- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
ini cerpenku, mana cerpenmu?


TS
devilsei
ini cerpenku, mana cerpenmu?
Permisi aganwan maupun aganwati, ane neubi
izin ngepost. Ini juga nggak tau masuk forum
yang bener atau nggak. Mohon koreksinya gan..
Jadi, beberapa hari yang lalu saya ditugaskan
untuk membuat cerpen, tema bebas. Nah,
sebelum tugas ini dikumpulkan saya ingin ada
yang mengoreksinya. Tapi masalahnya saya nggak
tau harus melangkah kemana. Hingga akhirnya
ada bisikan..
“Kaskus, Di kaskus aja” Suara mendesah
“Hah, Kakus? Ada apa di kakus?”
“kaskus begooo, itu yang the largest indonesian
community..” dia cerita tentang kaskus
“Oh gitu, ide bagus tuh.. tunggu-tunggu kamu
siapa?”
*Hening*
Ini cerpennya: Judulnya “ Berkah yang membawa
masalah “
Siang itu tidak seperti siang-siang yang memancar
panas matahari. Mungkin ini persatuan siang-
saing, sinarnya membuat tumbuhan menguap
tanpa bisa berfotosintesis karena panas yang
melebihi panas pada umumnya. Kebanyakan
orang pasti hanya akan berdiam diri dirumah
dengan kipas yang bergerak kesana kemari bak
manusia ketika sedang menggelengkan kepalanya
tanda memperlihatkan gerakan tubuh yang artinya
tidak pada suatu hal, yang terus menerus
menggeleng-geleng. Tidak bagi seorang yang satu
ini, orang yang berawakan tidak atletis dan tidak
terlalu tinggi, bisa dikatakan tinggi pada usianya.
Namanya putra. Ia mempunyai janji dengan
seseorang. Ah, bukan mungkin ia berjanji pada
dirinya sendiri. Ia sedang di tengah lapangan
sepak bola. Bukan untuk bermain, bukan juga
untuk olahraga. Yang dia lakukan hanya duduk
sila di tengah lapangan tepat pada titik kick-off. Di
pinggir lapangan banyak teman-teman yang
menyaksikannya. Ternyata janjinya itu disaksikan
oleh temannya. Janji yang konyol.
“Andai saja tidak terjadi, mungkin sekarang aku
sudah tidur nyenyak dirumah. Kau memang aneh
putri, kenapa harus ketika aku begini...” Katanya,
sambil memikirkan apa yang terjadi sebelum hal
ini terjadi.
Pagi itu.. seperti biasa ia berangkat ke sekolahnya
menggunakan angkutan umum, butuh dua
angkutan umum untuk mencapai sekolahnya.
Jarak yang cukup jauh dari rumah ke sekolah
masalahnya. Tidak ada hambatan hingga ia
sampai di sekolahnya.
*sekolah*
Ia berjalan melewati gerbang, melewati kantor
guru, lalu menuju 1 ruangan setelah ruang guru.
Ia hafal betul rute ini, karena ia sudah terbiasa
oleh bulan-bulan yang ia lewati di kelas ini. Disini
masalahnya muncul, sebenernya tidak bisa di
bilang masalah tpi di bilang berkah. Namun, ya
berkah yang membawa masalah. Yaitu, seorang
siswi bersekolah di sekolah yang sama dengan
putra. Namanya putri.
“Pagi” sapa seorang perempuan.
“Pagi putri” sapa jawab putra ‘wogh, mimpi apa
barusan?’
Sebuah berkah di pagi hari yang membuat mood
nya tiba-tiba melonjak tinggi. Namun, ia sadar
sesuatu, sesuatu yang janggal, sesuatu yang..
tiba-tiba otaknya bereaksi dengan cepat
mengingat apa yang terjadi hari kemarin.
Saat itu, anak-anak kelas sedang membicarakan
hal tak penting, termasuk putra di dalamnya.
Entah setan apa yang merasukinya ia tiba-tiba..
“ Kalo aku di sapa sama putri kelas 1 itu, aku
bakalan menjemur diri di lapangan tengah hari “
disaksikan oleh teman kelasnya.
“ Okeeh, pegang janjimu itu kawan “ suara
terdengar sangat licik, dengan olesan senyum
jahat. Sepertinya ada suatu hal.
Mengingat semua itu, moodnya langsung turun
bak segitiga sudut lancip di atasnya.
“ tenang-tenang, yang penting nggak ada yang
lihat “
“Yo, put, tadi siapa? Ngomong apa dia? Kalo
nggak salah dia putri ‘kan?” seperti petir yang
mengelegar menusuk jantung putra, tanya
seorang temannya, bukan sekelas.
Putra memberanikan diri melihat sumber suara.
Ah, tuhan masih melindunginya.
“ Yo, mas, ahah iya nggak di nyapa doang kok,
ehehe “
“ wogh, putri? Nyapa kamu? Mana saya percaya,
ngehayal kali “
“ Beuh ga percaya, berani sumpah deh “
“ okeoke percaya “
Ditengah perbicaraan dimas dan putra, datang
teman sekelas putra, Satria. Satria menghampiri
mereka yang sedang mengobrol.
“ Yo, Put, Mas. “
Putra mulai khawatir, dimas harus tutup mulut.
Pikirnya, kalau tidak mati aku.
“ Eh, Satria. Si putra tadi di sapa putri, gila,
mimpi apa dia ya ”
Satria dia, ia hnya tersenyum jahat.
Hal yang tak diinginkan pun terjadi.
***
*disisi Lapangan Sepak Bola*
“ bisa bisanya kamu suruh putri buat nyapa
putra, haha ”
“ Kebetulan dia putri lagi main dengan adikku,
tiba-tiba setan merasuki pikiranku. Terjadilah hal
yang tak dinginkan “ jelas satria
“ Sesuatu yang tidak dinginkan? Maksudmu.. “
“ Maksudnya, saya nyuruh putri buat nyapa putra
“
“ Kok bisa, dusurh gitu aja? “
“ kau tau aku kawan “
“ Parahlah “
“ Biarlah, ini cerita kita kelak “
“ HAHAHAHA “ Tertawa jahat satria
izin ngepost. Ini juga nggak tau masuk forum
yang bener atau nggak. Mohon koreksinya gan..
Jadi, beberapa hari yang lalu saya ditugaskan
untuk membuat cerpen, tema bebas. Nah,
sebelum tugas ini dikumpulkan saya ingin ada
yang mengoreksinya. Tapi masalahnya saya nggak
tau harus melangkah kemana. Hingga akhirnya
ada bisikan..
“Kaskus, Di kaskus aja” Suara mendesah
“Hah, Kakus? Ada apa di kakus?”
“kaskus begooo, itu yang the largest indonesian
community..” dia cerita tentang kaskus
“Oh gitu, ide bagus tuh.. tunggu-tunggu kamu
siapa?”
*Hening*
Ini cerpennya: Judulnya “ Berkah yang membawa
masalah “
Siang itu tidak seperti siang-siang yang memancar
panas matahari. Mungkin ini persatuan siang-
saing, sinarnya membuat tumbuhan menguap
tanpa bisa berfotosintesis karena panas yang
melebihi panas pada umumnya. Kebanyakan
orang pasti hanya akan berdiam diri dirumah
dengan kipas yang bergerak kesana kemari bak
manusia ketika sedang menggelengkan kepalanya
tanda memperlihatkan gerakan tubuh yang artinya
tidak pada suatu hal, yang terus menerus
menggeleng-geleng. Tidak bagi seorang yang satu
ini, orang yang berawakan tidak atletis dan tidak
terlalu tinggi, bisa dikatakan tinggi pada usianya.
Namanya putra. Ia mempunyai janji dengan
seseorang. Ah, bukan mungkin ia berjanji pada
dirinya sendiri. Ia sedang di tengah lapangan
sepak bola. Bukan untuk bermain, bukan juga
untuk olahraga. Yang dia lakukan hanya duduk
sila di tengah lapangan tepat pada titik kick-off. Di
pinggir lapangan banyak teman-teman yang
menyaksikannya. Ternyata janjinya itu disaksikan
oleh temannya. Janji yang konyol.
“Andai saja tidak terjadi, mungkin sekarang aku
sudah tidur nyenyak dirumah. Kau memang aneh
putri, kenapa harus ketika aku begini...” Katanya,
sambil memikirkan apa yang terjadi sebelum hal
ini terjadi.
Pagi itu.. seperti biasa ia berangkat ke sekolahnya
menggunakan angkutan umum, butuh dua
angkutan umum untuk mencapai sekolahnya.
Jarak yang cukup jauh dari rumah ke sekolah
masalahnya. Tidak ada hambatan hingga ia
sampai di sekolahnya.
*sekolah*
Ia berjalan melewati gerbang, melewati kantor
guru, lalu menuju 1 ruangan setelah ruang guru.
Ia hafal betul rute ini, karena ia sudah terbiasa
oleh bulan-bulan yang ia lewati di kelas ini. Disini
masalahnya muncul, sebenernya tidak bisa di
bilang masalah tpi di bilang berkah. Namun, ya
berkah yang membawa masalah. Yaitu, seorang
siswi bersekolah di sekolah yang sama dengan
putra. Namanya putri.
“Pagi” sapa seorang perempuan.
“Pagi putri” sapa jawab putra ‘wogh, mimpi apa
barusan?’
Sebuah berkah di pagi hari yang membuat mood
nya tiba-tiba melonjak tinggi. Namun, ia sadar
sesuatu, sesuatu yang janggal, sesuatu yang..
tiba-tiba otaknya bereaksi dengan cepat
mengingat apa yang terjadi hari kemarin.
Saat itu, anak-anak kelas sedang membicarakan
hal tak penting, termasuk putra di dalamnya.
Entah setan apa yang merasukinya ia tiba-tiba..
“ Kalo aku di sapa sama putri kelas 1 itu, aku
bakalan menjemur diri di lapangan tengah hari “
disaksikan oleh teman kelasnya.
“ Okeeh, pegang janjimu itu kawan “ suara
terdengar sangat licik, dengan olesan senyum
jahat. Sepertinya ada suatu hal.
Mengingat semua itu, moodnya langsung turun
bak segitiga sudut lancip di atasnya.
“ tenang-tenang, yang penting nggak ada yang
lihat “
“Yo, put, tadi siapa? Ngomong apa dia? Kalo
nggak salah dia putri ‘kan?” seperti petir yang
mengelegar menusuk jantung putra, tanya
seorang temannya, bukan sekelas.
Putra memberanikan diri melihat sumber suara.
Ah, tuhan masih melindunginya.
“ Yo, mas, ahah iya nggak di nyapa doang kok,
ehehe “
“ wogh, putri? Nyapa kamu? Mana saya percaya,
ngehayal kali “
“ Beuh ga percaya, berani sumpah deh “
“ okeoke percaya “
Ditengah perbicaraan dimas dan putra, datang
teman sekelas putra, Satria. Satria menghampiri
mereka yang sedang mengobrol.
“ Yo, Put, Mas. “
Putra mulai khawatir, dimas harus tutup mulut.
Pikirnya, kalau tidak mati aku.
“ Eh, Satria. Si putra tadi di sapa putri, gila,
mimpi apa dia ya ”
Satria dia, ia hnya tersenyum jahat.
Hal yang tak diinginkan pun terjadi.
***
*disisi Lapangan Sepak Bola*
“ bisa bisanya kamu suruh putri buat nyapa
putra, haha ”
“ Kebetulan dia putri lagi main dengan adikku,
tiba-tiba setan merasuki pikiranku. Terjadilah hal
yang tak dinginkan “ jelas satria
“ Sesuatu yang tidak dinginkan? Maksudmu.. “
“ Maksudnya, saya nyuruh putri buat nyapa putra
“
“ Kok bisa, dusurh gitu aja? “
“ kau tau aku kawan “
“ Parahlah “
“ Biarlah, ini cerita kita kelak “
“ HAHAHAHA “ Tertawa jahat satria
0
821
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan