Quote:
Bencana alam seperti banjir dan lain sebagainya identik dengan warga yang mengungsi dan butuh bantuan. Warga Kampung Pesing Kedoya Utara mengungsi di perlintasan KA dekat Pasar Pesing akibat banjir.
Di pengungsian warga yang memerlukan bantuan tersebut, detikcom menemukan bungkus biskuit ibu hamil yang ditempeli stiker caleg di lokasi pengungsian, Rabu (15/1/2014). Caleg itu bernama Wirianingsih dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Stiker tersebut bertuliskan "Bantuan ini diperjuangkan dan diusahakan oleh Dra Wirianingsih, M.Si Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKS Periode 2009-2014.Caleg DPR RI Dapil DKI 3. Cerdas-Ramah-Peduli" dan foto si caleg berkerudung putih berkacamata. Padahal di bungkus biskuit itu bertuliskan 'gratis' dan logo Kemenkes.
"Saya nggak tahu kalau ada bantuan ini. Dari pagi saya di rumah. Coba tanya ibu-ibu di sana," ujar salah seorang warga bernama Marwan.
Sama dengan Marwan, rupanya ibu-ibu itu pun sama sekali tak tahu kalau pihak Wirianingsih memberikan bantuan. Mereka hanya mendapati lokasi pengungsian telah ditancapi bendera partai politik.
"Saya malah nggak tahu ada biskuit ginian. Mungkin dia kasih bantuan cuma di ujung luar saja, yang di tengah kayak kita nggak dapat," imbuh Nengsih yang sedang menggendong anaknya.
Tak cuma stiker pada biskuit. Bendera-bendera parpol juga banyak yang bertengger seperti Partai Demokrat, PKS, Hanura, PDIP, dan PPP di pengungsian itu.
Apakah pantas cara berkampanye seperti ini?
[URL="http://news.detik..com/read/2014/01/15/181546/2468140/10/saat-caleg-berkampanye-di-tengah-pengungsian-banjir?9922022"][B]sumber[/B][/URL]
capek deh.....kampanye ditengah penderitaan orang 
aye update terus siapa caleg nyang ketangkep basah lg pencitraan
Quote:
Perahu karet bertuliskan Effendi Simbolon tiba-tiba muncul ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo blusukan di Jalan Kembangan Utara, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (14/1/20014) siang.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, tiba di lokasi tersebut sekitar pukul 12.00. Mobil sang gubernur sempat melewati genangan air setinggi 20 centimeter.
Kedatangan Jokowi disambut antusias oleh ratusan orang warga. Jokowi serta lurah dan camat setempat kemudian menumpang satu perahu karet berwarna merah hitam. Rombongan kemudian mengecek permukiman yang dilanda banjir hingga satu meter itu.
Tiba-tiba, dari titik lain, muncul satu perahu karet lagi bertuliskan Effendi Simbolon. Perahu karet itu berisi sekitar enam orang yang menggunakan kaos bergambar wajah Effendi. Rombongan perahu Effendi pun berupaya menyusul Jokowi.
Perahu Effendi tidak sempat menyusul perahu Jokowi. Ketika perahu Jokowi bertolak dari tinjauannya, perahu Effendi ke arah sebaliknya.Orang-orang di perahu Effendi pun menyapa Jokowi.
"Hidup Pak Jokowi," teriak salah satu orang di dalam perahu. Teriakan itu disambut teriakan serupa oleh warga yang ada di sekelilingnya.
"Hidup Pak Effendi Simbolon," teriak pria tersebut. Warga hanya diam
Jokowi meninjau daerah tersebut sekitar 30 menit. Usai meninjau, Jokowi mendistribusikan bantuan berupa beras dan peralatan sekolah bagi warga. Bantuan diterima oleh perwakilan warga, yakni ketua RT setempat.
Usai blusukan tersebut, Jokowi mengaku terkejut bahwa ada perahu salah satu politisi PDI-Perjuangan yang menjadi calon legislatif di DPR RI. "Saya kaget juga. Loh, kok ada begitu. Tapi, ya enggak apa-apa," ucapnya.
Banjir di daerah tersebut terjadi sejak Sabtu malam. Air di area pemukiman itu setinggi 3 meter. Air pun sempat surut pada Senin siang dan naik kembali pada Senin malam. Hingga pukul 15.00 ini, ketinggian air masih mencapai 1,5 meter.
sumber