- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[TERRORIS] Bom yang Meledak di ATM Bank Mandiri Dirangkai Secara Profesional..
TS
Rameilin
[TERRORIS] Bom yang Meledak di ATM Bank Mandiri Dirangkai Secara Profesional..
Quote:
Original Posted By
MALANG - Polda Jawa Timur akhirnya bisa mengidentifikasikan jenis bom yang meledak di sebuah mesin Anjungan Tunai Mandiri milik Bank Mandiri di Jalan Raya Kertanegara, Karangploso, Kabupaten Malang, pada dinihari tadi.
Wakapolda Jawa Timur, Brigjend Suprojo Ws, menjelaskan bom yang digunakan pelaku memiliki daya ledak rendah atau low explosive dan bom tersebut dirakit secara profesional.
Pelaku menggunakan kontainer besi dan menggunakan serpihan besi sebagai isian. Sedangkan kandungan bom adalah belerang dan florat, Kamis (9/1/2014).
Tim juga menemukan beberapa perangkat elektronik yang diduga sebagai detonator saat olah tempat kejadian perkara.
Atas temuan tersebut, Suprojo menilai, ledakan bom ini merupakan murni teror kepada masyarakat dan diduga ada kaitan dengan teroris. Apalagi, lokasi ledakan berdekatan dengan Mapolsek dan Markas TNI.
Sedangkan terkait pelaku peledakan, hingga kini masih harus dilakukan pendalaman lebih lanjut. (kem)
MALANG - Polda Jawa Timur akhirnya bisa mengidentifikasikan jenis bom yang meledak di sebuah mesin Anjungan Tunai Mandiri milik Bank Mandiri di Jalan Raya Kertanegara, Karangploso, Kabupaten Malang, pada dinihari tadi.
Wakapolda Jawa Timur, Brigjend Suprojo Ws, menjelaskan bom yang digunakan pelaku memiliki daya ledak rendah atau low explosive dan bom tersebut dirakit secara profesional.
Pelaku menggunakan kontainer besi dan menggunakan serpihan besi sebagai isian. Sedangkan kandungan bom adalah belerang dan florat, Kamis (9/1/2014).
Tim juga menemukan beberapa perangkat elektronik yang diduga sebagai detonator saat olah tempat kejadian perkara.
Atas temuan tersebut, Suprojo menilai, ledakan bom ini merupakan murni teror kepada masyarakat dan diduga ada kaitan dengan teroris. Apalagi, lokasi ledakan berdekatan dengan Mapolsek dan Markas TNI.
Sedangkan terkait pelaku peledakan, hingga kini masih harus dilakukan pendalaman lebih lanjut. (kem)
SUMBER
ada hubungan kah?
Quote:
Original Posted By
VIVAnews -- Polisi telah memeriksa tiga orang saksi terkait ledakan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Jalan Affandi, Gejayan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 7 Oktober 2011. Salah satu diantaranya dicurigai sebagai pelaku.
"Saksi dua dan ditambah satu orang yang dicurigai sebagai pelaku," kata Kapolres Sleman, AKBP Irwan Rahmani saat diwawancara tvOne.
Irwan mengatakan, di lokasi itu ada dua konter ATM, yaitu milik BRI dan BNI. Kerusakan parah dialami oleh ATM BRI. Saat kejadian ledakan itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, ada dua orang yang berusaha melarikan diri. "Ada juga orang yang lari dengan motor dua orang ke arah utara," kata dia.
Polisi menemukan sejumlah barang dari lokasi ledakan ATM yang diledakkan di di Jalan Affandi, Gejayan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 7 Oktober 2011. Salah satunya adalah selebaran yang diduga disebarkan oleh pelaku peledkan.
Selain itu, polisi juga menemukan selebaran yang diduga disebarkan oleh pelaku peledakan ATM. "Di TKP ditemukan selebaran bertuliskan negara/korporasi/polisi/militer adalah teroris sebenarnya," kata Irwan.
Namun, Irwan mengatakan tak ingin menyimpulkan keterkaitan ledakan di ATM itu dengan selebaran itu. Menurut dia, polisi akan mengungkap terlebih dahulu peristiwa ledakan itu.
Hingga kini, Polisi telah membuka rekaman CCTV yang dipasang di ATM. Namun, belum diketahui secqara pasti bagaimana peristiwa ledakan itu terjadi. "Dari CCTV yang dipasang di BNI kita hanya melihat api di sana. Kalau yang di BRI kita belum membukanya," kata Irwan. Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan sebuah tas dan selebaran.
Laporan: Erick Tanjung l Yogyakara
sumber
Pemberontakan sosial akan terus berlanjut karena mentari terus bersinar.
Kali ini kami mengatakan, bahwa apa yang kami lakukan merupakan puncak dari semua kegelisahan serta kemarahan kami terhadap sistem yang sedang berjalan ini. Sistem yang memberhalakan uang, sistem yang merecoki keseharian masyarakat dengan televisi, agar mereka membeli barang-barang yang tak mereka perlukan agar mereka terus bekerja seperti mesin. Sistem yang mengharuskan kami beserta masyarakat lainnya tidak memiliki kendali atas hidup kita sendiri.
Sistem yang lainnya menguntungkan borjuis, para pebisnis, dan para birokrat negara yang menjadi sekutu setianya. Bagi kami semua, ini bukan saatnya untuk diam, bukan saatnya untuk tenang menonton acara di depan televisi dan berkata bahwa “semua baik-baik saja”.
Untuk setiap penindasan di Papua Barat.
Untuk setiap penindasan di Kulon Progo.
Untuk setiap penindasan bersejarah di Aceh.
Untuk setiap penindasan di Wera, Bima.
Untuk setiap penggusuran dan perampasan lahan di Takalar dan Pandan Raya di Makasar.
Untuk setiap penindasan terhadap kawan-kawan kami yang berjuang.
Untuk Tukijo dan para kombatan sosial yang mendekam di penjara hanya karena berjuang mempertahankan hak hidupnya.
Untuk setiap konsensi hutan yang akan menghancurkan setiap keanekaragaman hayati mengatasnamakan uang dan bisnis!
Dan untuk setiap penjara yang seharusnya terbakar rata dengan tanah.
Maka selama negara dan kapitalisme masih eksis, tak pernah akan ada kata damai antara mereka yang tak berpunya dengan mereka yang berpunya.
Penyerangan terhadap pusat-pusat finansial: ATM, bank, gedung korporat adalah target yang penting, karena mereka adalah salah satu kolaborator yang menyebabkan penderitaan di muka bumi ini. Ini bukanlah terorisme karena kami tidak mengadvokasikan untuk menyerang orang-orang, terorisme adalah peperangan antar negara. Terorisme adalah beras dan pangan di dapurmu yang semakin menipis. Terorisme adalah bajingan berseragam yang membawa senjata ke mana-mana. Terorisme adalah pembantaian orang-orang tak berpunya.
Maka kami mengatakan: sudah cukup!
Dan ini juga untuk kalian! Para kombatan yang tak pernah surut untuk berjuang di luar sana, meski kalian harus mendekam di jeruji besi karena keyakinan kalian akan kebebasan: Conspiracy cell of fire (Yunani), kombatan Chile: Tortuga! Lives on! Gabriel Pombo da Silva, Thomas Meyer Falk (Germany) Polikarpus Georgiadis, Revolutionary Struggle! Salut bagi kombatan Manado, Makassar, dan Bandung, kalian adalah inspirasi di tengah ketidakberdayaan masyarakat akan hidup mereka yang semakin tidak menentu dan tak berdaya.
“Biarkan api menyala dalam kegelapan!”
VIVAnews -- Polisi telah memeriksa tiga orang saksi terkait ledakan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Jalan Affandi, Gejayan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 7 Oktober 2011. Salah satu diantaranya dicurigai sebagai pelaku.
"Saksi dua dan ditambah satu orang yang dicurigai sebagai pelaku," kata Kapolres Sleman, AKBP Irwan Rahmani saat diwawancara tvOne.
Irwan mengatakan, di lokasi itu ada dua konter ATM, yaitu milik BRI dan BNI. Kerusakan parah dialami oleh ATM BRI. Saat kejadian ledakan itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, ada dua orang yang berusaha melarikan diri. "Ada juga orang yang lari dengan motor dua orang ke arah utara," kata dia.
Polisi menemukan sejumlah barang dari lokasi ledakan ATM yang diledakkan di di Jalan Affandi, Gejayan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 7 Oktober 2011. Salah satunya adalah selebaran yang diduga disebarkan oleh pelaku peledkan.
Selain itu, polisi juga menemukan selebaran yang diduga disebarkan oleh pelaku peledakan ATM. "Di TKP ditemukan selebaran bertuliskan negara/korporasi/polisi/militer adalah teroris sebenarnya," kata Irwan.
Namun, Irwan mengatakan tak ingin menyimpulkan keterkaitan ledakan di ATM itu dengan selebaran itu. Menurut dia, polisi akan mengungkap terlebih dahulu peristiwa ledakan itu.
Hingga kini, Polisi telah membuka rekaman CCTV yang dipasang di ATM. Namun, belum diketahui secqara pasti bagaimana peristiwa ledakan itu terjadi. "Dari CCTV yang dipasang di BNI kita hanya melihat api di sana. Kalau yang di BRI kita belum membukanya," kata Irwan. Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan sebuah tas dan selebaran.
Laporan: Erick Tanjung l Yogyakara
sumber
Spoiler for ISI SELEBARAN pasca bom BRI di Jogja:
Pemberontakan sosial akan terus berlanjut karena mentari terus bersinar.
Kali ini kami mengatakan, bahwa apa yang kami lakukan merupakan puncak dari semua kegelisahan serta kemarahan kami terhadap sistem yang sedang berjalan ini. Sistem yang memberhalakan uang, sistem yang merecoki keseharian masyarakat dengan televisi, agar mereka membeli barang-barang yang tak mereka perlukan agar mereka terus bekerja seperti mesin. Sistem yang mengharuskan kami beserta masyarakat lainnya tidak memiliki kendali atas hidup kita sendiri.
Sistem yang lainnya menguntungkan borjuis, para pebisnis, dan para birokrat negara yang menjadi sekutu setianya. Bagi kami semua, ini bukan saatnya untuk diam, bukan saatnya untuk tenang menonton acara di depan televisi dan berkata bahwa “semua baik-baik saja”.
Untuk setiap penindasan di Papua Barat.
Untuk setiap penindasan di Kulon Progo.
Untuk setiap penindasan bersejarah di Aceh.
Untuk setiap penindasan di Wera, Bima.
Untuk setiap penggusuran dan perampasan lahan di Takalar dan Pandan Raya di Makasar.
Untuk setiap penindasan terhadap kawan-kawan kami yang berjuang.
Untuk Tukijo dan para kombatan sosial yang mendekam di penjara hanya karena berjuang mempertahankan hak hidupnya.
Untuk setiap konsensi hutan yang akan menghancurkan setiap keanekaragaman hayati mengatasnamakan uang dan bisnis!
Dan untuk setiap penjara yang seharusnya terbakar rata dengan tanah.
Maka selama negara dan kapitalisme masih eksis, tak pernah akan ada kata damai antara mereka yang tak berpunya dengan mereka yang berpunya.
Penyerangan terhadap pusat-pusat finansial: ATM, bank, gedung korporat adalah target yang penting, karena mereka adalah salah satu kolaborator yang menyebabkan penderitaan di muka bumi ini. Ini bukanlah terorisme karena kami tidak mengadvokasikan untuk menyerang orang-orang, terorisme adalah peperangan antar negara. Terorisme adalah beras dan pangan di dapurmu yang semakin menipis. Terorisme adalah bajingan berseragam yang membawa senjata ke mana-mana. Terorisme adalah pembantaian orang-orang tak berpunya.
Maka kami mengatakan: sudah cukup!
Dan ini juga untuk kalian! Para kombatan yang tak pernah surut untuk berjuang di luar sana, meski kalian harus mendekam di jeruji besi karena keyakinan kalian akan kebebasan: Conspiracy cell of fire (Yunani), kombatan Chile: Tortuga! Lives on! Gabriel Pombo da Silva, Thomas Meyer Falk (Germany) Polikarpus Georgiadis, Revolutionary Struggle! Salut bagi kombatan Manado, Makassar, dan Bandung, kalian adalah inspirasi di tengah ketidakberdayaan masyarakat akan hidup mereka yang semakin tidak menentu dan tak berdaya.
“Biarkan api menyala dalam kegelapan!”
Diubah oleh Rameilin 10-01-2014 14:15
0
8K
Kutip
112
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan