seluruh sayuran hargnya naik.
"Harga naik semua hujan terus-terusan, transportasi barang dari Jawa terhambat, bawang merah dari Brebes juga susah datenginnya," ujar Kaminem.
Dia mengungkapkan, meskipun harga melonjak diakuinya pasokan tetap aman. Penjualan pun masih stabil. "Penjualan stabil tapi harga melonjak, pasokan masih aman," kata dia.
Tak hanya itu, harga telur ayam juga ikut naik. Seorang pedagang telur bernama Madi (46) mengaku, sudah seminggu terkhir harhga telur naik menjadi Rp 19.500 per kg dari sebelumnya yang hanya Rp 18.500 per kg.
Berikut harga sayuran di Jakarta:
![[Banjir News ] Ancaman Inflasi di Balik Air Bah](https://s.kaskus.id/images/2014/01/22/4093308_20140122124029.jpg)
Pengusaha Rugi Puluhan Hingga Ratusan Miliar Rupiah
Banjir yang melanda Jakarta beberapa hari beberapa hari ini ikut melumpuhkan sektor usaha. Pengusaha mengaku rugi ratusan miliar per hari karena banjir.Wakil Ketua Kadin Jakarta Sarman Simanjorang menyebut, banjir besar yang melanda kota Jakarta bukan lagi lima tahunan, namun sudah menjadi tahunan yang selalu mengancam aktivitas ekonomi dan aktivitas masyarakat.
"Beberapa pusat bisnis di Jakarta hampir berhenti total akibat akses jalan yang menggenangi yang tidak bisa dijangkau oleh pengunjung atau konsumen, seperti kawasan Mangga Dua, kawasan Kepala Gading dan kawasan Jatinegara," kata Sarman.
Di kawasan Mangga Dua contohnya, Sarman mengatakan di situ setidaknya terdapat enam pusat perdagangan yaitu Pasar Pagi, ITC, WTC, Mangga Dua Square, Mall Mangga Dua serta Harco Mangga Dua. Karena banjir ini, pusat perbelanjaan tersebut mengalami kerugian.
"Dengan perkiraan jumlah pedagang mencapai 20 ribu toko, omzet rata rata Rp 5 juta per kios maka taksiran kerugian mencapai Rp 50 miliar per hari," jelas Sarman.
Belum lagi di kawasan Kelapa Gading yang menurut Sarman kerugian pengusaha diperkirakan mencapai Rp 40 miliar setiap hari akibat ratusan toko, perkantoran, mal tutup. Bahkan dikatakan Sarman, beberapa kantor cabang bank mengalihkan pelayanan nasabah ke kantor bank terdekat akibat tidak bisa beroperasi.
Sedangkan di kawasan Tanah Abang, omzet pedagang diperkirakan turun sampai 60% akibat para pembeli tidak dapat menembus akses menuju tanah abang. Omzet di Tanah Abang diperkirakan mencapai Rp 200 miliar per hari dengan situasi yang normal.
"Sedangkan di kawasan Jatinegara Barat hampir semua toko tutup, aktivitas perdagangan di sana hampir lumpuh," terangnya.
Sarman melanjutkan, di kawasan Industri Pulogadung sempat terkena banjir di beberapa titik dengan ketinggian mencapai 50 cm, namun belum sampai mengganggu aktivitas sekitar 300 pabrik yang ada di kawasan tersebut.
Sementara di Kawasan Berikat Nusantara, sampai saat ini proses produksi industri padat karya khususnya garmen dan tekstil masih berjalan normal.
"Diharapkan kedua kawasan industri ini bisa terhindar dari banjir karena akan sangat mengganggu proses produksi dan pengusaha akan mengalami kerugian yang sangat besar seperti yang dialami tahun yang lalu," katanya.
Berdasarkan pengamatan di pelabuhan Tanjung Priok, dampak banjir yang mengakibatkan arus lalu lintas mengalami kemacetan yang begitu panjang dengan waktu tempuh yang begitu lama menuju pelabuhan, kerugian dari sisi transportasi mencapai Rp 9 miliar.
"Itu belum termasuk kerugian akibat keterlambatan keluar dan masuknya barang ekspor impor dari pelabuhan Tanjung Priok," tegas Sarman.
Sarman pun mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk menanggulangi bencana ini.
"Peran masyarakat juga sangat dibutuhkan dengan kesadaran untuk tidak membuang sampah di kali karena akan mempercepat penyumbatan. Pemprov DKI Jakarta agar memperbanyak pengadaan tong sampah di berbagai pojok ibu kota untuk lebih menarik kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya," tutupnya.[URL="http://finance.detik..com/read/2014/01/20/101759/2471765/4/1/dampak-banjir-bagi-ekonomi-karyawan-tak-bisa-kerja-hingga-cabai-melejitf9911013#bigpic"]Sumur 3[/URL]
Meski sepertinya mengkhawatirkan,tapi sodara-sodara jangan berkecil hati
![[Banjir News ] Ancaman Inflasi di Balik Air Bah](https://s.kaskus.id/images/2014/01/22/4093308_20140122125019.png)
Ayo kita kembali memeras otak dan keringat

0
1.5K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan