- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok: Paling Efektif Itu Blokir STNK, Percaya Sama Saya
TS
obrolanrakyat
Ahok: Paling Efektif Itu Blokir STNK, Percaya Sama Saya
Agan-agan yang suka parkir liar... hati-hati ya... sekarang ada kebijakan baru dari Pak Ahok; blokir STNK...!!
Silahkan nyimak dulu gan dimari:
Nahh.. kalo kata agan-agan gimana kebijakan baru ini? Bakal efektif gak?
Kalo aye mah... sebenernya seketat apapun larangannya, kalo masing-masing warga enggak punya kesadaran sendiri sih bakalah tetep seenaknya parkir gan...
Silahkan nyimak dulu gan dimari:
Quote:
Berbagai cara dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi parkir liar. Upaya terbaru yang dilakukan yakni dengan cara jaring motor, yang efektif sejak Senin (06/01).
Adapun operasi penggembosan alias cabut pentil roda kendaraan masih tetap diterapkan karena masih maraknya parkir liar. Bagi Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sejauh ini upaya cabut pentil terbilang efektif.
Hanya saja, diakui Ahok, belum semua titik parkir liar bisa diberantas dengan maksimal. “Itu karena kamera-kamera kan belum dipasang,” kata Ahok ketika ditemui di Balai Kota, Selasa (07/01).
Sadar bahwa cara-cara yang sudah diterapkan belum maksimal, Ahok mendorong pencabutan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) bagi para pengendara yang doyan parkir sembarangan. Cara ini dijaminnya pasti bakal lebih menimbulkan efek jera.
Namun ia belum dapat memastikan kapan usul tersebut bisa mulai diterapkan. “Makanya yang paling efektif itu masih blokir STNK, percaya sama saya. Tapi itu masih didiskusikan,” Ahok menjelaskan.
Sanksi blokir STNK, di mata Ahok merupakan hukuman yang paling berat. Karena itu, sebelum benar-benar diberlakukan, akan dikaji dulu dampak sosialnya.
Sejak razia cabut pentil gencar dilakukan Dinas Perhubungan DKI, pendapatan juru parkir liar menurun. Namun seorang juru parkir tak resmi, Komarudin, 39, mengakui parkir sepeda motor di areanya tidak pernah sepi.
Biasanya, kata Komar, kalau ada isu razia, ia bakal memberitahukan kepada warga yang ingin parkir agar tidak terlalu lama. Meski isu razia itu benar atau tidak.
Adapun Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Muhammad Akbar menganggap cara razia dengan truk serta jaring cukup efektif karena tidak memerlukan jumlah petugas yang banyak saat razia.
Cara ini pula bisa membuat pelanggar jera karena pasti malu kalau kendaraannya diangkut dan dijaring ke dalam truk seperti ikan. “Kami cari terus cara supaya mereka jera. Masyarakat juga harus ngerti soal ini,” katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (07/01).
Dia mencermati lokasi Tanah Abang merupakan salah satu yang bandel soal parkir liar. Berkali-kali dilakukan razia cabut pentil, masih ada saja pengendara sepeda motor atau mobil yang parkir sembarangan.
Meski demikian, ia berjanji bakal melanjutkan metode angkut jaring motor secara konsisten. “Kalau hari ini (kemarin), kayaknya berhasil. Itu akan jadi acuan untuk selanjutnya,” ujarnya.
[URL="http://news.detik..com/read/2014/01/08/125637/2461550/10/ahok-paling-efektif-itu-blokir-stnk-percaya-sama-saya?n991101605"]Sumber[/URL]
Adapun operasi penggembosan alias cabut pentil roda kendaraan masih tetap diterapkan karena masih maraknya parkir liar. Bagi Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sejauh ini upaya cabut pentil terbilang efektif.
Hanya saja, diakui Ahok, belum semua titik parkir liar bisa diberantas dengan maksimal. “Itu karena kamera-kamera kan belum dipasang,” kata Ahok ketika ditemui di Balai Kota, Selasa (07/01).
Sadar bahwa cara-cara yang sudah diterapkan belum maksimal, Ahok mendorong pencabutan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) bagi para pengendara yang doyan parkir sembarangan. Cara ini dijaminnya pasti bakal lebih menimbulkan efek jera.
Namun ia belum dapat memastikan kapan usul tersebut bisa mulai diterapkan. “Makanya yang paling efektif itu masih blokir STNK, percaya sama saya. Tapi itu masih didiskusikan,” Ahok menjelaskan.
Spoiler for Pict:
Sanksi blokir STNK, di mata Ahok merupakan hukuman yang paling berat. Karena itu, sebelum benar-benar diberlakukan, akan dikaji dulu dampak sosialnya.
Sejak razia cabut pentil gencar dilakukan Dinas Perhubungan DKI, pendapatan juru parkir liar menurun. Namun seorang juru parkir tak resmi, Komarudin, 39, mengakui parkir sepeda motor di areanya tidak pernah sepi.
Biasanya, kata Komar, kalau ada isu razia, ia bakal memberitahukan kepada warga yang ingin parkir agar tidak terlalu lama. Meski isu razia itu benar atau tidak.
Adapun Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Muhammad Akbar menganggap cara razia dengan truk serta jaring cukup efektif karena tidak memerlukan jumlah petugas yang banyak saat razia.
Cara ini pula bisa membuat pelanggar jera karena pasti malu kalau kendaraannya diangkut dan dijaring ke dalam truk seperti ikan. “Kami cari terus cara supaya mereka jera. Masyarakat juga harus ngerti soal ini,” katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (07/01).
Dia mencermati lokasi Tanah Abang merupakan salah satu yang bandel soal parkir liar. Berkali-kali dilakukan razia cabut pentil, masih ada saja pengendara sepeda motor atau mobil yang parkir sembarangan.
Meski demikian, ia berjanji bakal melanjutkan metode angkut jaring motor secara konsisten. “Kalau hari ini (kemarin), kayaknya berhasil. Itu akan jadi acuan untuk selanjutnya,” ujarnya.
[URL="http://news.detik..com/read/2014/01/08/125637/2461550/10/ahok-paling-efektif-itu-blokir-stnk-percaya-sama-saya?n991101605"]Sumber[/URL]
Nahh.. kalo kata agan-agan gimana kebijakan baru ini? Bakal efektif gak?
Kalo aye mah... sebenernya seketat apapun larangannya, kalo masing-masing warga enggak punya kesadaran sendiri sih bakalah tetep seenaknya parkir gan...
0
5.4K
71
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan