Zadrach, pakar meteorologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), punya pendapat berbeda tentang hujan yang masih turun di Jakarta setelah modifikasi cuaca. Menurutnya, keberhasilan dari teknik modifikasi cuaca memang sulit dipastikan.

"Modifikasi itu kan intinya mencegah awan jatuh ke tempat kita. Kita tebar garam agar awan cepat jadi hujan. Tapi kenyataannya kita tidak bisa mengontrol pergerakan awan," terangnya.

Zadrach menambahkan, penebaran garam memang mempercepat awan menjadi hujan, tetapi di sisi lain juga memperlama durasi hujan.

"Jadi misalnya, yang harusnya hujan satu jam, karena kita cloud seeding, jadi satu setengah jam. Akhirnya ketika sampai Jakarta masih hujan," uraiZadrach.

Zadrach sendiri menilai bahwa, selain mahal, efektivitas upaya modifikasi cuaca juga sulit diukur. Di sisi lain, saat ini juga tidak pernah ada studi serius yang benar-benar mengukur efektivitas modifikasi cuaca.

Menurut Zadrach, satu-satunya solusi penanganan banjir adalah mengukur jumlah air yang jatuh ke permukaan dan berupaya mengaturnya. Modifikasi cuaca bukan solusi.

Zadrach juga mengkritik upaya modifikasi cuaca. "Tujuannya apa? Apakah hanya sekadar agar hujan tidak di Jakarta? Bagaimana kalau hujan memang tidak turun di Jakarta, tetapi turun di tempat lain dan mengakibatkan banjir di sana?" tanyanya.

[URL="http://metropolitan.inilah..com/read/detail/2066544/curah-hujan-tinggi-modifikasi-cuaca-belum-optimal#.Ut40INLZEsY"]sumber[/URL]
sumber

Banjir di Karawang Rendam 35.092 Rumah & 8.282 Ha Sawah

KARAWANG - Puluhan ribu rumah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat sampai pagi ini masih terendam banjir rata-rata setinggi dua meter. Banjir yang terjadi sejak Sabtu 18 Januari itu akibat meluapnya Sungai Citarum, Cimalaya, dan Sungai Cibe-et imbas dari tingginya curah hujan.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, banjir merendam sekira 35.092 rumah warga di 146 desa yang tersebar di 25 kecamatan. Banjir juga merendam ruas-ruas jalan raya, 52 masjid, 15 sekolah, serta 8.282 hektare (Ha) areal persawahan.

Akibat musibah banjir itu, ribuan warga kini masih mengungsi di sejumlah tempat, seperti masjid dan tenda-tenda pengungsian yang ada. Kabupaten Karawang pun kini berstatus Tanggap Darurat Bencana terhitung sejak 19 Januari hingga 14 hari ke depan.

Sementara berdasarkan pantauan, Selasa (21/1/2014), kawasan perumahan elit Resindra Karawang di Kecamatan Teluk Jambe Timur pun tak luput dari banjir. Sebenarnya, banjir di sana sempat surut dan warga sekitar yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing, namun banjir setinggi satu meter datang secara tiba-tiba.

Banyak barang berharga, seperti peralatan elektronik, kendaraan roda dua, dan mobil, yang terendam lantaran tidak sempat diselamatkan pemiliknya. (Rudi Setiawan/Sindo TV/ris)

sumber
sumber

Original Posted By thegodhands►Assalamualaikum Wr. Wb

dan ini beberapa pict yang ane ambil di-TKP pagi tadi, waktu ane mau berangkat sekolah.



Nah kalau ini sudah mulai banjir, lokasi masih sekitar 2-3 KM dari kali citarum









Nah, begitulah kondisi pada pagi hari, sore harinya ane mau pergi ke karawang lagi, karena mau ke acara ulang tahun sahabat ane, eh ternyata banjir belum surut juga, malah tambah parah.. ini foto diambil 3km sebelum kali citarum