Jakarta - Juru Bicara PD Ruhut Sitompul mendorong Anas Urbaningrum untuk memberi keterangan selengkap-lengkapnya kepada penyidik KPK. Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM Zainal Arifin Mochtar memandang hal tersebut akan menarik dalam penegakan hukum di Indonesia.

"Apabila Anas jadi whistle blower akan menarik ini, karena kan Anas ditetapkan menjadi tersangka sudah setahun lalu. Sejak itu banyak sekali isu yang berkembang di publik, yang Presiden terlibat lah, yang si anu terlibat, si itu terlibat. Nah, apabila Anas akhirnya membuka 'halaman baru', tentu hal ini akan menarik," ujar Zainal dalam perbincangan kepada detikcom, Sabtu (11/1/2014).

Penyidik KPK pun menemukan adanya dugaan dua kasus lain yang melibatkan Anas. Keberadaan proyek ini berada di Bandung dan Jawa Timur. Di Bandung berkaitan dengan pembuatan vaksin. Sedangkan Jawa Timur ada sebuah kampus yang terendus mengerjakan sebuah laboratorium terindikasi korupsi.

"Tentunya kita masih menunggu 'halaman dua' dan 'halaman tiga' dari Anas ini. Dulu kan 'halaman pertama' pas dia keluar dari Demokrat karena ditetapkan sebagai tersangka, nah apakah yang dimaksud 'halaman kedua' ini adalah dia ditahan KPK ini atau apa, kita tunggu saja," tutur Zainal.

Sementara itu sebelumnya Anas pernah menyatakan bahwa penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK dan akhirnya mundur dari Ketum PD merupakan 'halaman pertama'. Dia pun berjanji akan berkomitmen untuk kebaikan bersama saat itu.

"Ada anggapan ini akhir dari segalanya. Hari ini saya nyatakan ini baru permulaan. Ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman-halaman berikutnya yang akan kita buka dan baca bersama. Tentu untuk kebaikan kita bersama," ujar Anas dalam jumpa pers di kantor DPP PD, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013).


[URL="http://news.detik..com/read/2014/01/12/013735/2465017/10/halaman-kedua-anas-akan-menarik-untuk-penegakan-hukum?9911012"]TUKANG JILMEK[/URL]