- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengkultusan Jokowi Mulai Pusingkan DPP PDIP


TS
viking
Pengkultusan Jokowi Mulai Pusingkan DPP PDIP
Quote:

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingatkan para calegnya terkait atribut kampanye.
Atribut kampanye harus disertai foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, selain foto caleg itu sendiri. DPP tidak melarang memasang tokoh lain asalkan ada gambar Mega.
DPP bersikap tegas soal atribut kampanye karena banyak yang memasang gambar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, tidak ada gambar Mega. DPP mengingatkan PDIP bukanlah partai Jokowi, panggilan Joko Widodo.
"Caleg kan menjual nama kita, bukan orang lain," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo di kantor DPP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2014).
Menurut Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan, pemasangan foto Jokowi bagian dari strategi kampanye. Caleg memanfaatkan mantan Wali Kota Solo itu yang lagi beken.
"Itu taktik dan strategi dari caleg saja, tidak masalah. Itu soal selera, kecuali foto Jokowi ada, tapi Bu Mega tidak ada kebangetan namanya," ucap Trimed.
Mega dan Jokowi bisa diibaratkan sebagai ibu dan anak. Mega yang membesarkannya hingga seperti sekarang ini. Kesuksesan Jokowi karena kerja keras seluruh kader.
"Mau pasang gambarnya Jokowi silakan, tapi jangan lupa pasang fotonya Bu Mega," ujar Tjahjo.
Kini, DPP PDIP mulai dipusingkan oleh pengkultusan Jokowi. Selain atribut kampanye, muncul gerakan yang mendorong Jokowi maju sebagai capres.
Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi berdiri di Jakarta pada Jumat (10/1/2014) bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP yang ke-41. Seknas Jokowi tidak berhubungan langsung dengan PDIP, murni kekuatan nonparpol.
"Kita bagian dari kekuatan masyarakat yang menginginkan Jokowi jadi presiden. Kalau kita pergi ke daerah-daerah semua orang akan jawab presidennya Pak Jokowi," ujar Ketua Presidium Seknas Jokowi, Muhammad Yamin, di kantornya.
Pencapresan Jokowi juga didorong banyak kader PDIP di beberapa daerah. Mereka sudah tidak sabar menanti keputusan Mega soal calon presiden.
Salah satu kader senior PDIP Subang, Mohammad Noor Wibowo, berpendapat Mega harus legowo untuk menetapkan Jokowi sebagai capres.
Menurut Noor Wibowo, efek Jokowi saat ini terasa sangat luar biasa, menembus sekat-sekat lintas partai, ras, dan agama. "Saya optimistis jika Jokowi yang dicalonkan, raupan suara PDIP dalam pileg secara nasional bisa mencapai 37 persen," ujarnya.
Survei Indo Barometer pada Desember lalu menyatakan suara PDIP akan meningkat tajam jika saat ini mendeklarasikan Jokowi sebagai capres. Tak tanggung-tanggung, peningkatan suara bisa mencapai 35,8 persen.
Selain itu, Jokowi merupakan kader PDIP yang bisa menyaingi popularitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan kandidat capres dari partai lain.
Keputusan apakah Jokowi capres PDIP atau bukan tinggal menunggu waktu. Mega akan mengumumkan sebelum pemilihan legislatif 9 April.
PDIP tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan pemilu kali ini. Jika tidak sekarang kapan lagi.
Quote:
[URL="http://nasional.inilah..com/read/detail/2065101/pengkultusan-jokowi-mulai-pusingkan-dpp-pdip#.UtzHiLRtFm4"]sumber[/URL]
Spoiler for :
lucu nih, banteng mulai risih juga simbol mega udah nggak dipake

Spoiler for :

Spoiler for :

0
2.9K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan