Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

RajaBolonAvatar border
TS
RajaBolon
Pengungsi Banjir Kekurangan Makanan Bayi dan Popok
Pengungsi Banjir Kekurangan Makanan Bayi dan Popok

TEMPO.CO, Jakarta - Pengungsi banjir di Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat mengeluhkan kurangnya makanan bayi dan popok sekali pakai bagi para balita. "Kalau bantuan makanan dan logistik sudah cukup, tapi untuk kebutuhan balita masih kurang," ujar Neneng (37), warga RT 04 RW 01, Rawa Buaya di posko pengungsi banjir di Pasar Sentra Kaki Lima, Cengkareng, Selasa, 14 Januari 2014.

Wilayah Rawa Buaya merupakan daerah banjir cukup parah di Jakarta Barat. Dari 12 Rukun Tetangga di RW 01, sebanyak 8 RT terendam banjir, sehingga membuat 900 jiwa mengungsi di tiga lokasi. Hingga hari ini, ketinggian banjir di Rawa Buaya masih mencapai 1 meter, sehingga pengungsi belum bisa kembali ke rumah mereka.

Di posko Sentra Kaki Lima sendiri, ada hampir 100 orang balita yang ikut mengungsi. Para balita ini pun terpaksa ikut menyantap makanan yang dibagikan untuk semua pengungsi. "Makanan khusus balita kurang banyak, susu bantuan pun bukan susu formula, tapi susu cair kemasan biasa," Neneng menjelaskan. Akibatnya, beberapa balita mulai mengalami sakit. "Sebagian sudah dirawat di puskesmas, karena di pengungsian kalau malam dingin."

Sejak mengungsi pada Minggu, 2 hari lalu, bantuan terus berdatangan bagi para pengungsi. "Tapi kami baru menerima 2 dus popok instan, dan setiap balita hanya kebagian 5 buah popok," ujar Neneng. Jika mereka masih harus mengungsi hingga dua hari ke depan, karena banjir yang belum surut maka dibutuhkan perlengkapan bayi yang lebih banyak.

Terkait kondisi kesehatan, sebagian pengungsi mulai menderita penyakit seperti penyakit kulit dan gangguan pernafasan. Bahkan pada Selasa pagi seorang pengungsi berusia 62 tahun meninggal dunia akibat sebelumnya mengidap sakit. Lukman Hakim (29) koordinator posko pengungsi mengatakan, meski tenaga medis di posko rutin mengecek kondisi warga, namun tidak ada ambulans yang siaga di posko.

"Harusnya ada 1 ambulans yang bersiaga di sini, karena khawatir ada pengungsi yang sakit dan harus dirawat di puskesmas atau rumah sakit," kata Lukman.http://www.tempo.co/read/news/2014/01/14/083544776/Pengungsi-Banjir-Kekurangan-Makanan-Bayi-dan-Popok

Mari kita mendermakan pakaian layak pake dan bantuan lainnya yang diperlukan para korban banjir. Hubungi Kelurahaan setempat dan atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta emoticon-shakehand
0
1K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan