- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Indonesia pernah keluar PBB! Ini sebabnya! Ir. Soekarno yang cinta BANGSA INI [Emosi]


TS
ihsanakmala
Indonesia pernah keluar PBB! Ini sebabnya! Ir. Soekarno yang cinta BANGSA INI [Emosi]
Quote:
DIJAMIN NGGA REPOST
Quote:
RENUNGAN BUAT KITA YANG NGGA PERNAH CINTA SAMA INDONESIA
MAAF JIKA TS EMOSIONAL , KALAU AGAN BACA PASTI AGAN AKAN EMOSIONAL JUGA
MAAF JIKA TS EMOSIONAL , KALAU AGAN BACA PASTI AGAN AKAN EMOSIONAL JUGA
![Indonesia pernah keluar PBB! Ini sebabnya! Ir. Soekarno yang cinta BANGSA INI [Emosi]](https://s.kaskus.id/images/2014/01/14/5905296_20140114075356.jpg)
Quote:
Cuma Indonesia Negara yang pernah keluar dari keanggotaan PBB.
Kalo ada orang Indonesia yang tidak kenal dengan Ir. Soekarno, aku pastikan dia orang bego, presiden pertama Indonesia ini sangat fenomenal, banyak hal-hal yang dilakukan oleh beliau demi kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia ini. Sejarah mencatat, Indonesia merdeka dari segala bentuk penjajahan tidak terlepas dari peran tangan dingin Soekarno. Selain berwibawa, ia juga sangat tegas. Beliau tidak pandang bulu terhadap siapapun yang mencoba merendahkan martabat negara Indonesia.
Karena saking fenomenalnya beliau, ketika dalam masa kepemimpinannya Indonesia pernah keluar dari keanggotaan PBB, dan menjadi satu-satunya Negara yang pernah keluar dari PBB, sekali lagi itu hanya Inonesia, bayangkan saja ketika beberapa Negara mencoba untuk masuk menjadi anggota PBB dan mendapatkan kesulitan, Indonesia justru keluar dari keanggotaan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di New York, USA. Tanggal 20 Januari 1965 Bung Karno menarik bangsa Indonesia dari keanggotaan PBB. Tentunya Soekarno sudah memikirkan matang-matang terkait keputusannya mengundurkan Indonesia dari PBB. Bukan tanpa sebab Indonesia keluar dari PBB, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi keluarnya indonesai dari PBB.
Pada tahun 1965 Indonesia sedang berkonfrontasi dengan pihak Malaya di Kalimantan, konfrontasi ini adalah sebuah perang antara Negara konfederasi Malaysia dan NKRI, pada tahun 1962-1966. Perang ini berawal dari keinginan Federasi malaya lebih dikenali sebagai Persekutuan tanah melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak kedalam Federasi Malaysia yang ditumpangi oleh britania raya yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila oleh karena itu Keinginan tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia yang sekarang dikenal sebagai Malaysia sebagai “boneka Inggris” merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia.
Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman Perdana Menteri Malaysia saat itu dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak, Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesian yang menginjak-injak lambang negara Indonesia dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, berikut ini :
Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan
sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo…ayoo… kita… Ganjang…
Ganjang… Malaysia
Ganjang… Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!
Soekarno.
Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif. Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.
Jadi kebayangkan bagaimana presiden pertama Negara ini, mulai dari pengucilan dari dunia internasional, bukan tanpa alsan semua ini, inilah sejarah yang harus menjadi cerminan betapa fauding father kita mempertahankan kedaulatan NKRI, harga mati untuk sebuah kemerdekaan yang direbut oleh darah.
Kalo ada orang Indonesia yang tidak kenal dengan Ir. Soekarno, aku pastikan dia orang bego, presiden pertama Indonesia ini sangat fenomenal, banyak hal-hal yang dilakukan oleh beliau demi kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia ini. Sejarah mencatat, Indonesia merdeka dari segala bentuk penjajahan tidak terlepas dari peran tangan dingin Soekarno. Selain berwibawa, ia juga sangat tegas. Beliau tidak pandang bulu terhadap siapapun yang mencoba merendahkan martabat negara Indonesia.
Karena saking fenomenalnya beliau, ketika dalam masa kepemimpinannya Indonesia pernah keluar dari keanggotaan PBB, dan menjadi satu-satunya Negara yang pernah keluar dari PBB, sekali lagi itu hanya Inonesia, bayangkan saja ketika beberapa Negara mencoba untuk masuk menjadi anggota PBB dan mendapatkan kesulitan, Indonesia justru keluar dari keanggotaan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di New York, USA. Tanggal 20 Januari 1965 Bung Karno menarik bangsa Indonesia dari keanggotaan PBB. Tentunya Soekarno sudah memikirkan matang-matang terkait keputusannya mengundurkan Indonesia dari PBB. Bukan tanpa sebab Indonesia keluar dari PBB, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi keluarnya indonesai dari PBB.
Pada tahun 1965 Indonesia sedang berkonfrontasi dengan pihak Malaya di Kalimantan, konfrontasi ini adalah sebuah perang antara Negara konfederasi Malaysia dan NKRI, pada tahun 1962-1966. Perang ini berawal dari keinginan Federasi malaya lebih dikenali sebagai Persekutuan tanah melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak kedalam Federasi Malaysia yang ditumpangi oleh britania raya yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila oleh karena itu Keinginan tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia yang sekarang dikenal sebagai Malaysia sebagai “boneka Inggris” merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia.
Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman Perdana Menteri Malaysia saat itu dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak, Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesian yang menginjak-injak lambang negara Indonesia dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, berikut ini :
Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan
sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo…ayoo… kita… Ganjang…
Ganjang… Malaysia
Ganjang… Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!
Soekarno.
Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif. Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.
Jadi kebayangkan bagaimana presiden pertama Negara ini, mulai dari pengucilan dari dunia internasional, bukan tanpa alsan semua ini, inilah sejarah yang harus menjadi cerminan betapa fauding father kita mempertahankan kedaulatan NKRI, harga mati untuk sebuah kemerdekaan yang direbut oleh darah.
Quote:
“Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita” (Soekarno)
Quote:
Spoiler for Pak karno dan Sukhoi:
Saat umur republik baru belasan tahun, Indonesia sudah memiliki pesawat kepresidenan. Pesawat yang dipakai Presiden Soekarno awal 60-an adalah Ilyushin Il-18 buatan Uni Soviet.
Pesawat ini adalah pemberian dari pemerintah Uni Soviet atau kini Rusia. Di dalam negeri, pesawat yang selalu membawa Bung Karno ke seluruh Nusantara ini, kemudian diberi nama Dolok Martimbang.
Sebelum menggunakan pesawat Rusia itu, Soekarno pernah punya masalah soal burung terbang dengan negeri Lenin itu. Pernah suatu saat Soekarno berencana mengunjungi Soviet dengan menggunakan pesawat PanAm jenis DC-8 buatan Amerika Serikat, musuh Soviet dalam perang dingin.
Rencana itu jelas membuat pemimpin Soviet Nikita Kruschev keberatan. Pemerintah Soviet saat itu langsung mengajukan usul akan menjemput sang proklamator di Jakarta menggunakan pesawat Soviet yang lebih megah, yakni Ilyushin L.111.
Bukan Soekarno namanya kalau mau didikte asing. Alih-alih luluh dengan bujukan Sang Kamerad, Bung Karno malah mengancam akan membatalkan kunjungannya ke Negeri Beruang Merah itu. Maklum, saat itu republik memang sedang jadi rebutan antara Blok Timur yang dipimpin Soviet dan Blok Barat yang dipimpin AS.
Akhirnya Soviet pun mengalah. Akan tetapi, Soviet tidak mau kehilangan akal. Mereka tetap tidak mau terlihat ada pesawat buatan kapitalis yang mendarat di negeri komunis itu. Alhasil, saat PanAm DC-8 yang ditumpangi Soekarno mendarat di Bandara Moskow, petugas Air Traffic Controller langsung mengarahkan pesawat parkir tepat di antara dua pesawat terbang raksasa negara itu. Jadilah pesawat PanAm itu tampak kecil diapit oleh Ilyushin L.111.
Setelah itu, Kruschev yang menjemput Bung Karno di lapangan terbang, masih menyindir, "Hai, Bung Karno! Itukah pesawat kapitalis yang engkau senangi? Lihatlah, tidakkah pesawat-pesawatku lebih perkasa?"
Mendengar ucapan pengganti Stalin itu, Bung Karno hanya tersenyum lebar dan menjawab, "Kamerad Kruschev, memang benar pesawatmu kelihatan jauh lebih besar dan gagah, tetapi saya merasa lebih comfortable dalam pesawat PanAm yang lebih kecil itu."
Ketegasan Soekarno membuat Kruschev makin kagum pada sosok pemimpin yang sudah kondang ke seantero dunia tersebut. Di kemudian hari, lobi yang dilakukan Soekarno bahkan sukses mendatangkan berbagai peralatan tempur dari Soviet untuk memperkuat TNI. Berkat aneka persenjataan Soviet itu, kekuatan militer RI saat itu menjadi salah satu yang terkuat di Asia Selatan.
Cerita Bung Karno soal pesawat Soviet ini seakan membantah anggapan Barat bahwa pemimpin besar revolusi tunduk oleh kekuatan kiri. Sikap Bung Karno yang tidak mau tunduk dalam hal kecil (pesawat), semakin menegaskan sikap republik yang memilih jalan nonblok. Bagaimana dengan pemimpin sekarang?
Pesawat ini adalah pemberian dari pemerintah Uni Soviet atau kini Rusia. Di dalam negeri, pesawat yang selalu membawa Bung Karno ke seluruh Nusantara ini, kemudian diberi nama Dolok Martimbang.
Sebelum menggunakan pesawat Rusia itu, Soekarno pernah punya masalah soal burung terbang dengan negeri Lenin itu. Pernah suatu saat Soekarno berencana mengunjungi Soviet dengan menggunakan pesawat PanAm jenis DC-8 buatan Amerika Serikat, musuh Soviet dalam perang dingin.
Rencana itu jelas membuat pemimpin Soviet Nikita Kruschev keberatan. Pemerintah Soviet saat itu langsung mengajukan usul akan menjemput sang proklamator di Jakarta menggunakan pesawat Soviet yang lebih megah, yakni Ilyushin L.111.
Bukan Soekarno namanya kalau mau didikte asing. Alih-alih luluh dengan bujukan Sang Kamerad, Bung Karno malah mengancam akan membatalkan kunjungannya ke Negeri Beruang Merah itu. Maklum, saat itu republik memang sedang jadi rebutan antara Blok Timur yang dipimpin Soviet dan Blok Barat yang dipimpin AS.
Akhirnya Soviet pun mengalah. Akan tetapi, Soviet tidak mau kehilangan akal. Mereka tetap tidak mau terlihat ada pesawat buatan kapitalis yang mendarat di negeri komunis itu. Alhasil, saat PanAm DC-8 yang ditumpangi Soekarno mendarat di Bandara Moskow, petugas Air Traffic Controller langsung mengarahkan pesawat parkir tepat di antara dua pesawat terbang raksasa negara itu. Jadilah pesawat PanAm itu tampak kecil diapit oleh Ilyushin L.111.
Setelah itu, Kruschev yang menjemput Bung Karno di lapangan terbang, masih menyindir, "Hai, Bung Karno! Itukah pesawat kapitalis yang engkau senangi? Lihatlah, tidakkah pesawat-pesawatku lebih perkasa?"
Mendengar ucapan pengganti Stalin itu, Bung Karno hanya tersenyum lebar dan menjawab, "Kamerad Kruschev, memang benar pesawatmu kelihatan jauh lebih besar dan gagah, tetapi saya merasa lebih comfortable dalam pesawat PanAm yang lebih kecil itu."
Ketegasan Soekarno membuat Kruschev makin kagum pada sosok pemimpin yang sudah kondang ke seantero dunia tersebut. Di kemudian hari, lobi yang dilakukan Soekarno bahkan sukses mendatangkan berbagai peralatan tempur dari Soviet untuk memperkuat TNI. Berkat aneka persenjataan Soviet itu, kekuatan militer RI saat itu menjadi salah satu yang terkuat di Asia Selatan.
Cerita Bung Karno soal pesawat Soviet ini seakan membantah anggapan Barat bahwa pemimpin besar revolusi tunduk oleh kekuatan kiri. Sikap Bung Karno yang tidak mau tunduk dalam hal kecil (pesawat), semakin menegaskan sikap republik yang memilih jalan nonblok. Bagaimana dengan pemimpin sekarang?
Spoiler for Memaksa Eisenhower:
Dwight Eisenhower, presiden Amerika dibuat terperangah oleh Soekarno yang notabenenya cuma pemimpin negara baru. Cerita berawal dari kunjungan Soekarno ke Amerika pada tahun 1960. Saat itu, Soekarno merasa tersinggung pasalnya tidak seperti layaknya pemimpin negara lain, kedatangan Soekarno tak dijemput dan disambut Presiden Eisenhower. Kemarahan Soekarno memuncak ketika dia merasa dibiarkan menunggu berjam-jam oleh Eisenhower di gedung putih.
"Aku bicara pada protokol apakah aku harus menunggu lebih lama lagi?, bila demikian aku akan pergi sekarang juga. lalu orang itu pucat dan memohon untuk menunggu sebentar. Dia pun lari ke dalam, keluarlah Eisenhower," jelas Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Para pejabat AS pun kebingungan. Mereka sibuk meminta maaf dan meminta Soekarno tinggal. Eisenhower pun segera keluar menemui Soekarno. Pada pertemuan berikutnya, Eisenhower menjadi lebih ramah.
Spoiler for Go to Hell with Your Aid:
Berbeda dengan pemimpin negara lainnya, Soekarno juga pernah menolak mentah-mentah bantuan dari Amerika Serikat. Saat itu, Soekarno melihat ada niat terselubung Amerika yang waktu itu menginginkan diberangusnya paham komunis dari Asia.
Soekarno yang berjanji tak mau meminta-minta dari negara lain bahkan menilai Amerika 'riya' jika memberi bantuan. Sehingga menyebabkan negara penerima bantuan kehilangan muka. Menyikapi hal ini Soekarno langsung mengatakan, "Persetan dengan bantuanmu! lautan dollar tak akan dapat merebut hati kami" teriak Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Spoiler for Pidato anti imperialisme:
Dukungan terhadap Palestina pernah ditunjukan Soekarno lewat pidato kenegaraannya. Saat itu Soekarno yang keluar dari PBB juga marah terhadap Israel dan beberapa negara lain yang dianggap merampas kemerdekaan negara lain. "Bagi kita Israel, Yaman Selatan dan Malaysia secara legal tidak ada! Mereka itu secara legal memang tidak ada," tegas Soekarno dalam pidato peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta, 18 April 1965.
Soekarno pun bertekad untuk membantu baik tenaga dan persenjataan untuk membantu pembebasan negara-negara tersebut.
Spoiler for Menolak Israel di Asian Games 1962:
Wujud lain dukungan Soekarno terhadap Palestina ditunjukannya dengan mengusir Israel dan Taiwan dari Asian Games tahun 1962 yang berlangsung di Jakarta. Alhasil, akibat keberanian Soekarno, Komite Olimpiade Internasional mengeluarkan Indonesia sebagai peserta di Olimpiade Tokyo.
Soekarno kemudian menjadi penggagas dibentuknya GANEFO (Games of the New Emerging Forces), pesta perhelatan olahraga bersama negara-negara berhaluan kiri lainnya. Namun pesta olahraga ini hanya berlangsung sekali akibat persoalan politik yang mengelilinginya.
Spoiler for Komentar Agan:
Quote:
Quote:
Original Posted By rimzzz►Nambahin gan, saat ini di PBB hanya ada sekjen kan ya? Ada yang tau siapa jendralnya?
Ini jendralnya :
Selama ini kita ketahui bahwa PBB (Perserikatan bangsa-bangsa) atau UN (united Nation) di ketuai oleh seorang sekretaris jenderal (SEKJEN) . Muncul pertanyaan jika ada sekretarisnya lantas siapa Jenderalnya? Pertanyaan ini muncul mengigat bahwa dalam struktur organisasi apalagi sekelas PBB yang merupakan sebuah Badan / Lembaga Dunia dan memiliki anggota hampir seluruh negara di dunia.
PBB dibentuk sejak tanggal 24 Oktober 1945 di San Fransisco, Amerika Serikat.Adapun tugas dari PBB itu sendiri adalah untuk memfasilitasi anggotanya dalam hal Hukum Internasional, Pengamanan Internasional, Lembaga Ekonomi dan Perlindungan Sosial. Hingga sekarang PBB memiliki anggota tidak kurang dari 192 negara termasuk negara kita tercinta Indonesia.
Secara pribadi saya telah mencari informasi kepada orang-orang yang saya anggap faham dengan pengetahuan tentang Lembaga Dunia tersebut, namun ketika tiba pertanyaan saya tentang siapa orang yang mengetuai PBB sekarang ini kebanyakan dari mereka semua menjawab dengan jawaban yang sama yaitu menganggap Sekjen-nya sebagai Ketua PBB.
Akan tetapi pada sore 24/06/2011 saya menemui tokoh adat Ternate"dialah Bpk Arsad" Katanya beliau "begini dek,Yang saya ketahui dari orang-orang petuah sebelum saya ,bahwa yang berhak duduk di kursi Jenderal PBB itu adalah Maloko Kieraha (sultan Ternate) . Pasti kalian bertanya kok bisa? beliau pak Arsyad mengungkapkan lagi . begini " Pusat Alam (Akar bumi) itu berada di ternate, yang di sebut dalam bahasa ternate (ALAM MAKOLANO) artinya bumi ini berawal dari sebutir jagung(kie gaapi) dan jadilah bumi . Apa kalian masih tidak percaya?bisa datangi Jou Sultan Ternate dan tanyakan langsung . Pak Arsyad juga mengatakan PBB itu di buat atas inisiatifnya Ir.Soekarno (bung karno) .Karna PBB muncul setelah beberapa bulan Indonesia merdeka .. pada saat itu Ir.Soekarno menjadi "icon" dunia dengan segala sepak terjang beliau . beliau juga berkerabat dengan Presiden Amerika saat itu . coba anda kaji??tegasnya
Lanjut Pak Arsyad di PBB itu jika Jenderalnya sudah ada, maka dunia ini akan damai . filosinya : Selama Pedangg itu belum di masukan ke dalam sarungnya, maka pedang itu akan terus mencari dan membuat pertumpahan darah . Nah jika Pedang ini sudah di masukan ke dalam sarungnya maka dunia ini tidak ada lagi pertumpahan darah . Lantas siapa pak Pedangnya ?? berada di MALOKO KIE RAHA .
Permasalahan siapa Jenderal PBB. Sebenarnya telah di ketahui oleh Negara - Negara di Eropa dan Amerika namun ini di rahasiakan .. skali lagi sangat-sangat di rahasiakan yang mengetahui ini hanya kalangan tertentu .pungkasnya .Mengapa saya berani publikasi karna ini merupakan suatu pengetahuan yang harus di ketahui semua orang tanpa harus di tutup-tutupi ...
Jika p anda ragu dengan peulisan ini . Maka anda bisa datangi langsung di kesultanan ternate karna sumber ini dari Keraton Kesultanan Ternate .
BERIKUT photo ISTANA KERAJAAN TERNATE :
Sumber: Sy.Photo
http://m.kompasiana.com/post/read/37...a-jenderal-pbb
Ini jendralnya :
Selama ini kita ketahui bahwa PBB (Perserikatan bangsa-bangsa) atau UN (united Nation) di ketuai oleh seorang sekretaris jenderal (SEKJEN) . Muncul pertanyaan jika ada sekretarisnya lantas siapa Jenderalnya? Pertanyaan ini muncul mengigat bahwa dalam struktur organisasi apalagi sekelas PBB yang merupakan sebuah Badan / Lembaga Dunia dan memiliki anggota hampir seluruh negara di dunia.
PBB dibentuk sejak tanggal 24 Oktober 1945 di San Fransisco, Amerika Serikat.Adapun tugas dari PBB itu sendiri adalah untuk memfasilitasi anggotanya dalam hal Hukum Internasional, Pengamanan Internasional, Lembaga Ekonomi dan Perlindungan Sosial. Hingga sekarang PBB memiliki anggota tidak kurang dari 192 negara termasuk negara kita tercinta Indonesia.
Secara pribadi saya telah mencari informasi kepada orang-orang yang saya anggap faham dengan pengetahuan tentang Lembaga Dunia tersebut, namun ketika tiba pertanyaan saya tentang siapa orang yang mengetuai PBB sekarang ini kebanyakan dari mereka semua menjawab dengan jawaban yang sama yaitu menganggap Sekjen-nya sebagai Ketua PBB.
Akan tetapi pada sore 24/06/2011 saya menemui tokoh adat Ternate"dialah Bpk Arsad" Katanya beliau "begini dek,Yang saya ketahui dari orang-orang petuah sebelum saya ,bahwa yang berhak duduk di kursi Jenderal PBB itu adalah Maloko Kieraha (sultan Ternate) . Pasti kalian bertanya kok bisa? beliau pak Arsyad mengungkapkan lagi . begini " Pusat Alam (Akar bumi) itu berada di ternate, yang di sebut dalam bahasa ternate (ALAM MAKOLANO) artinya bumi ini berawal dari sebutir jagung(kie gaapi) dan jadilah bumi . Apa kalian masih tidak percaya?bisa datangi Jou Sultan Ternate dan tanyakan langsung . Pak Arsyad juga mengatakan PBB itu di buat atas inisiatifnya Ir.Soekarno (bung karno) .Karna PBB muncul setelah beberapa bulan Indonesia merdeka .. pada saat itu Ir.Soekarno menjadi "icon" dunia dengan segala sepak terjang beliau . beliau juga berkerabat dengan Presiden Amerika saat itu . coba anda kaji??tegasnya
Lanjut Pak Arsyad di PBB itu jika Jenderalnya sudah ada, maka dunia ini akan damai . filosinya : Selama Pedangg itu belum di masukan ke dalam sarungnya, maka pedang itu akan terus mencari dan membuat pertumpahan darah . Nah jika Pedang ini sudah di masukan ke dalam sarungnya maka dunia ini tidak ada lagi pertumpahan darah . Lantas siapa pak Pedangnya ?? berada di MALOKO KIE RAHA .
Permasalahan siapa Jenderal PBB. Sebenarnya telah di ketahui oleh Negara - Negara di Eropa dan Amerika namun ini di rahasiakan .. skali lagi sangat-sangat di rahasiakan yang mengetahui ini hanya kalangan tertentu .pungkasnya .Mengapa saya berani publikasi karna ini merupakan suatu pengetahuan yang harus di ketahui semua orang tanpa harus di tutup-tutupi ...
Jika p anda ragu dengan peulisan ini . Maka anda bisa datangi langsung di kesultanan ternate karna sumber ini dari Keraton Kesultanan Ternate .
BERIKUT photo ISTANA KERAJAAN TERNATE :
Sumber: Sy.Photo
http://m.kompasiana.com/post/read/37...a-jenderal-pbb
Quote:
Makasih Ya Abu-abunya gan ![Indonesia pernah keluar PBB! Ini sebabnya! Ir. Soekarno yang cinta BANGSA INI [Emosi]](https://s.kaskus.id/images/2014/01/15/5905296_20140115055208.png)
![Indonesia pernah keluar PBB! Ini sebabnya! Ir. Soekarno yang cinta BANGSA INI [Emosi]](https://s.kaskus.id/images/2014/01/15/5905296_20140115055208.png)
Quote:
Di 




Quote:
Jangan Di BATA 






Spoiler for sumber:
http://sejarah.kompasiana.com/2013/01/01/kita-pernah-berani-keluar-dari-pbb-521412.html
Diubah oleh ihsanakmala 17-01-2014 22:51
0
23.1K
Kutip
97
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan