- Beranda
- Komunitas
- Female
- Kids & Parenting
A B K……????


TS
cacahealthyshop
A B K……????
Pernah denger istilah ABK..??
ABK bukan Anak Buah Kapal…bukan juga Anak Buah Kingkong…hehehe..
ABK adalah singkatan dari Anak Berkebutuhan Khusus, atau dikenal juga sebagai Anak Spesial. Istilah tersebut muncul untuk menyebut anak-anak yang memiliki perbedaan tertentu dengan rata-rata anak lainnya. Perbedaannya itu sendiri bisa berbeda dari fisik maupun psikologis.
Kalo secara medis, ABK adalah anak yang dalam proses tumbuh kembangnya secara signifikan mengalami hambatan / kelainan / penyimpangan dalam mengikuti proses pembelajaran.
Dan karena kelainan fisik, mental, intelektual, emosional, dan / atau sosial dibandingkan anak-anak lain seusianya maka anak-anak ini membutuhkan pelayanan pendidikan khusus.
Sebagian dari anak berkebutuhan khusus ini memang harus skolah di sekolah khusus ataupun sekolah luar biasa (SLB), tapi banyak juga dari mereka justru dihindarkan dari pola pendidikan tersebut karena sistem belajar mereka yang ‘imitasi’ sehingga selalu meniru apa yang dilihat dan didengar dari sekelilingnya.
Oleh sebab itu sangat baik bagi mereka, sebagian dari anak-anak berkebutuhan khusus ini, mendapatkan pendidikan dalam ruang kelas yang bercampur dengan anak-anak normal seusianya.
Tapi sayangnya…belum banyak masyarakat yang mengetahui, mengerti dan memahami akan keberadaan mereka, apalagi harus memikirkan pendidikan mereka. Terkadang sebagian masyarakat menilai anak-anak ini semua sama, pembedanya hanya menjadi 2, yaitu anak pintar dan anak bodoh…sayangnya anak berkebutuhan khusus ini sering di katekorikan pada kriteria kedua yaitu ‘anak bodoh’. Malah ada juga yang merasa anak-anak mereka tidak boleh dan pantas jika belajar di ruang kelas yang sama dengan anak-anak yang memiliki kelainan prilaku tersebut.
Belum lagi dari para pendidik yang belum sepenuhnya memahami sehingga mereka hanya bisa menilai bahwa anak-anak ini sangat sulit diajarkan dan tidak bisa sekolah bersama-sama dengan anak-anak normal lainnya. Sedangkan di sekolah luar biasa sendiri, anak-anak spesial ini tidak bisa diterima karena kemampuannya melebihi kriteria persyaratan anak-anak yang harus masuk sekolah luar biasa. Jika sudah begini keadaannya, dimana anak-anak spesial ini harus sekolah…….????
Solusi dari pihak pemerintah adalah di bentuknya sekolah – sekolah inklusi, yaitu sekolah yang menyatukan sistem pembelajaran anak-anak normal dengan beberapa anak berkebutuhan khusus di dalamnya dengan persyaratan tertentu. Hal ini sebenarnya efektif jika semua pendidik/guru dari masing-masing sekolah inklusi tersebut memahami posisi dan kondisi tersebut. Tapi dalam kenyataannya belum semua guru-guru memahami akan hal tersebut. Ditambah lagi masih kurangnya sekolah-sekolah inklusi di Indonesia, Jabodetabek khususnya. Jika pun ada, sekolah tersebut dikelola oleh swasta yang biayanya sangat besar, hingga tidak semua orang bisa memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.
Oleh karena itu, bagi para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus usia sekolah, saat-saat mencari sekolah merupakan momok yang sangat menakutkan. Takut akan penolakan, pengharapan yang tidak pasti dan akhirnya bingung kemana lagi harus mencari tempat pendidikan yang dapat menerima anak-anak mereka.
Tapi apapun masalahnya, apapun rintangannya..toh semua itu harus dihadapi anak-anak berkebutuhan khusus ini dan juga orang tuanya. Tetap berusaha, terus semangat dan selalu berdoa agar bisa ditemukan jalan keluar yang terbaik hingga ABK dapat hidup nyaman, aman dan damai di dunia, khususnya Indonesia.
**tulisan seorang ibu yang memiliki anak spesial usia 13 tahun
##penulosan awal di thread http://www.kaskus.co.id/post/52ca42a...ca178d748b46da
ABK bukan Anak Buah Kapal…bukan juga Anak Buah Kingkong…hehehe..
ABK adalah singkatan dari Anak Berkebutuhan Khusus, atau dikenal juga sebagai Anak Spesial. Istilah tersebut muncul untuk menyebut anak-anak yang memiliki perbedaan tertentu dengan rata-rata anak lainnya. Perbedaannya itu sendiri bisa berbeda dari fisik maupun psikologis.
Kalo secara medis, ABK adalah anak yang dalam proses tumbuh kembangnya secara signifikan mengalami hambatan / kelainan / penyimpangan dalam mengikuti proses pembelajaran.
Dan karena kelainan fisik, mental, intelektual, emosional, dan / atau sosial dibandingkan anak-anak lain seusianya maka anak-anak ini membutuhkan pelayanan pendidikan khusus.
Sebagian dari anak berkebutuhan khusus ini memang harus skolah di sekolah khusus ataupun sekolah luar biasa (SLB), tapi banyak juga dari mereka justru dihindarkan dari pola pendidikan tersebut karena sistem belajar mereka yang ‘imitasi’ sehingga selalu meniru apa yang dilihat dan didengar dari sekelilingnya.
Oleh sebab itu sangat baik bagi mereka, sebagian dari anak-anak berkebutuhan khusus ini, mendapatkan pendidikan dalam ruang kelas yang bercampur dengan anak-anak normal seusianya.
Tapi sayangnya…belum banyak masyarakat yang mengetahui, mengerti dan memahami akan keberadaan mereka, apalagi harus memikirkan pendidikan mereka. Terkadang sebagian masyarakat menilai anak-anak ini semua sama, pembedanya hanya menjadi 2, yaitu anak pintar dan anak bodoh…sayangnya anak berkebutuhan khusus ini sering di katekorikan pada kriteria kedua yaitu ‘anak bodoh’. Malah ada juga yang merasa anak-anak mereka tidak boleh dan pantas jika belajar di ruang kelas yang sama dengan anak-anak yang memiliki kelainan prilaku tersebut.
Belum lagi dari para pendidik yang belum sepenuhnya memahami sehingga mereka hanya bisa menilai bahwa anak-anak ini sangat sulit diajarkan dan tidak bisa sekolah bersama-sama dengan anak-anak normal lainnya. Sedangkan di sekolah luar biasa sendiri, anak-anak spesial ini tidak bisa diterima karena kemampuannya melebihi kriteria persyaratan anak-anak yang harus masuk sekolah luar biasa. Jika sudah begini keadaannya, dimana anak-anak spesial ini harus sekolah…….????
Solusi dari pihak pemerintah adalah di bentuknya sekolah – sekolah inklusi, yaitu sekolah yang menyatukan sistem pembelajaran anak-anak normal dengan beberapa anak berkebutuhan khusus di dalamnya dengan persyaratan tertentu. Hal ini sebenarnya efektif jika semua pendidik/guru dari masing-masing sekolah inklusi tersebut memahami posisi dan kondisi tersebut. Tapi dalam kenyataannya belum semua guru-guru memahami akan hal tersebut. Ditambah lagi masih kurangnya sekolah-sekolah inklusi di Indonesia, Jabodetabek khususnya. Jika pun ada, sekolah tersebut dikelola oleh swasta yang biayanya sangat besar, hingga tidak semua orang bisa memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.
Oleh karena itu, bagi para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus usia sekolah, saat-saat mencari sekolah merupakan momok yang sangat menakutkan. Takut akan penolakan, pengharapan yang tidak pasti dan akhirnya bingung kemana lagi harus mencari tempat pendidikan yang dapat menerima anak-anak mereka.
Tapi apapun masalahnya, apapun rintangannya..toh semua itu harus dihadapi anak-anak berkebutuhan khusus ini dan juga orang tuanya. Tetap berusaha, terus semangat dan selalu berdoa agar bisa ditemukan jalan keluar yang terbaik hingga ABK dapat hidup nyaman, aman dan damai di dunia, khususnya Indonesia.
**tulisan seorang ibu yang memiliki anak spesial usia 13 tahun
##penulosan awal di thread http://www.kaskus.co.id/post/52ca42a...ca178d748b46da
0
3.5K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan