- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
( Baca hok! ) DPRD: Tanpa Tambahan Rp2,5 Triliun, Pengesahan RAPBD Bisa Lebih Cepat


TS
L.B.Moerdani
( Baca hok! ) DPRD: Tanpa Tambahan Rp2,5 Triliun, Pengesahan RAPBD Bisa Lebih Cepat
Quote:
Bisnis.com, JAKARTA—DPRD DKI berpendapat tertundanya pengesahan Rancangan APBD (RAPBD) 2014 DKI disebabkan karena adanya penambahan anggaran sebesar Rp2,5 triliun ke dalam APBD 2014 DKI dari sebelumnya Rp69,5 triliun menjadi Rp72 triliun.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Andyka mengatakan DPRD DKI sebetulnya menyarankan agar penambahan anggaran itu dimasukkan ke dalam APBD-Perubahan 2014 DKI.
Namun, jelasnya, pihak eksekutif, dalam hal ini Pemprov DKI, menginginkan agar tambahan anggaran itu tetap dimasukkan ke dalam APBD murni.
“Kalau tidak ada yang Rp2,5 triliun itu, sebenarnya bisa dari Desember ,” ujar Anggota Fraksi Partai Gerindraini kepada wartawan, Jumat (17/1/2014). Sebelum adanya rencana penambahan anggaran, DPRD DKI telah menjadwalkan pengesahan RAPBD 2014 DKI pada 27 Desember 2013.
Oleh karena itu, dia tidak setuju jika pihak legislatif dikatakan sebagai penyebab tertundanya pengesahan RAPBD 2014 DKI, seperti yang selama ini dituduhkan oleh pihak eksekutif. Menurutnya, keterlambatan pengesahan RAPBD justru menimbulkan penilaian negatif dari masyarakat.
http://m.bisnis.com/quick-news/read/...sa-lebih-cepat
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Andyka mengatakan DPRD DKI sebetulnya menyarankan agar penambahan anggaran itu dimasukkan ke dalam APBD-Perubahan 2014 DKI.
Namun, jelasnya, pihak eksekutif, dalam hal ini Pemprov DKI, menginginkan agar tambahan anggaran itu tetap dimasukkan ke dalam APBD murni.
“Kalau tidak ada yang Rp2,5 triliun itu, sebenarnya bisa dari Desember ,” ujar Anggota Fraksi Partai Gerindraini kepada wartawan, Jumat (17/1/2014). Sebelum adanya rencana penambahan anggaran, DPRD DKI telah menjadwalkan pengesahan RAPBD 2014 DKI pada 27 Desember 2013.
Oleh karena itu, dia tidak setuju jika pihak legislatif dikatakan sebagai penyebab tertundanya pengesahan RAPBD 2014 DKI, seperti yang selama ini dituduhkan oleh pihak eksekutif. Menurutnya, keterlambatan pengesahan RAPBD justru menimbulkan penilaian negatif dari masyarakat.
http://m.bisnis.com/quick-news/read/...sa-lebih-cepat
Quote:
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Prya Ramadhani, mengatakan salah satu hal yang membuat terlambat adalah masuknya dana tambahan 2 triliun rupiah dari eksekutif. "Ada dana 2 triliun rupiah masuk awal Desember, diserahkan eksekutif.Sementara KUA PPS sudah ketemu angka 67 triliun. Kita perlu waktu membahas dana 2 triliun itu untuk dialokasikan ke mana," ujar Prya.
Persoalan lain yang menurut Prya masih menghambat adalah pihak eksekutif belum secara jelas menyebutkan jumlah dana Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2013. Akibatnya, pihaknya kesulitan menentukan alokasi dana Silpa. Selama ini, pihak eksekutif selalu mengatakan dana APBD DKI Jakarta 2013 masih terus digunakan.
Priya memprediksi dana Silpa mencapai 15 persen dari APBD DKI Jakarta tahun 2013. "Silpa saya prediksi mencapai angka 8 triliun rupiah. Sebagian sudah dialokasi 2014, sebagian belum, dengan alasan program masih berjalan," ujarnya.
Prediksi jumlah Silpa 8 triliun rupiah itu menggenapkan prediksi APBD 2014 yang diperkirakan mencapai 69 triliun rupiah lebih. Tanpa menghitung Silpa, lanjut politisi Golkar ini, kenaikan APBD mencapai sekitar 12 triliun rupiah dari tahun sebelumnya.
Priya menjamin APBD DKI Jakarta akan diketuk pada pertengahan Januari 2014. Ia memastikan sejumlah anggaran hibah, khususnya untuk persiapan pemilu legislatif, yang akan dimulai bulan Maret mendatang, tidak akan terlambat. "Pertengahan Januari kita ketuk. Saya jamin tidak akan telat dari bulan tersebut. Kebutuhan dana bagi pemilu legislatif seperti kepolisian tidak akan terlambat," tegasnya.
http://koran-jakarta.com/?2282-apbd%...rp70%20triliun
Persoalan lain yang menurut Prya masih menghambat adalah pihak eksekutif belum secara jelas menyebutkan jumlah dana Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2013. Akibatnya, pihaknya kesulitan menentukan alokasi dana Silpa. Selama ini, pihak eksekutif selalu mengatakan dana APBD DKI Jakarta 2013 masih terus digunakan.
Priya memprediksi dana Silpa mencapai 15 persen dari APBD DKI Jakarta tahun 2013. "Silpa saya prediksi mencapai angka 8 triliun rupiah. Sebagian sudah dialokasi 2014, sebagian belum, dengan alasan program masih berjalan," ujarnya.
Prediksi jumlah Silpa 8 triliun rupiah itu menggenapkan prediksi APBD 2014 yang diperkirakan mencapai 69 triliun rupiah lebih. Tanpa menghitung Silpa, lanjut politisi Golkar ini, kenaikan APBD mencapai sekitar 12 triliun rupiah dari tahun sebelumnya.
Priya menjamin APBD DKI Jakarta akan diketuk pada pertengahan Januari 2014. Ia memastikan sejumlah anggaran hibah, khususnya untuk persiapan pemilu legislatif, yang akan dimulai bulan Maret mendatang, tidak akan terlambat. "Pertengahan Januari kita ketuk. Saya jamin tidak akan telat dari bulan tersebut. Kebutuhan dana bagi pemilu legislatif seperti kepolisian tidak akan terlambat," tegasnya.
http://koran-jakarta.com/?2282-apbd%...rp70%20triliun
eksekutifnya sendiri juga blm siap

Quote:
Sementara itu, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Wiriyatmoko mengatakan, kini Tim Aanggaran Pemerintah Daerah (TPAD) sedang memasukkan kode rekening APBD 2014, sebelum dibawa ke sidang paripurna untuk disahkan. “Sekarang sedang diinput kode rekeningnya di BPKD (Badan Pengelolaan Keuangan Daerah). Paling nggak, Selasa (22/1) besok, paripurnanya,” ungkap dia.
http://www.jpnn.com/read/2014/01/20/...i-Urus-Banjir-
http://www.jpnn.com/read/2014/01/20/...i-Urus-Banjir-
ahok mana ahok!? kenapa pengesahan APBD telat?

itu temen lo yg bilang hok

pokoknya yg salah DPRD


Diubah oleh L.B.Moerdani 20-01-2014 08:57
0
7.9K
Kutip
117
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan