- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ancaman Ekologis di Seluruh Indonesia


TS
kemalmahendra
Ancaman Ekologis di Seluruh Indonesia
Banjir bandang yang melanda Manado sungguh luar biasa. Jutaan meter kubik air menerjang semua yang menghalangi aliran air. Sedikitnya 18 warga tewas, dua orang dilaporkan masih hilang, dan ratusan rumah serta puluhan mobil tersapu banjir.
Tidak pernah ada yang menyangka bencana dahsyat itu akan terjadi. Tetapi itulah yang harus dirasakan ketika air dari Waduk Tondano meluap dan menerjang hingga Manado.
Bencana banjir tidak hanya dialami masyarakat di Manado. Di Sulawesi Tengah juga terjadi banjir besar yang merusak rumah, kebun, dan juga fasilitas umum. Demikian pula di Sumatera di mana hujan memasuki puncaknya.
Kita harus meningkatkan kewaspadaan, karena banjir tampaknya melanda seluruh wilayah Indonesia. Badan Penanggulangan Bencana Nasional harus bekerja keras karena perhatian harus dibagi ke seluruh wilayah nusantara.
Bantuan dari masyarakat perlu juga mulai digerakkan. Ketika bencana terjadi hampir bersamaan, maka peran serta dari masyarakat luas sangatlah dibutuhkan. Kita harus membangun solidaritas nasional.
Tentu bantuan itu bukan dimaksudkan untuk memanjakan masyarakat. Hanya saja mereka yang terkena musibah harus diberi kekuatan agar mereka bisa segera bangkit dari bencana.
Setiap rumah tangga harus kembali membangun kehidupan mereka. Semua harus berupaya untuk bisa membersihkan dan bahkan membangun kembali rumah mereka yang rusak karena bencana agar mereka bisa segera membantu tetangganya yang belum bisa bangkit lagi.
Sikap tolong menolong dan bergotong royong merupakan modal yang sangat diperlukan untuk keluar dari bencana. Kekuatan sosial itulah yang akan membuat bangsa ini tegar menghadapi setiap bencana, karena masyarakat tidak merasa sendirian menghadapinya.
Selanjutnya yang harus dilakukan adalah memperbaiki ekologi. Bencana yang kita hadapi sekarang ini boleh dikatakan merupakan bencana ekologis, karena rusaknya daya dukung lingkungan yang menyebabkan bencana alam menjadi lebih hebat akibatnya.
Kita harus mengakui bahwa kerusakan itu sudah terjadi di seluruh daerah. Era reformasi yang ditandai dengan kebebasan di segala bidang, membuat orang merasa boleh berbuat apa saja. Termasuk untuk tidak taat dalam pengelolaan lingkungan.
Kita tentu masih ingat ketika krisis ekonomi melanda negeri ini pada tahun 1998 dan reformasi mulai bergulir, Presiden Abdurrahman Wahid mengizinkan warga untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk kegiatan produksi. Izin yang diberikan Gus Dur menimbulkan ekses di mana orang merasa boleh melakukan apa saja untuk menopang kehidupan mereka.
Akibatnya pengaplingan lahan terjadi secara tidak terkendali. Bahkan tidak sedikit lahan hutan yang beralih fungsi menjadi daeah pertanian. Itulah yang menjadi cikal bakal dari bencana ekologis yang terjadi sekarang ini.
Padahal sebelumnya degradasi lahan juga sudah berlangsung. Di era Orde Baru perusakan hutan juga terjadi secara masif. Sebelum kita bisa memperbaiki keadaan, justru kondisi hutan semakin parah kerusakannya karena pengambilalihan lahan yang tidak terkendali.
Sekarang ini seharusnya kita mulai menata lagi kekacauan yang pernah terjadi. Kita tidak bisa membiarkan keadaan seperti sekarang terus berlangsung, karena yang akhirnya menjadi korban adalah rakyat banyak juga.
Berbagai bencana alam yang kita rasakan sekarang ini seharusnya membangkitkan kesadaran untuk memperbaiki kondisi ekologi yang ada. Banjir bandang yang terjadi di Manado seharusnya cukup untuk membuat kita segera berbuat. Karena kalau tidak, bencana itu akan bisa datang lebih dahsyat dan akan lebih banyak lagi korbannya.
Tidak pernah ada yang menyangka bencana dahsyat itu akan terjadi. Tetapi itulah yang harus dirasakan ketika air dari Waduk Tondano meluap dan menerjang hingga Manado.
Bencana banjir tidak hanya dialami masyarakat di Manado. Di Sulawesi Tengah juga terjadi banjir besar yang merusak rumah, kebun, dan juga fasilitas umum. Demikian pula di Sumatera di mana hujan memasuki puncaknya.
Kita harus meningkatkan kewaspadaan, karena banjir tampaknya melanda seluruh wilayah Indonesia. Badan Penanggulangan Bencana Nasional harus bekerja keras karena perhatian harus dibagi ke seluruh wilayah nusantara.
Bantuan dari masyarakat perlu juga mulai digerakkan. Ketika bencana terjadi hampir bersamaan, maka peran serta dari masyarakat luas sangatlah dibutuhkan. Kita harus membangun solidaritas nasional.
Tentu bantuan itu bukan dimaksudkan untuk memanjakan masyarakat. Hanya saja mereka yang terkena musibah harus diberi kekuatan agar mereka bisa segera bangkit dari bencana.
Setiap rumah tangga harus kembali membangun kehidupan mereka. Semua harus berupaya untuk bisa membersihkan dan bahkan membangun kembali rumah mereka yang rusak karena bencana agar mereka bisa segera membantu tetangganya yang belum bisa bangkit lagi.
Sikap tolong menolong dan bergotong royong merupakan modal yang sangat diperlukan untuk keluar dari bencana. Kekuatan sosial itulah yang akan membuat bangsa ini tegar menghadapi setiap bencana, karena masyarakat tidak merasa sendirian menghadapinya.
Selanjutnya yang harus dilakukan adalah memperbaiki ekologi. Bencana yang kita hadapi sekarang ini boleh dikatakan merupakan bencana ekologis, karena rusaknya daya dukung lingkungan yang menyebabkan bencana alam menjadi lebih hebat akibatnya.
Kita harus mengakui bahwa kerusakan itu sudah terjadi di seluruh daerah. Era reformasi yang ditandai dengan kebebasan di segala bidang, membuat orang merasa boleh berbuat apa saja. Termasuk untuk tidak taat dalam pengelolaan lingkungan.
Kita tentu masih ingat ketika krisis ekonomi melanda negeri ini pada tahun 1998 dan reformasi mulai bergulir, Presiden Abdurrahman Wahid mengizinkan warga untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk kegiatan produksi. Izin yang diberikan Gus Dur menimbulkan ekses di mana orang merasa boleh melakukan apa saja untuk menopang kehidupan mereka.
Akibatnya pengaplingan lahan terjadi secara tidak terkendali. Bahkan tidak sedikit lahan hutan yang beralih fungsi menjadi daeah pertanian. Itulah yang menjadi cikal bakal dari bencana ekologis yang terjadi sekarang ini.
Padahal sebelumnya degradasi lahan juga sudah berlangsung. Di era Orde Baru perusakan hutan juga terjadi secara masif. Sebelum kita bisa memperbaiki keadaan, justru kondisi hutan semakin parah kerusakannya karena pengambilalihan lahan yang tidak terkendali.
Sekarang ini seharusnya kita mulai menata lagi kekacauan yang pernah terjadi. Kita tidak bisa membiarkan keadaan seperti sekarang terus berlangsung, karena yang akhirnya menjadi korban adalah rakyat banyak juga.
Berbagai bencana alam yang kita rasakan sekarang ini seharusnya membangkitkan kesadaran untuk memperbaiki kondisi ekologi yang ada. Banjir bandang yang terjadi di Manado seharusnya cukup untuk membuat kita segera berbuat. Karena kalau tidak, bencana itu akan bisa datang lebih dahsyat dan akan lebih banyak lagi korbannya.
0
3.1K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan