Sudah tahun 2014 rupanya gan! Hehe. Pasti agan udah pada tau kan per 1 Januari 2014 mulai berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)? Untuk tahun ini, memang baru berlaku untuk pekerja penerima upah seperti PNS/Polisi/Karyawan atau kelompok yang dulu ikut Askes dan Jamsostek. Bagi masyarakat umum lain, ancang-ancang dulu tahun 2019

Sistem JKN ini nanti mirip asuransi. Jadi tidak gratis ya gan, ada iuran bulanannya kecuali untuk masyarakat miskin. Untuk info lengkap cek aja di [url]www.jkn.kemkes.go.id[/url]. Trit yang bahas juga lumayan banyak, tapi pakai istilah BPJS. Oh iya banyak yang nggak bisa bedain JKN dan BPJS. Kalau BPJS itu penyelenggaranya, JKN adalah salah 1 dari 4 program BPJS gan.

Suatu program pasti ada pro-kontra. Menurut TS pribadi program ini bagus kok, wajar lah kita bayar iuran buat jaga-jaga kalau tiba-tiba sakit. Daripada ntar ngabisin duit terus hutang .

Tapi setelah TS pikir lanjut, kok kayaknya program JKN menguntungkan perokok ya?Kita tau kalau rokok itu menyebabkan sakit, yah minimal batuk dan abses paru sampai maksimal modar alias mati Selain itu juga bikin sakit orang lain yang menjadi perokok pasif kan?
Nah dengan adanya JKN, perokok jadi adem ayem aja. Terlindungi kesehatannya gitu Mereka jadi santai, kalau sakit paru-paru bolong udah ada JKN, biayanya ringan dan berobat gampang.
Terus kalau ada yang menegur ngerokok bisa ganggu kesehatan sekitar mungkin bakal dimaki : "Banyak bacot lu, udah ada JKN kan gampang!"

Dan setelah TS cek di ebook panduan dan brosus JKN, sakit akibat rokok kayaknya masih terkover. Coba cek brosur ini gan :

Di situ, sakit yang tidak terkover JKN adalah : sakit akibat kegiatan menyakiti diri, narkoba, impotensi, dan bunuh diri.
Apakah merokok termasuk golongan menyakiti diri sendiri? Seharusnya iya dong! Kan jelas-jelas bikin mati! Perokok pun aslinya sadar kok kalo mereka menyakiti badan sendiri.
Tapi kok tidak tercantum secara jelas yah. Bisa-bisa ambigu nih. TS udah ublek-ublek situs JKN, tapi informasinya masih minim. Mungkin pemerintah masih ragu dan tidak ingin menimbulkan polemik.