PERPANGKATAN
Perpangkatan yang nantinya kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak serumit seperti yang diajarkan disekolah formal. Perpangkatan kita gunakan dalam bidang investasi INVESTASI , untuk menentukan mana investasi yang lebih menguntungkan.
Perpangkatan dalam bidang INVESTASI digunakan untuk menghitung besar jumlah BUNGA, INFLASI dan RETURN.

BUNGA DEPOSITO
Investor menyimpan uangnya dibank bukan dalam Tabungan Biasa, tetapi menyimpannya dalam Deposito karena memberikan bunga lebih tinggi.
Contoh :
Pak Hardi menabung uangnya di Bank sebesar 10.000.000 jika tingkat suku bunga sebesar 5%, maka berapakah uang Pak Hardi dalam 3 tahun depan.





Penjelasan :
Tahun pertama :
10.000.000 + (10.000.000 x 0,05) = 10.500.000
Tahun Kedua :
10.500.000 + (10.500.000 x 0,05) = 11.025.000
Tahun Ketiga :
11.025.000 + (11.025.000 x 0,05) = 11.576.250


INFLASI
Inflasi adalah kenaikan harga barang , jadi contoh tahun ini harga beras Rp. 5000/liter pasti tahun depan harga beras akan naik mengikuti tingkat inflasi, begitu pula dengan barang yang lainnya.
Inflasi disebabkan oleh banyak hal antara lain kenaikan harga BBM, Gas, dan Listrik atau pengenaan Pajak. Kenaikan ketiga barang tadi membuat biaya produksi naik yang otomatis menaikkan harga jual.
Inflasi menurunkan nilai mata uang kita, jika saat ini dengan uang seratus ribu kita bisa membeli 20 liter beras, maka tahun depan karena inflasi maka kita hanya bisa mendapatkan 18 liter beras, artinya nilai mata uang terhadap barang dan jasa menurun.
Inflasi adalah hal yang sangat penting dipahami dalam perencanaan keuangan karena inflasi juga menurunkan nilai tabungan kita, jadi meskipun saldo tabungan kita bertambah tetapi sesungguhnya nilai riil tabungan kita menurun karena di Indonesia tingkat inflasi lebih besar daripada tingkat suku bunga.

Contoh :
Pak Hardi seorang penjual Bakso. saat ini harga bakso Pak Hardi Rp. 10.000,-/mangkok. Jika tingkat inflasi 8% / tahun , maka berapakah Pak Hardi harus menjual baksonya tahun depan.





Tahun pertama
10.000 + (10.000 x 0,08) = 10.800
Tahun Kedua
10.800 + (10.800 x 0,08) = 11.640
Tahun Ketiga
11.640 + (11.640 x 0,08) = 12.597

Jadi harga satu mangkok bakso 3 tahun kedepan adalah 12.597, yang mungkin digenapkan oleh pak Hardi menjadi 12.600 / mangkok. Pak Hardi terpaksa menaikkan harga baksonya karena harga bahan-bahan pembuat bakso naik.


RETURN
Return adalah besarnya pengembalian atas modal yang kita tanam, misalnya saat membuka usaha Bakso Pak Hardi menanamkan modal sebesar 20.000.000,- setelah berjalan satu tahun Usaha Baksonya memberikan keuntungan bersih sebesar 10.000.000 , berarti return usaha bakso Pak Hardi sebesar 50% pertahun.
Lalu Pak Basuki juga membeli saham senilai Rp 5000/lembar saham, dan setelah pembagian keuntungan mendapatkan dividen sebesar 500/lembar saham. Berarti return yang diterima Pak Hardi sebesar 10% pertahun .

FYI : jenis usaha kecil dan menengah memiliki return yang tinggi, ada tukang gorengan yang memperoleh keuntungan bersih 15000000/bulan.