- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mendalami Cara Belajar Rasulullah SAW [Muslim masuk!]


TS
riswwan
Mendalami Cara Belajar Rasulullah SAW [Muslim masuk!]
Quote:
Quote:
![Mendalami Cara Belajar Rasulullah SAW [Muslim masuk!]](https://s.kaskus.id/images/2014/01/15/5267836_20140115085322.jpg)
Quote:
![Mendalami Cara Belajar Rasulullah SAW [Muslim masuk!]](https://s.kaskus.id/images/2014/01/08/5267836_201401080211450126.png)




Spoiler for Pendahuluan:
Alhamdullilah, ane ucapkan syukur kepada Alloh atas nikmat yg telah diberikan kepada ane sehingga ane bisa posting di Kaskus yang ke #354
(Insya Alloh) dan kepada pengurus Kaskus dan seluruh Kaskuser
ane ucapin terima kasih



Spoiler for Harapan:
Dengan terbitnya thread ini harapan ane, kita semua bisa meningkatkan amal ibadah kita kepada Alloh

Langsung saja yuk!?
Mendalami Cara Belajar Rasulullah SAW
Quote:
Menurut aslinya mengkaji atau mempelajari ilmu Al quran dan Hadis itu harus dengan metode manqul-musnad-muttashildan mukhlis karena Alloh. Karena penyampaian ilmu Al Quran dan Al Hadis dengan cara manqul, musnad, muttashil adalah cara yang dipraktikkan oleh Rosululloh, para sahabat, para tabi’in dan ulama-ulama salafusssholihin.
Quote:
Dari beberapa ayat Al Quran dan Hadis yang telah kita kaji bersama secara manqul kita telah mendapatkan keterangan -keterangan yang jelas bahwa Alloh menurunkan wahyu kepada Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dengan sistem manqul yaitu dimanqulkan oleh Malaikat jibril secara teori dan praktikal. Misalnya ketika Rosululloh menerima kemanqulan bacaan Al Quran diperingatkan untuk tidak tergesa-gesa menggerakkan lisan-lisannya mendahului Malaikat Jibril tetapi supaya memperhatikan dahulu setelah Malaikat Jibril selesai membacakan Al Quran, lalu Rosululloh baru disuruh mengikuti bacaan tersebut.
Quote:
Firman Alloh yang bermaksud: “Kamu jangan menggerakkan lisanmu (untuk mendahului Malaikat Jibril dalam membaca Al Quran) karena tergesa-gesa dengannya. Sesungguhnya atas kami pengumpulan Al Quran dan bacaannya. Maka ketika selesai kami bacakan Al Quran itu maka ikutilah bacaannya kemudian sungguh ada pada kami keterangan Al Quran itu. (Al Qiyaamah 16-19) Inilah bukti Rosululloh menerima wahyu secara manqul. Contoh lagi ialah pada waktu Alloh menurunkan wahyu pertama kali yaitu surah Al-Alaq, Malaikat Jibril membacakan lafaz iqro, maka Rosululloh juga menirukan lafaz iqro. Contoh lagi ialah pada waktu Alloh menurunkan wahyu tentang waktunya solat. Malaikat Jibril menunjukkan waktunya solat dengan cara mengajak solat bersama setiap waktu solat selama 2 hari berturut-turut yaitu hari pertama dikerjakan waktu awalnya solat dan hari kedua dikerjakan pada waktu akhirnya solat.Setelah itu Rosululloh SAW dan ummatnya disuruh mengerjakan solat pada waktu yang telah ditentukan antara awal dan akhirnya waktu solat.
Quote:
Para sahabat danpara tabi’in juga menggunakan ilmu manqul. Sufyan bin Uyainah pernah bercerita : Zuhri (perawi hadis) pada suatu hari meriwayatkan sebuah hadis, maka aku berkata ”Ceritakan padaku tidak usah pakai isnad”. Imam Zuhri menjawab: “Apakah engkau bisa naik loteng tanpa naik tangga?”. Imam Tsaury berkata: “Isnad itu senjata orang mukmin” Imam Ahmad bin Hambal berkata: “Mencari isnad yang luhur itu sunnah orang dahulu kerana sesungguhnya teman-teman Abdullah itu berangkat dari Kufah menuju Madinah, mereka belajar dari Umar dan mendengarkan beliau”. Jadi orang dahulupun mencari ilmu pada orang yang berguru. Ibnu Mubarak (perawi hadis) berkata di dalam mukadimmah Hadis Riwayat Muslim, “Dari Ahli Marwa berkata, saya mendengar Abdan bin Usman berkata, saya mendengar dari Abdullah bin Mubarak ia berkata “Isnad itu termasuk (bagian dari) agama dan seandainya tidak ada isnad maka orang akan berkata (masalah agama) sesuka hatinya". Imam Hakim dan lain-lainnya meriwayatkan dari Mathor al Waroq mengenai firman Alloh: “…datanglah kepadaku dengan kitab sebelum ini atau atsar/labet/ isnad dari ilmu jika kamu sekelian orang-orang yang benar” (Surah Al-Ahqaaf :4) Dia berkata: “Atsarotin adalah isnadul Hadis". Muhammad bin As Syafie yang menyusun kitab Hadis Musnad Syafie beliau mempelajari kitab Hadis Muwatta’ yang disusun oleh Imam Malik. Beliau hafal di dalam kepala seluruh isi kitab Muwatta’ tersebut dan faham isinya. Mengingat wajibnya manqul maka Imam Abu Idris As Syafie memerlukan datang ke Madinah semata-mata untuk menemui Imam Malik dan mengesahkan ilmunya dengan cara manqul langsung, Imam As Syafie membaca kitab Muwatta’ secara hafalan dan Imam Malik diam mendengarkannya. Di dalam Hadis Bukhari diriwayatkan : Jabir bin Abdillah merantau sejauh perjalanan satu bulan menemui Abdullah bin Unais hanya untuk mendapatkan satu Hadis Sahaja. Ini menunjukkan wajibnya manqul. Mengkaji Al Quran dan Hadis dengan cara manqul, musnad, muttashil bukan sekadar methode/ cara tetapi hukumnya “WAJIB” “Kamu mendengarkan dan akan didengarkan dan orang yang telah mendengar dari kamu akan didengar pula.” (Riwayat Abu Daud) “Dari sahabat Jundab ia berkata: Rosululloh Shollallahu Alaihi Wasallam telah bersabda:"Barang siapa yang mengucapkan (menerangkan) kitab Alloh yang Maha Mulia dan Maha Agung dengan ro’yu/pendapatnya (secara tidak manqul), walaupun benar maka sungguh ia telah salah” (Riwayat Abu Daud).
Quote:
Sedangkan mengkaji Al Quran dan Hadis tanpa manqul atau Ro’yi dilarang dalam agama Islam dan diancam dimasukkan ke dalam neraka. Berarti hukumnya “HARAM”berdasarkan dalil “Dari Ibnu Abbas Radhiallohu Anhu berkata bahwa Rosululloh SAW bersabda “Barang siapa membaca Al Quran tanpa ilmu (tidak sanad/isnad/manqul) maka hendaklah menempati tempat duduknya di Neraka” (Riwayat At Tirmizi).
Quote:
Mungkin ini dulu yg ane sampekan. 





Spoiler for Sodaqoh:





Diubah oleh riswwan 15-01-2014 02:16




pakisal212 dan tien212700 memberi reputasi
2
2.3K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan