SURABAYA - Isu ada pihak-pihak yang akan mengambil alih lahan Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebagai kawasan Hotel dan Restoran tentu sangat beralasan.

Kordinator LSM Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) Joko Pudjianto mengatakan, kawasan KBS yang berada di persimpangan antara-Jalan Raya Darmo dan Jalan Diponegero sangat strategis untuk dibangun kawasan bisnis.

"Kawasan ini sangat strategis. Jika ada isu pihak yang akan mengambil alih untuk hotel dan restoran tentu sangat masuk akal," kata pria yang akrab disapa Yoyok kepada Okezone, Rabu (15/1/2014).

Pria yang berkantor di Jalan Tanggulangin itu menduga, ada pihak ketiga yang merusak stabilitas di KBS. Hal tersebut sengaja dilakukan untuk menciptakan image bahwa KBS saat ini tidak cocok sebagai lahan konservasi satwa.

"Sangat strategis. Ada pihak yang menciptakan agar KBS tidak cocok sebagai lahan konservasi, sehingga satwa-satwa itu harus dipindah. Nah lahannya luas, itu yang diincar," jelasnya.

Dia menjelaskan, banyak tempat di Surabaya yang saat ini dikuasai oleh para pengembang dengan mekanisme sewa hingga berpuluh-puluh tahun. Selama masa sewa itu dibangun pusat perbelanjaan, namun entah bagaimana caranya hingga bangunan tersebut menjadi hak milik si penyewa.

"Saya menduga atmosfer konflik ini sengaja diciptakan," terangnya.

Sebagai Warga Surabaya, Yoyok mengaku kecewa dengan kondisi satwa di KBS saat ini, terlebih lagi banyaknya satwa yang mati akhir-akhir ini. Belum lagi dengan konflik diinternal yang tak kunjung selesai, padahal KBS menjadi salah satu ikon Kota Surabaya.

"Tentunya saat ini kan sudah menjadi tanggung Jawab Pemkot Surabaya, mereka harus serius. Sebagai warga Surabaya tentunya tidak rela jika sampai KBS diambil alih," tegas pria berpawakkan necis ini. (kem)


http://m.okezone.com/read/2014/01/15...kan-jadi-hotel

janc*k sampai isu ini beneran wonge enak di uncalno nang kandang singo cek bongko modar