sangbagongAvatar border
TS
sangbagong
Sisca Yofie Ngaku Didekati Perwira 'Psikopat' pada Keluarga



Bandung - Di mata keluarga, Sisca Yofie adalah sosok yang ceria. Ia kerap bercerita soal teman-teman dan sahabatnya termasuk adanya pria yang tertarik dan mendekatinya. Beberapa waktu sebelum tewas mengenaskan, Sisca juga sempat curhat tentang seorang perwira polisi yang begitu mati-matian mendekatinya. Bahkan, Sisca menyebutnya 'psikopat'.

Hal itu diungkapkan kakan Sisca Yofie, Elfie saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan Sisca Yofie di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LRE Martadinata, Senin (23/12/2013).

"Adik saya masih single. dia cerita didekati oleh beberapa orang," ujar Elfie di hadapan majelis hakim yang diketuai Parulian Lumban Toruan.

Masih cerita Sisca, ada pria yang begitu tertarik sehingga membuatnya merasa terganggu. "Ada yang menguntit terus. Kemana pun pergi selalu tahu. Ganti-ganti nomor telepon juga dia tahu," tuturnya.

Bahkan, Elfie sang kakak yang paling dekat dengan Sisca turut menerima SMS dari sang pria yang diketahui adalah seorang perwira polisi.

"Saya pernah dapat SMS dari nomor yang tidak dikenal, isinya bilang 'saya temannya Yofie, kalau perlu apa-apa saya bantu'," ungkap Elfie yang menyebutkan pengirim SMS menyebutkan identitasnya yaitu Albertus (Kompol Albertus Eko Budi).

Menerima SMS seperti itu, Elfie mengkonfirmasi pada Sisca dengan langsung meneleponnya. Sisca saat itu langsung meminta kakaknya untuk tidak menggubris SMS tersebut dan justru mengatakan untuk mengatakan jangan ganggu-ganggu saya.
"Saya bacain SMS-nya, dia bilang 'Ci (kakak), tong diwaro. Dia itu psikopat, kemana aja saya dia tahu. Ganti nomor juga bisa tahu'," kata Elfie menirukan ucapak Sisca. Saat itu adiknya tak suka dengan sikap Kompol A karena ia telah memiliki istri.

Elfie tak tahu sejauh apa hubungan Sisca dan perwira posisi tersebut karena setelah itu Sisca pernah lagi cerita. Hingga kemudian setelah kejadian, ia diminta mengenali foto adiknya bersama seorang pria oleh polisi.

"Saya lalu sadar, itu adalah Kompol A yang dulu diceritakan. Di foto itu, mereka terlihat dekat," katanya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

maseh penasaran kagak ya arwahnyaemoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S)


Spoiler for sumur:



Quote:


---------------
nemu BB, kalo sim card dibuang wajar
tapi kalo memori card...kenapa dibuang juga
---------------------------------------------------------------------

Bandung - Malam itu, Senin (5/8/2013) sekitar pukul 19.30 WIB, Dede Ahmad (37) bersama Dadang temannya melintasi Jalan Setra Indah Utara. Di tengah jalan, ia melihat ada kelap kelip lampu yang ternyata berasal dari sebuah handphone jenis blackberry (BB). Ia langsung membuang sim card BB di lokasi penemuan.

Dede dihadirkan menjadi saksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan Sisca Yofie di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LRE Martadinata, Senin (27/1/2014).

"Soalnya takut ada yang menelepon," kata Dede pada majelis hakim yang diketuai oleh Parulian Lumban Toruan.

Saksi pun langsung dicecar hakim karena perbuatannya itu. "Kamu itu berarti punya niat memiliki? Kok seperti itu," kata Parulian.

Dede yang berprofesi sebagai pengepul rongsokan pun mengaku ia berniat menjual BB tersebut untuk menambah biaya hidupnya sehari-hari.

"Saya enggak tau (blackberry), baru pertama kali pegang handphone seperti itu. Warnanya putih," katanya. Ia mengaku tak tahu jenis BB yang ia temukan tersebut.

Di rumah Dede, Dadang pun diberi Rp 400 ribu oleh Dede sebagai bagian sebelum handphone dijual.

"Dijualnya ke yang punya counter di ITC, lakunya Rp 1,9 juta," tuturnya.

Ia baru mengetahui handphone tersebut terkait dengan tewasnya Sisca Yofie saat ia dijemput polisi sehari setelah Lebaran. Namun sayangnya JPU tidak bisa menunjukkan barang bukti BB yang dimaksud di depan sidang.

Spoiler for sumur:


Bandung - Jaksa penuntut umum (JPU) menanyakan soal sim card milik Sisca Yofie yang dibuang oleh penemu Blackberry Sisca, Dede Ahmad. Namun sayangnya, JPU tak menanyakan keberadaan memory card Sisca yang juga tak kalah penting karena menyimpan data-data pribadi Sisca. Memory card yang telah disita polisi itu juga tak dijadikan barang bukti.

JPU Fauzan di akhir pemeriksaan saksi Dede meminta supaya ia mengingat provider yang ia buang saat itu. "Engga lihat. Enggak tahu apa juga warnanya," ujar Dede saat hadir menjadi saksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan Sisca Yofie di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LRE Martadinata, Senin (27/1/2014).

Usai Ketua Majelis Hakim Parulian Lumban Toruan menutup sidang, kakak-kakak Sisca menyatakan kekecewaannya pada JPU yang tidak menanyakan perihal memory card handphone Sisca. Ternyata sebelumnya pihak keluarga telah menitip pertanyaan pada JPU.

"Oiya, lupa tadi," kata Fauzan saat diserbu keluarga Sisca.

Kuasa hukum keluarga Sisca, Haerullah mengatakan mereka berharap memory card tersebut bisa diungkap dan menjadi bukti dalam kasus ini. "Memori itu ada di dalam handphone itu dan sudah disita polisi namun tidak dijadikan barang bukti," kata Haerullah secara terpisah. Ia menyesalkan soal memory card tersebut tidak terungkap.

Saksi Dede menuturkan, memory card tersebut sebelumnya ada pada temannya Dadang. Namun kemudian diambil oleh polisi saat mereka dimintai keterangan soal penemuan blacberry milik Sisca tersebut.

"Waktu di mobil, setelah handphonenya dibawa, polisi nanya 'memorinya mana'. Terus teman saya kasihin dari dalam saku," tuturnya saat ditemui usai sidang.

Ia mengaku, dirinya tidak mengetahui apa isi memory card Sisca karena saat menemukan BB Sisca ia langsung mematikan ponsel tersebut lalu membuang sim card. "Tapi kalau kata temen saya, itu isinya banyak foto-foto cewek," katanya.

Spoiler for sumur:
Diubah oleh sangbagong 27-01-2014 10:38
0
9.1K
78
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan