Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disarankan menawarkan pilihan menjadi whistle blower kepada Anas Urbaninngrum. Sebab, Anas disinyalir memiliki banyak informasi terkait berbagai kasus korupsi di Indonesia.

KPK diminta memberikan keleluasaan kepada Anas untuk berbicara bebas ke media sebagaimana M. Nazarudin. Menurut Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, ada tiga faktor yang mengharuskan Anas diberi keleluasaan seperti Nazar.

Pertama, Anas memiliki informasi penting perihal kasus korupsi, terutama terkait manipulasi data Pemilu 2004 dan 2009.

"Publik sering bergunjing bahwa Anas memiliki catatan lengkap tentang kejahatan pihak tertentu dalam Pemilu 2004 dan 2009. Saya berharap KPK tidak menutup mata pada asumsi ini," kata Bambang saat dihubungi di Jakarta, Senninn (13/1/2014).

Kedua, kata Bambang, saat Anas mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua umum partai, dia berjanji akan membuka halaman demi halaman dari catatan pribadinya. Pernyataan ini diartikan banyak orang sebagai niat Anas untuk membongkar kejahatan yang diduga dilakukan pusat kekuasaan.

Sementara faktor ketiga, sambung Bambang, adalah sebagaimana yang diungkapkan pengacara Anas, Firman Wijaya. Kata Firman, Anas siap bekerja sama dengan KPK untuk membongkar dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus Hambalang, termasuk dugaan keterlibatan orang dekat istana.

"Sangat penting bagi KPK memberi keleluasaan kepada Anas untuk berbicara terbuka agar tidak lagi tumbuh kesan tebang pilih. Jika KPK pada akhirnya mau menawarkan status whistle blower, maka Anas harus mendapat perlindungan maksimum agar keselamatan jiwa tidak terancam," papar Bambang.


SUMBER