Kaskus

News

GPO2AAvatar border
TS
GPO2A
Anwar Fuadi "Orang Miskin Jangan Jadi CALEG"
http://m.youtube.com/watch?v=us6fqhx...%3Dus6fqhxv9UM


Anwar Fuadi: Berijazah SMA, Jangan Mencalonkan Dir

BERITA salah satu televisi swasta yang menyiarkan komentar seorang aktor kawakan, Anwar Fuadi sore Selasa (07/ 01) cukup memanaskan telinga. Setidak-tidaknya telinga calon legislatif yang sudah terlanjur menjadi calon tetap dari partainya untuk Pemilu 2014 ini akan memerah. Kata Anwar, kalau berijazah SMA dan miskin tidak layak mencalonkan diri ke parlemen RI. Adeuh, sekejam itukah?

Pertama, peraturannya tidak melarang warga negara bangsa ini untuk mencalonkan diri menjadi calon anggota DPR (D) walaupun hanya berpendidikan setingkat SLTA. Justeru undang-undangnya memberi syarat minimal SLTA itu untuk boleh mencalonkan diri. Malah untuk menjadi presiden saja dibolehkan dengan ijazah selepel itu. Kedua, waktu Pemilu sudah tinggal tiga bulan saja lagi untuk Pileg. Sementara untuk Pilpres hanya enam bulan saja lagi. Nah untuk Pileg ini sudah terdaftar sekian ribu caleg yang akan bertarung memperebutkan 560-an (jumlah anggota sekarang) kursi. Mereka sudah berkampanye (tak resmi) selama ini. Bagaimana melarangnya? Tidak mudah untuk mengubahnya.

Penentangan pernyataan Anwar pun langsung ditayangkan. Seorang caleg yang ditayangkan oleh televisi yang sama begitu emosi mendengar pernyataan Anwar Fuadi itu. Dia bahkan meminta bintang film itu untuk meminta maaf kepada seluruh caleg yang sudah terdaftar di KPU(D) di seluruh Tanah Air ini. Anwar Fuadi sudah membuat malu para caleg itu. Begitu kurang lebih inti protes caleg ini.

Pernyataan kontroversi yang ditegaskan Anwar adalah perihal tidak layaknya seorang yang akan menjadi anggota parlemen dengan pendidikan sekedar SMA. Sebaiknya anggota dewan itu adalah orang kaya dan berpendidikan tinggi. Bagaimana seorang anggota dewan yang akan menguji kepantasan dan kelayakan seorang doktor atau profesor yang akan menduduki jabatan jika si penguji hanya berpendidikan SMA? Dengan mengambil contoh anggota parlemen di negara-negara maju, Anwar memang menyebut bahwa di sana mereka menjadi anggota legislatif adalah orang-orang kaya dan berpendidikan tinggi. Mereka tidak mencari pekerjaan. Kurang lebih begitu Anwar menegaskan.

Pernyataan Anwar memang tidak muncul begitu saja. Dia berkata demikian dalam satu dialog dengan pewancara televisi tersebut. Dia menjawab pertanyaan reporter tersebut. Dan inti dari keinginan Anwar tersebut adalah bagaimana agar kualitas anggota dewan ke depan berkualitas. Tentu saja esensi keinginan itu tidak ada yang salah. Korelasi kependidikan seseorang jelas ada dalam kapasitasnya sebagai anggota parlemen. Sebagai sebuah jabatan tinggi dan terhormat, tentu akan leluasa menjalankannya jika ditopang oleh pengetahuan dan kemampuannya.

Memang tidak ada jaminan bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi akan memiliki ilmu yang mumpuni juga di negeri ini. Dengan sebagian masyarakat yang masih menomorsatukan gelar dalam pendidikannya dari pada ilmu itu sendiri maka status pendidikannya terkadang tidak linear dengan ilmunya. Ijazah bisa dicetak sendiri dan gelar juga dapat dibeli. Dengan hanya membanggakan foto-foto wisuda dengan toganya, terkadang seseorang sudah merasa cukup hebat pendidikannya. Bagaimana itu bisa mennjadi ukuran kualitas ilmu seseorang?

Perihal kekayaan, di negeri ini juga tidak selalu membuat seseorang merasa sudah puas untuk sekedar mengabdi saja lagi. Ada banyak orang kaya tapi setelah menduduki sebuah jabatan masih juga melakukan korupsi. Artinya, kekayaan terkadang tidak cukup membuat orang sudah cukup nyaman untuk sekedar mengabdi saja lagi. Jika di negara maju sudah menjadikan kekayaan sebagai jalan pengabdian maka di sisni ternyata belum. Itulah sebabnya barangkali caleg tadi memprotes pandangan Anwar Fuadi tadi.

Idealnya, seorang yang berpendidikan tinggi dengan ilmu yang juga mumpuni lalu ditopang ekonomi yang sudah mapan, sejatinya jika dia mencalonkan diri, dia tinggal mengabdi saja lagi demi rakyat dan bangsa ini. Posisi seperti inilah yang sebenarnya akan membuat dia leluasa untuk melaksanakan peraturan dengan baik dan benar. Tidak ada lagi faktor lain yang akan mengganggunya. Rapi apakah sudah saatnya?***

Anwar Fuady: Caleg DPR RI harus Kaya dan Berpendidikan Tinggi

RMOL. Calon anggota legislatif yang pantas maju pada Pemilihan Umum 2014 mendatang adalah orang yang memiliki uang lebih serta pendidikan tinggi.

Penegasan itu disampaikan artis senior Anwar Fuady saat ditemui Rakyat Merdeka Online di Hotel Swarna Dwipa, Palembang tadi malam, Selasa (7/1).

"Kalau dia miskin, nanti kalau sudah terpilih lantas mau kembalikan uang yang dia pinjam. Apalagi, pendidikannya minim, nanti kalau ada studi banding keluar negeri, mau pakai bahasa apa? Bahasa Indonesia tidak mungkin, apalagi Bahasa Palembang. Yang jelas Bahasa Inggris, kan?" tekan Anwar Fuady.

Dia menjelaskan, semua legislator yang duduk di DPR RI itu adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi serta tidak lagi memikirkan bagaimana cara makan besok.

"Kalau legislator itu semuanya orang-orang yang mencari kerja, bagaimana nasib bangsa ini? Anggota DPR RI itu akan berkunjung keluar negeri, akan bertemu dengan presiden luar negeri. Kalau mereka nggak ngerti, jelas negara kita yang malu dong," jelas caleg Demokrat dari dapil Sumatera Selatan ini.

Meski begitu, artis yang sering mendapatkan peran antagonis ini tidak mempermasalahkan jika 'caleg miskin' mencalonkan di DPRD tingkat provinsi atau kabupaten/kota.

"Saya bilang untuk DPR RI. Kalau sebatas DPRD tidak masalah. Kunjungannya masih sebatas di dalam negeri, tidak di luar. Yang saya permasalahkan itu, yang mencalonkan di DPR RI," tandasnya. [zul]

http://m.rmol.co/news.php?id=139222

emoticon-Mad (S) soplak ni orang ini lg di bahas di tv oon
0
3.7K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan