Original Posted By
JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerjasama TNI dan Polri telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) beberapa waktu lalu. Namun, hujan tetap saja turun.

Menurut Kepala Pusat Meteorologi Publik, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mulyono Rahardi Prabowo, modifikasi cuaca ini dilakukan untuk pematangan awan supaya menjadi hujan. Dengan asumsi hal itu dilakukan di luar Jabodetabek.

"Jadi supaya sebelum masuk ke Jabodetabek, awan yang masuk sudah kurang uap airnya," kata Mulyono dihubungi Okezone, Jakarta, Selasa (21/1/2014) malam.

Namun, prediksi lain mengungkapkan, awan yang dimodifikasi ini tidak berdiri sendiri. Sehingga masih ada awan yang membawa uap air masuk ke Jabodetabek dan membuat hujan tetap turun.

"Tapi pada kondisi hujan, pertumbuhan awal bukan single cell, tapi kelompok yang massif, besar, sehigga kadang ini sudah ditembak supaya tidak hujan, tapi di belakangnya akan tumbuh lagi," katanya.

Mulyono menambahkan, prediksi BMKG saat ini Indonesia masih menjalani musim penghujan yang diprediksi terjadi hingga akhir Februari atau awal Maret.

Pada hari ini, BMKG memprediksi hujan mengguyur Jabodetabek sepanjang hari dengan intensitas ringan di pagi hari dan intensitas sedang di sore menjelang malam. Hujan yang turun dengan pola seperti ini diprediksi akan terus terjadi hingga dua atau tiga hari ke depan.

Dia juga mengatakan, pola hujan yang akan turun ini, meski dengan intensitas ringan namun diprediksi akan berdurasi panjang. Itu pula yang perlu diwaspadai dengan bencana banjir yang mengintai.

"Masyarakat paling tidak antisipasi untuk kejadian ini, harus tetap waspada, meskipun intensitas hujan lebih rendah di kemudian hari," ujarnya.
(hol).