- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(MANUSIA BODOH) Banjir Jakarta "murni ulah manusia"
TS
duta.pertamax
(MANUSIA BODOH) Banjir Jakarta "murni ulah manusia"
Quote:
Sudirman Asun dari Ciliwung Institute (Foto: Koleksi pribadi)
Selama ini kita mendengar istilah 'banjir kiriman' dari luar Jakarta yang menyebabkan bencana banjir setiap tahunnya. Istilah ini dianggap seorang pengamat sebagai tidak tepat, karena kesalahan ada pada tangan manusianya sendiri.
Ciliwung Institute menyatakan dengan tegas bahwa banjir yang terjadi di Jakarta adalah bukan banjir kiriman dari Bogor atau kawasan sekitar Jakarta lainnya. "Tidak ada namanya banjir kiriman, kita ini salah mengelola ruang terbuka hijau. Kita tidak menghargai alam," ujar Sudirman Asun dari Ciliwung Institute.
Asun juga menilai pembangunan di Indonesia bersifat terlalu berlebihan, tanpa dilengkapinya analisis mengenai dampak lingkungan, atau dikenal dengan istilah AMDAL. Karenanya, menurutnya, bencana alam seperti banjir yang terjadi di Jakarta adalah hasil dari pembangunan yang tidak direncanakan.
Jakarta Kota Beton, Wajar Tak Dapat Adipura
Sudirman Asun mempertanyakan akan ada atau tidaknya masterplan untuk pelestarian Ciliwung. "Jangka panjangnya Ciliwung ini mau dibawa kemana? Ciliwung ini ada di Ibu Kota Indonesia, menjadi indikator Indonesia."
Pintu Air Ciliwung Manggarai 1928-1935 (Foto: Ciliwung Institute - Facebook.com/ciliwungnationalpark)
Sampah yang terbawa banjir terutama di salah satu pintu air (Foto: Ciliwung Institute - Facebook.com/ciliwungnationalpark)
"Ini cukup memalukan sebenarnya, bertahun-tahun kita mengalami hal yang sama."Peraturan Pemerintah tentang sungai yang sudah ada menurutnya tidak disosialisasikan dengan baik. Menurut Asun, sempadan atau tepi Ciliwung adalah bukan tempat untuk manusia, melainkan bagian dari sungai yang seharusnya dijaga.
70 Ribu Bangunan Berdiri di Bantaran Ciliwung
"Tergantung cara pendekatan pemerintah kepada warga yang tinggal disitu, semua bisa dimusyawarahkan."
http://www.australiaplus.com/indones...anusia/1075346
Bencana Lebih Dominan karena Ulah Manusia Dibanding Alam
Spoiler for :
Jakarta - Tingginya curah hujan pada Januari ini menyebabkan banjir dan beberapa bencana di sebagian wilayah Indonesia. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, menyebut bencana itu lebih besar karena ulah manusia.
"Kalau di Indonesia bencana itu pasti terjadi dan tren bencana terus meningkat dari tahun ke tahun, di mana 80 persennya terkait efek cuaca seperti banjir longsor, puting beliung dan sebagainya," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam diskusi 'Bencana dan Kita' di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakpus, Sabtu (18/1/2014).
"Dalam hal ini di Indonesia faktor antropogenic yaitu ulang manusia lebih dominan dibanding faktor alam," imbuhnya.
Sutopo mengatakan, karena tingginya angka bencana alam maka penanganan yang perlu dilakukan tidak lagi pada tahap koordinasi antar beragam pihak, tapi kolaborasi.
Hal ini salahsatunya tampak dalam penanganan banjir Jakarta, di mana terjadi saling tuding antara daerah, pusat dan pemerintah sekitar DKI soal penanganan yang dianggap bermasalah pada koordinasi.
"Orang gampang bilang koordinasi, yang betul kolaborasi. Kolaborasi itu kamu punya apa kalian punya apa ayo sama-sama. Kalau koordinasi seolah-olah ada yang dibawah. Koordinasi itu kalau dipelesetkan itu 'corenya di nasi'," sindirnya.
Padahal menurut Sutopo, sudah ada instruksi presiden soal penanganan banjir yang disebut dengan 5 peran stakeholder ketika banjir terjadi dan itu tetap relevan saat ini.
"Pertama bupati dan walikota jadi penyelenggara utama dalam penggalangan bencana. Dua, gubernur membantu kabupaten kota yang kena bencana. Tiga, Pemerintah cq BNPB mengkoordinasikan potensi bencana nasional. Empat, melibatkan TNI dan Polri. Keliman, penanganan dini," paparnya.
"Tapi kenyataanya susah. Jangan kira kita bantu daerah langsung diterima, kami ditolak. Seperti Sinabnung awalnya kami diusir," imbuhnya.
Karena itu BNPB berharap peran daerah lebih lebij optimal dalam penanganan bencana. "Jadi tidak semuanya di pusat," ucap Sutopo.
[url]http://news.detik..com/read/2014/01/18/103218/2470939/10/bnpb-bencana-lebih-dominan-karena-ulah-manusia-dibanding-alam?9922032[/url]
MANUSIA BODOH
Spoiler for :
Walhi: Musyrik kalau salah hujan jadi penyebab banjir
FUI bikin ramalan Banjir Besar timpa Jakarta tgl 17 Januari 2014.
Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al-Khaththat tidak senang hura-hura di malam Tahun Baru 2014.
Merdeka.com - Lembaga pemerhati lingkungan Walhi geram dengan ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan. Menurut Walhi kini seolah-olah masyarakat takut dengan seringnya hujan di Jakarta.
"Yang namanya volume air tetap segitu enggak bisa berubah tapi gentongnya ini yang dikurangi. Kalau lama-lama hanya menyalahkan curah hujan nanti masyarakat ini takutnya musyrik, bilang banjir karena tuhan padahal hujan itu berkah," tegas Manajer Penanganan Bencana Walhi Nasional Mukri Friatna di dalam diskusi polemik Sindo Radio 'Bencana dan kita' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (18/1).
Menurut Walhi, bencana banjir dan longsor yang terjadi di daerah dikarenakan banyak hutan yang beralih fungsi. Dari data yang diberikan Walhi banyaknya hutan yang ditebang untuk pemukiman dan industri.
"Dulu hutan yang tersisa ada 160 juta hektar hari ini cuma 50 juta hektar," ucap Mukri Friatna lagi.
Tak heran bencana datang lebih besar dari tahun sebelumnya. Bahkan presentasenya mencapai 300 persen.
"Kejadian terjadi 475 banjir dan longsor terjadi di tahun 2012. Sedangkan di tahun 2013 meningkat menjadi 1392 bencana banjir dan longsor yang terjadi," terang Mukri lagi.
http://www.merdeka.com/peristiwa/wal...ab-banjir.html
"iso modar aku mbok"
0
4.3K
Kutip
38
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan