- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Keajaiban alam minangkabau(pecinta alam masuup)


TS
sutanrajo9
Keajaiban alam minangkabau(pecinta alam masuup)

Di Thread Nubi Sederhana SUTANRAJO9
Alam minangkabau,siapa yang tak tahu keindahannya..alamnya yang sungguh menawan..sungguh pemberian indah Tuhan YME..kali ini ane mau berbagi keindahan alam kampung halaman ane gan...kalo ane tinggalnya di kabupaten pasaman,kecamatan bonjol...jadiane sekampung sama tuanku imam bonjol gan...untuk tidak memperpanjang mukadimah ane bakalan kasih lihat surga di salah satu provinsi di indonesia ini gan
Quote:
silahkan dinikmati gan

Jambatan Aka ( Jembatan Akar, red) di Pesisir Selatan kemasyurannya sudah lama tersiar ke mana-mana. Jembatan yang terletak di Kampung Pulut-pulut Kecamatan Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan ini sangat unik. Jembatan ini terbentuk dari jalinan akar pohon beringin yang telah hidup 90-an tahun lalu, sehingga disebut jembatan akae. Di samping dapat menyeberangi sungai, berjalan di Jembatan Akar ini sangat menarik. Dari atas jembatan, kita dapat memandang aktivitas masyarakat di sekitar Batang Bayang (Sungai Bayang) dengan segala tingkah polahnya. Semilir angin yang berhembus lirih berasal dari dedaunan pohon beringin yang berayun berirama. Jika telah menginjakkan kaki di jembatan ini, rasanya enggan untuk beranjak turun.
Untuk menjangkau objek wisata tersebut, kita dari Kota Padang harus menempuh perjalanan sepanjang ±65 Km atau 24 Km dari Kota Painan. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 30 meter, lebar lantai satu meter, dan tinggi dinding pengaman kurang lebih satu meter. Ketinggiannya dari dasar sungai sekitar enam meter. Menurut masyarakat setempat, Jembatan Akar itu awalnya dirancang Pakiah Sokan yang kerap dipanggil Angku Ketek bersama masyarakat Desa Pulut-pulut. Pakiah Sokan, seorang yang berilmu tinggi dan sering memberikan pengajian. Terbit ide untuk membuat Jembatan Akar, setelah titian bambu yang biasa digunakan masyarakat sering hancur dan diseret air bah ketika Sungai Batang Bayang meluap.
Pohon beringin itu, konon katanya juga ditanam oleh Pakiah Sokan. Selain pohon beringin, ia juga menanam pohon asam kumbang, tak jauh dari titian bambu. Perguliran waktu tak terasa, pohon itu terus kembang da tumbuh. Akar-akarnya tak mencapai tanah, lantaran dihalangi bebatuan Batang Bayang. Akar-akar itu bergelantungan, dan Pakiah Sokan beserta masyarakat dengan tekun memasukkan dan melilitkan akar tadi ke dalam titian bambu. Tahun demi tahun akar-akar kedua pohon itu terus tumbuh dan berkembang, menjadi panjang, besar, dan lebat, sehingga lilitan akar tadi telah menjelma menjadi jembatan yang kokoh.
Untuk membuat akar tidak putus, karena terus diinjak, masyarakat memasang tali penyangga yang terbuat dari baja. Lantaran telah dijadikan objek wisata, pemerintah setempat bermaksud membangun jembatan gantung untuk digunakan masyarakat membawa hasil bumi. Saat ini di Jembatan akar tersebut telah disediakan berbagai fasilitas di antaranya, mushala, toilet, tempat parkir dan pelindung. Direncanakan juga akan membangun fasilitas lainnya.
Berada di Bukittinggi akan membuat siapapun terpukau dengan keindahan alamnya. Hal lain yang membuat kota tersebut pantas dianggap sebagai tempat wisata terbaik di Indonesia, adalah keberadaan Ngarai Sianok yang memukau.
Ngarai Sianok nyaris tak mungkin dilewatkan oleh wisatawan yang mengunjungi Bukitinggi. Bukan cuma karena namanya yang sudah kesohor lantaran punya panorama memukau, tapi juga karena lokasinya yang sangat mudah dijangkau.
Ngarai dengan lebar sekitar 200 meter, kedalaman 100 meter dan membentang sepanjang 15 km itu merupakan bagian dari Kota Bukitinggi. Tak perlu bingung untuk menuju lokasi wisata tersebut.
Ada beberapa angkutan umum melintas di sana. Jaraknya bahkan hanya sekitar 20 menit berjalan kaki dari Hotel Grand Rocky. detikTravel berkunjung ke tempat ini minggu lalu.
Disebutkan kalau Ngarai Sianok merupakan bagian dari patahan bumi yang ada di Pulau Sumatera. Patahan tersebut lantas menghasilkan pahatan alam yang luar biasa megah berupa dinding curam yang nyaris tegak lurus dengan hamparan lembah hijau di tengahnya.
Menyempurnakan keindahan lukisan alam tersebut adalah sungai yang mengalir di antara dua dinding alam itu. Penduduk sekitar menamainya dengan Batang Sianok. Batang adalah sungai dalam bahasa Minang.
Ada satu titik terbaik untuk menikmati Ngarai Sianok ini, yakni Taman Panorama. Jika ingin masuk, pengunjung dipungut biaya Rp 5.000/orang
Danau Singkarak adalah sebuah danau kawah yang sangat besar di dalam pemandangan alam vulkanik yang dramatis. Tersebar di dua kabupaten, Solok dan Tanah Datar, danau besar dengan luas 1000 hektar. Danau terluas di Sumatera dan danau terbesar kedua di pulau tersebut, setelah Danau Toba. Sebuah dunia yang tenang, pemandangan menakjubkan dan spektakuler menanti di sini. Di sini Anda dapat merangkul keindahan alam Indonesia yang sangat terkenal.
Danau Singkarak terkenal dengan ikan Bilih nya yang merupakan spesies ikan yang hanya hidup di danau ini saja. Ikan ini sangat unik karena tidak dapat bertahan hidup di mana saja, bahkan di dalam akuarium kecuali di Danau Singkarak.
Kepulauan Mentawai adalah bagian dari Provinsi Sumatera Barat dimana sejak tahun 1999 ditetapkan menjadi sebuah kabupaten. Posisi Kepulauan Mentawai yang ada di tengah Samudera Hindia membuatnya dikelilingi alam laut yang mengagumkan dan sempurna untuk wisata bahari. Mentawai telah tersohor menjadi salah satu tujuan wisata berpetualang, wisata budaya, dan wisata bahari terutama surfing yang diminati peselancar dalam dan luar negeri.
Kepulauan Mentawai sendiri merupakan rangkaian pulau non-vulkanik dimana gugusan kepulauannya merupakan puncak dari suatu punggung pegunungan bawah laut. Ada empat pulau yang membentuk Kepulauan Mentawai yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan. Lokasi pulau-pulau tersebut berada di lepas pantai Provinsi Sumatera Barat yang memanjang dan dikelilingi Samudera Hindia.
Pulau Siberut adalah pulau terbesar di kepulauan ini dan satu-satunya yang memiliki pelayaran regular dengan Kota Padang di Sumatera Barat. Pusat pemerintahan kabupatennya sendiri berada di Tuapejat, yaitu sebelah utara Pulau Sipora.
Surfing atau selancar telah menjadi ikon wisata Kepulauan Mentawai, bahkan tidak jarang digelar kompetisi surfing bertaraf internasional di sini. Sedikitnya tersebar 400 titik surfing di Kepulauan Mentawai. Ombaknya beraggam dan menantang, bahkan beberapa gulungan ombaknya termasuk dalam kategori extreme yang dicari peselancar dari berbagai penjuru dunia.
Spoiler for 1.jembatan akar bayang painan:

Spoiler for nature bridge:

Untuk menjangkau objek wisata tersebut, kita dari Kota Padang harus menempuh perjalanan sepanjang ±65 Km atau 24 Km dari Kota Painan. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 30 meter, lebar lantai satu meter, dan tinggi dinding pengaman kurang lebih satu meter. Ketinggiannya dari dasar sungai sekitar enam meter. Menurut masyarakat setempat, Jembatan Akar itu awalnya dirancang Pakiah Sokan yang kerap dipanggil Angku Ketek bersama masyarakat Desa Pulut-pulut. Pakiah Sokan, seorang yang berilmu tinggi dan sering memberikan pengajian. Terbit ide untuk membuat Jembatan Akar, setelah titian bambu yang biasa digunakan masyarakat sering hancur dan diseret air bah ketika Sungai Batang Bayang meluap.
Pohon beringin itu, konon katanya juga ditanam oleh Pakiah Sokan. Selain pohon beringin, ia juga menanam pohon asam kumbang, tak jauh dari titian bambu. Perguliran waktu tak terasa, pohon itu terus kembang da tumbuh. Akar-akarnya tak mencapai tanah, lantaran dihalangi bebatuan Batang Bayang. Akar-akar itu bergelantungan, dan Pakiah Sokan beserta masyarakat dengan tekun memasukkan dan melilitkan akar tadi ke dalam titian bambu. Tahun demi tahun akar-akar kedua pohon itu terus tumbuh dan berkembang, menjadi panjang, besar, dan lebat, sehingga lilitan akar tadi telah menjelma menjadi jembatan yang kokoh.
Untuk membuat akar tidak putus, karena terus diinjak, masyarakat memasang tali penyangga yang terbuat dari baja. Lantaran telah dijadikan objek wisata, pemerintah setempat bermaksud membangun jembatan gantung untuk digunakan masyarakat membawa hasil bumi. Saat ini di Jembatan akar tersebut telah disediakan berbagai fasilitas di antaranya, mushala, toilet, tempat parkir dan pelindung. Direncanakan juga akan membangun fasilitas lainnya.
Spoiler for 2.ngarai sianok bukittinggi:

Spoiler for wow:

Spoiler for makhluk penunggu:

Spoiler for beautiful:

Ngarai Sianok nyaris tak mungkin dilewatkan oleh wisatawan yang mengunjungi Bukitinggi. Bukan cuma karena namanya yang sudah kesohor lantaran punya panorama memukau, tapi juga karena lokasinya yang sangat mudah dijangkau.
Ngarai dengan lebar sekitar 200 meter, kedalaman 100 meter dan membentang sepanjang 15 km itu merupakan bagian dari Kota Bukitinggi. Tak perlu bingung untuk menuju lokasi wisata tersebut.
Ada beberapa angkutan umum melintas di sana. Jaraknya bahkan hanya sekitar 20 menit berjalan kaki dari Hotel Grand Rocky. detikTravel berkunjung ke tempat ini minggu lalu.
Disebutkan kalau Ngarai Sianok merupakan bagian dari patahan bumi yang ada di Pulau Sumatera. Patahan tersebut lantas menghasilkan pahatan alam yang luar biasa megah berupa dinding curam yang nyaris tegak lurus dengan hamparan lembah hijau di tengahnya.
Menyempurnakan keindahan lukisan alam tersebut adalah sungai yang mengalir di antara dua dinding alam itu. Penduduk sekitar menamainya dengan Batang Sianok. Batang adalah sungai dalam bahasa Minang.
Ada satu titik terbaik untuk menikmati Ngarai Sianok ini, yakni Taman Panorama. Jika ingin masuk, pengunjung dipungut biaya Rp 5.000/orang
Spoiler for 3.danau singkarak:

Spoiler for wow:

Spoiler for tour de singkarak kemaren:

Danau Singkarak terkenal dengan ikan Bilih nya yang merupakan spesies ikan yang hanya hidup di danau ini saja. Ikan ini sangat unik karena tidak dapat bertahan hidup di mana saja, bahkan di dalam akuarium kecuali di Danau Singkarak.
Spoiler for 4.kepulauan mentawai:

Spoiler for beautiful:

Spoiler for wiiiw:

Kepulauan Mentawai adalah bagian dari Provinsi Sumatera Barat dimana sejak tahun 1999 ditetapkan menjadi sebuah kabupaten. Posisi Kepulauan Mentawai yang ada di tengah Samudera Hindia membuatnya dikelilingi alam laut yang mengagumkan dan sempurna untuk wisata bahari. Mentawai telah tersohor menjadi salah satu tujuan wisata berpetualang, wisata budaya, dan wisata bahari terutama surfing yang diminati peselancar dalam dan luar negeri.
Kepulauan Mentawai sendiri merupakan rangkaian pulau non-vulkanik dimana gugusan kepulauannya merupakan puncak dari suatu punggung pegunungan bawah laut. Ada empat pulau yang membentuk Kepulauan Mentawai yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan. Lokasi pulau-pulau tersebut berada di lepas pantai Provinsi Sumatera Barat yang memanjang dan dikelilingi Samudera Hindia.
Pulau Siberut adalah pulau terbesar di kepulauan ini dan satu-satunya yang memiliki pelayaran regular dengan Kota Padang di Sumatera Barat. Pusat pemerintahan kabupatennya sendiri berada di Tuapejat, yaitu sebelah utara Pulau Sipora.
Surfing atau selancar telah menjadi ikon wisata Kepulauan Mentawai, bahkan tidak jarang digelar kompetisi surfing bertaraf internasional di sini. Sedikitnya tersebar 400 titik surfing di Kepulauan Mentawai. Ombaknya beraggam dan menantang, bahkan beberapa gulungan ombaknya termasuk dalam kategori extreme yang dicari peselancar dari berbagai penjuru dunia.
yang iso kalo berkenan bagi
Spoiler for :


jangan timpuk pake ini gan
Spoiler for bata:

SEKIAN THREAD DARI ANE GAN,,INI MURNI BUATAN ANE GAN KAGAK ADA REMPONG

0
2.9K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan