- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ketua FPI Jawa Tengah Dipukuli, Mobil Dirusak


TS
urban21
Ketua FPI Jawa Tengah Dipukuli, Mobil Dirusak
Wonosobo (KR). Mobil Toyota Kijang B403XF yang dinaiki ketua Front Pembela Islam (FPI) Jateng, KH. Syihabuddin dihadang dan dirusak massa sepulang mengisi pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Bowongso, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Minggu (19/1) tengah malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Massa yang emosi juga memukul KH. Syihabuddin yang akrab disapa Kyiai Syihab, karena pernyataannya dinilai menyinggung Banser dan Gerakan Pemuda (GP) Anshor. Beruntung satu peleton petugas Dalmas dari satuan Shabara Polres Wonosobo berhasil meredam emosi warga dan membawa Kyai Syihab ke Mapolres Wonosobo.
Aksi perusakan di desa Kembaran Kecamatan Kalikajar ini, membuat mobil Kyai Shihab rusak parah karena dilempari batu dan dipukuli denga batang pohon ketela. Kaca bagian belakang, depan, dan samping pecah, serta bagian bodi dan bumper mobil penyok. Sedang Kyai Syihab luka memar di bagian alis mata kanan dan pelipis kiri. Saat kejadian Kyai Syihab tidak sendiri, ia bersama supirnya Sudibyo (45) dan pengawalnya Faizin (23).
Kapolres Wonosobo AKBP Agus Pujianto didampingi Kasubag Humas Polres Wonosobo AKP Widayatno aksi pengrusakan disertai aksi pemukulan terjadi lantaran ada beberapa pernyataan Kyai Syihab dalam pengajian yang dinilai menyinggung GP Anshor dan Banser. Salah satu pernyataannya mengajak masyarakat untuk memerangi kemaksyiatan dengan cara membentuk FPI di Wonosobo. Karena di Jateng, hanya Wonosobo yang belum membentuk FPI. Selain itu Kyai Syihab mengeluarkan pernyataan yang cenderung provokatif bahwa dalam investigasi FPI di kawasan hiburan malam Bandunngan Semarang, pernah menemukan pelaku kemaksyiatan yang menggunakan atribut GP Anshor.
Menurut Kapolres, kalimat-kalimat itu dinilai menyinggung GP Anshor dan Banser. Sehingga saat kejadian Kyai Syihab sempat minta maaf dan mencabut semua pernyataannya yang dinilai menyinggung Banser dan GP Anshor tersebut.
Sementara Ketua GP Anshor Wonosobo Asmak Khozin menegaskan, saat kejadian memang ada 5 anggota Banser yang berada di lokasi karena diminta oleh pihak kepolisian untuk membantu pengamanan.
Jadi aksi pengrusakan maupun pemukulan yang dialami Kyiai Syihabuddin tidak dilakukan oleh anggota Banser, justru anggota Banser ikut mengamankan Kyai Syihab dari amuk massa, terangnya.
Sumber: Kedaulatan Rakyat, Selasa, 21 Januari 2014 - halaman 8
______________________________________________________
Untuk saat ini menikmati gimana rasanya jadi korban
Massa yang emosi juga memukul KH. Syihabuddin yang akrab disapa Kyiai Syihab, karena pernyataannya dinilai menyinggung Banser dan Gerakan Pemuda (GP) Anshor. Beruntung satu peleton petugas Dalmas dari satuan Shabara Polres Wonosobo berhasil meredam emosi warga dan membawa Kyai Syihab ke Mapolres Wonosobo.
Aksi perusakan di desa Kembaran Kecamatan Kalikajar ini, membuat mobil Kyai Shihab rusak parah karena dilempari batu dan dipukuli denga batang pohon ketela. Kaca bagian belakang, depan, dan samping pecah, serta bagian bodi dan bumper mobil penyok. Sedang Kyai Syihab luka memar di bagian alis mata kanan dan pelipis kiri. Saat kejadian Kyai Syihab tidak sendiri, ia bersama supirnya Sudibyo (45) dan pengawalnya Faizin (23).
Kapolres Wonosobo AKBP Agus Pujianto didampingi Kasubag Humas Polres Wonosobo AKP Widayatno aksi pengrusakan disertai aksi pemukulan terjadi lantaran ada beberapa pernyataan Kyai Syihab dalam pengajian yang dinilai menyinggung GP Anshor dan Banser. Salah satu pernyataannya mengajak masyarakat untuk memerangi kemaksyiatan dengan cara membentuk FPI di Wonosobo. Karena di Jateng, hanya Wonosobo yang belum membentuk FPI. Selain itu Kyai Syihab mengeluarkan pernyataan yang cenderung provokatif bahwa dalam investigasi FPI di kawasan hiburan malam Bandunngan Semarang, pernah menemukan pelaku kemaksyiatan yang menggunakan atribut GP Anshor.
Menurut Kapolres, kalimat-kalimat itu dinilai menyinggung GP Anshor dan Banser. Sehingga saat kejadian Kyai Syihab sempat minta maaf dan mencabut semua pernyataannya yang dinilai menyinggung Banser dan GP Anshor tersebut.
Sementara Ketua GP Anshor Wonosobo Asmak Khozin menegaskan, saat kejadian memang ada 5 anggota Banser yang berada di lokasi karena diminta oleh pihak kepolisian untuk membantu pengamanan.
Jadi aksi pengrusakan maupun pemukulan yang dialami Kyiai Syihabuddin tidak dilakukan oleh anggota Banser, justru anggota Banser ikut mengamankan Kyai Syihab dari amuk massa, terangnya.
Sumber: Kedaulatan Rakyat, Selasa, 21 Januari 2014 - halaman 8
______________________________________________________
Untuk saat ini menikmati gimana rasanya jadi korban
0
6.3K
47


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan