Selamat Datang Agan-Agan 
"The Act of Killing" film dokumenter
Yang DITOLAKIndonesia 
Quote:
Quote:
The Act of Killing, film dokumenter berbahasa Indonesia karya sutradara Joshua Oppenheimer, yang mengangkat kisah pilu mengenai peristiwa pembunuhan massal dan impunitas di Tanah Air oleh seorang pemimpin pasukan kematian bernama Anwar Congo, telah diumumkan menjadi salah satu nomine kategori Film Dokumenter Terbaik versi Academy Awards 2014 atau yang ke-86. Film itu akan bersaing dengan Cutie and the Boxer, Dirty Wars, The Square, dan 20 Feet from Stardom untuk menggondol piala Oscar.
Anwar, yang membintangi sendiri film itu, selain menuturkan cerita, juga merekonstruksi setiap tahap pembunuhan keji yang pernah dilakukannya sebagai algojo atas para kader atau tertuduh komunis pada era 1960-an.
Dalam potongan film tersebut, yang diunggah ke situs The Guardian, Anwar tampak bangga bercerita di depan kamerawan film itu mengenai peristiwa yang dikenal oleh Barat sebagai pembantaian satu juta orang—yang mencakup bukan orang-orang yang dicap komunis saja, melainkan juga para pemimpin buruh, orang berdarah China, dan kelompok intelektual—dengan alasan khawatir Indonesia akan menjadi seperti Vietnam dan jatuh ke tangan komunis.
Nah Ini kenapa Ditolak agan di indonesia
Quote:
Quote:
"Indonesia masuk ke layar internasional tentang: pesawat jatuh (NGC), perusakan alam (NGC/Animal Planet), teroris, asap hutan, dan sekarang pembunuhan masal... makin malu ngomong asal negara sama orang luar...," tulis pembaca lainnya.
"Bakal makin banyak yang nonton filmnya, bakal makin tenar negeri kita dengan pembantaian ..." tulis seorang pembaca yang lain lagi.
Dan Di luar negri dapet respon yang cukup baik
Quote:
"Saya belum pernah menonton sebuah film yang sekuat, sesureal, dan menakutkan seperti The Act of Killing selama satu dekade terakhir," kata Herzog.
"Menakjubkan, tidak seperti film-film lain yang pernah saya tonton," ujar Morris.
John Roosa, seorang sarjana sejarah Indonesia di University of British Columbia, sekaligus penulis buku Pretext for Mass Murder, buku terkenal tentang pembantaian 1965, berpendapat, "Film ini telah memprovokasi, mendorong warga Indonesia untuk bertanya, 'Beri tahu kami, apa yang terjadi?'."
bisa baca selengkapanya disini gan : http://entertainment.kompas.com/read...g.di.Tanah.Air
Menurut Agan gimana soal film ini layak gak di tonton sama orang?
oh iya jangan lupa cendolnya 
Bagi Dong
buat sedekah