Banjir di beberapa wilayah Jakarta hingga saat ini memang masih belum surut dan hal tersebut kembali membuat Jokowi kembali di kritik. Mulai dari Ruhut yang mengatakan kerja blusukan Jokowi tidak berarti, Amien Rais yang menyuruh Jokowi minta maaf pada rakyat Jakarta, sampai sekarang yang terbaru adalah poster bertuliskan 'Jokowi Capres Banjir' di Jalan Abdullah Syafii, kawasan Tebet, Jakarta Selatan dari warga.



Wajar sih kalo pemimpin di kritik oleh berbagai pihak, tapi dalam membuat kritik itu juga harus pintar... Apa sudah tepat kritikan itu?

Pertama kritikan Ruhut. Saya setuju blusukan tidak jadi solusi dalam menangani banjir karena bukan itu tujuan blusukan Jokowi. Blusukan itu tujuan utamanya adalah melihat kondisi sesungguhnya di lapangan. Apakah sesuai dengan laporan atau tidak. Jadi admin rasa itu memang tidak menjadi solusi pencegah banjir... Jokowi juga bilang kalo solusi banjir yang ditawarkannya adalah dengan membuat sodetan kalo Ciliwung-Cisadane, pembuatan waduk baru di daerah Ciawi dan Sukamahi, dan penertiban villa liar di Puncak untuk jadi tanah resapan, bukan blusukannya...

Kritikan Amien agar Jokowi minta maaf dan warga yang menyalahkan banjir karena mau nyapres saya rasa juga enggak tepat. Jokowi manusia biasa, bukan pesulap. Mana mungkin dalam waktu 15 bulan bisa menyelesaikan semua masalah?! Terutama masalah banjir dan macet. Orang-orangnya sendiri juga susah diatur... disuruh jangan buang sampah sembarangan dengan disediakan fasilitas pengangkutan sampah gratis, tapi masih tetap buang sampah sembarangan. Disuruh pindah ke rusun yang nyaman, malah tetap bertahan tinggal di pemukian liar bantaran kali dan waduk. Disuruh naik transportasi umum malah milih mobil LCGCnya SBY. Gimana mau bisa cepat selesai? Juga keterkaitan antara Jokowi nyapres dengan banjir ada dimana? Memangnya kalo tidak nyapres tidak banjir? Bukannya taun kemarin juga tetap banjir ya?!



Saya menulis ini bukan karena saya fans Jokowi atau mau dukung Jokowi nyapres karena ada beberapa programnya juga yang saya tidak setuju, tapi saya mau mengajak agan-agan melihat realita. Banjir itu tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah pusat atau pemda tapi juga masyarakatnya. Kalo masyarakatnya masih susah diatur, tidak mau mengikuti aturan, ya jangan marah kalo ternyata program yang diberikan pemerintah tidak berjalan baik. Tapi... kalo pemerintahnya yang memang tidak membuat program ya pantas di kritik habis-habisan.

Semoga dengan membaca postingan ini agan-agan bisa berpikir lebih jelas permasalahan yang ada sebelum ikut terbawa berita negatif.

Enggak ada pemimpin yang sempurna, tapi lebih baik pilih yang sedikit cacatnya daripada yang busuk semua...

Salam