- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
''Calon PNS kita bermental tempe''!!!!


TS
bubs
''Calon PNS kita bermental tempe''!!!!
Quote:
Original Posted By

Merdeka.com - Pemerintah membutuhkan sekitar 3.000 dokter untuk ditempatkan di Puskesmas daerah terpencil, terluar, dan terbelakang di Indonesia. Ini menyusul pemberlakuan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kepala Badan Kepegawaian Negara Eko Sutrisno mengatakan sebanyak tiga ribu dokter tersebut akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa tes. Ya, sistem tanpa tes ini dilakukan karena mendesaknya kebutuhan dokter dalam jumlah besar untuk pemerintah.
"Pemerintah membuka kesempatan Calon PNS diangkat langsung tanpa tes bagi tenaga dokter sudah pernah atau sedang berstatus pegawai tidak tetap. Tetapi harus mau ditempatkan di Puskesmas pelayanan dasar terpencil, terluar atau daerah kurang diminati," ucap Eko di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta, Selasa (7/1).
Menurut Eko, perekrutan tenaga dokter ini dilakukan untuk menyambut BPJS Kesehatan. Banyak puskesmas di daerah membutuhkan tenaga dokter.
Namun, lowongan tanpa tes ini ternyata tidak diminati para dokter. Eko mengatakan dari formasi 3.000 baru 300 dokter yang berminat.
Alasannya ialah para dokter saat ini, meski tidak seluruhnya, tidak mau susah. Zona nyaman tidak ingin ditinggalkan sehingga membuat mereka bermental 'tempe'.
Eko mengakui banyak dokter yang tidak sanggup mengabdi di daerah terpencil. "Kebanyakan menolak karena ketidaksanggupan," ucapnya.
Dokter yang mau menjadi PNS di daerah terpencil nantinya akan menjadi Pegawai Pemda dan bergaji laiknya PNS biasa. Hal ini juga menjadi faktor tidak lakunya lowongan tanpa tes tersebut.
"Gaji standar PNS, kalau kebijakan daerah terpencil sesuai dengan kebijakan mereka adanya tunjangan atau tidak," tutupnya.
Pemerintah sendiri, sebelumnya, telah berusaha 'memanjakan' para PNS yang bekerja di daerah terpencil dengan kenaikan gaji. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, pemerintah mengajukan kenaikan tunjangan dari gaji pokok hingga 150 persen.
Hal tersebut terungkap dalam lampiran jawaban pemerintah atas Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPR RI Terhadap RUU Tentang APBN 2014 beserta nota keuangannya.
Pemerintah juga telah merinci tunjangan bagi TNI dan PNS. Pertama, sebesar 150 persen dari gaji pokok bagi yang bertugas dan tinggal di wilayah pulau-pulau kecil terluar tanpa penduduk. Kedua, sebesar 100 persen dari gaji pokok bagi yang bertugas dan tinggal di wilayah pulau-pulau kecil terluar berpenduduk.
Ketiga, sebesar 75 persen dari gaji pokok bagi yang bertugas dan tinggal di wilayah perbatasan. Terakhir sebesar 50 persen dari gaji pokok bagi yang bertugas secara sesaat di wilayah udara dan laut perbatasan maupun pulau-pulau kecil terluar.

Merdeka.com - Pemerintah membutuhkan sekitar 3.000 dokter untuk ditempatkan di Puskesmas daerah terpencil, terluar, dan terbelakang di Indonesia. Ini menyusul pemberlakuan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kepala Badan Kepegawaian Negara Eko Sutrisno mengatakan sebanyak tiga ribu dokter tersebut akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa tes. Ya, sistem tanpa tes ini dilakukan karena mendesaknya kebutuhan dokter dalam jumlah besar untuk pemerintah.
"Pemerintah membuka kesempatan Calon PNS diangkat langsung tanpa tes bagi tenaga dokter sudah pernah atau sedang berstatus pegawai tidak tetap. Tetapi harus mau ditempatkan di Puskesmas pelayanan dasar terpencil, terluar atau daerah kurang diminati," ucap Eko di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta, Selasa (7/1).
Menurut Eko, perekrutan tenaga dokter ini dilakukan untuk menyambut BPJS Kesehatan. Banyak puskesmas di daerah membutuhkan tenaga dokter.
Namun, lowongan tanpa tes ini ternyata tidak diminati para dokter. Eko mengatakan dari formasi 3.000 baru 300 dokter yang berminat.
Alasannya ialah para dokter saat ini, meski tidak seluruhnya, tidak mau susah. Zona nyaman tidak ingin ditinggalkan sehingga membuat mereka bermental 'tempe'.
Eko mengakui banyak dokter yang tidak sanggup mengabdi di daerah terpencil. "Kebanyakan menolak karena ketidaksanggupan," ucapnya.
Dokter yang mau menjadi PNS di daerah terpencil nantinya akan menjadi Pegawai Pemda dan bergaji laiknya PNS biasa. Hal ini juga menjadi faktor tidak lakunya lowongan tanpa tes tersebut.
"Gaji standar PNS, kalau kebijakan daerah terpencil sesuai dengan kebijakan mereka adanya tunjangan atau tidak," tutupnya.
Pemerintah sendiri, sebelumnya, telah berusaha 'memanjakan' para PNS yang bekerja di daerah terpencil dengan kenaikan gaji. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, pemerintah mengajukan kenaikan tunjangan dari gaji pokok hingga 150 persen.
Hal tersebut terungkap dalam lampiran jawaban pemerintah atas Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPR RI Terhadap RUU Tentang APBN 2014 beserta nota keuangannya.
Pemerintah juga telah merinci tunjangan bagi TNI dan PNS. Pertama, sebesar 150 persen dari gaji pokok bagi yang bertugas dan tinggal di wilayah pulau-pulau kecil terluar tanpa penduduk. Kedua, sebesar 100 persen dari gaji pokok bagi yang bertugas dan tinggal di wilayah pulau-pulau kecil terluar berpenduduk.
Ketiga, sebesar 75 persen dari gaji pokok bagi yang bertugas dan tinggal di wilayah perbatasan. Terakhir sebesar 50 persen dari gaji pokok bagi yang bertugas secara sesaat di wilayah udara dan laut perbatasan maupun pulau-pulau kecil terluar.
Sumur
Quote:
Original Posted By Komeng TS
"Maaf nih para calon dokter ...tugas anda adalah melayani dan memberikan pengobatan bagi yang sakit,berbanggalah bisa berprofesi sperti dokter yang sangat mulia..alangkah lebih mulianya anda bekerja tanpa pamrih...negri ini membutuhkan dokter seperti anda yang tulus mengobati...semoga para profesi dokter mau baca trit ane agar lebih sadar bahwa profesi anda sangat mulia..."
"Maaf nih para calon dokter ...tugas anda adalah melayani dan memberikan pengobatan bagi yang sakit,berbanggalah bisa berprofesi sperti dokter yang sangat mulia..alangkah lebih mulianya anda bekerja tanpa pamrih...negri ini membutuhkan dokter seperti anda yang tulus mengobati...semoga para profesi dokter mau baca trit ane agar lebih sadar bahwa profesi anda sangat mulia..."
Para komengers smart!!
Quote:
Original Posted By Bobo93►bukan soal mental tempe, coba tanyakan kepada diri sendiri, apa bersedia tinggal dan bekerja di daerah terpencil untuk beberapa waktu, jauh dari keluarga, namun penghasilan ' relatif ' kurang mumpuni.
mereka dalam proses menjadi dokter menggunakan biaya sendiri, jadi hak meeka untuk memilih dimana akan bekerja.
ingat, tidak semua orang mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi, bahkan mungkin termasuk diri kita sendiri
mereka dalam proses menjadi dokter menggunakan biaya sendiri, jadi hak meeka untuk memilih dimana akan bekerja.
ingat, tidak semua orang mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi, bahkan mungkin termasuk diri kita sendiri
Quote:
Original Posted By pr1mus_corleone►dokter di kita kebanyakan anak dokter juga, atau dari keluarga mampu, bukan masalah mental kok ini masalah bisnis aja, mereka dan pada umumnya kita semua kalo kuliah kan cari jurusan yang bisa memberikan kita kenyamanan
kalo mau dokter banyak di tempat terpencil harus dibikin sekolah semacam ikatan dinas jadi orang orang yang daftar dari awal udah tau apa yang jadi konsekuensinya ketika jadi dokter yang pendidikannya dibiayain pemerintah
duit2 mereka sendiri kok ya terserah mereka lah mau kerja di daerah mana yang menguntungkan selama aturannya masih abu-abu begitu, nah tugas pemerintah untuk menjembatani kekosongan formasi dokter dan supply nya
kalo mau dokter banyak di tempat terpencil harus dibikin sekolah semacam ikatan dinas jadi orang orang yang daftar dari awal udah tau apa yang jadi konsekuensinya ketika jadi dokter yang pendidikannya dibiayain pemerintah
duit2 mereka sendiri kok ya terserah mereka lah mau kerja di daerah mana yang menguntungkan selama aturannya masih abu-abu begitu, nah tugas pemerintah untuk menjembatani kekosongan formasi dokter dan supply nya
Quote:
Quote:
Original Posted By dtsj►Seharusnya kita sama-sama tahu ya gan kalau jadi dokter itu biayanya tidak murah..wajar saja kalau para dokter menginginkan "balik modal" dulu.
Menurut ane seharusnya pemerintah menyediakan beasiswa yang berbasis kontrak, atau misal kalau mau sekolah di universitas kedokteran negeri diharuskan untuk mengabdi di pelosok selama beberapa waktu setelah lulus.
Menurut ane seharusnya pemerintah menyediakan beasiswa yang berbasis kontrak, atau misal kalau mau sekolah di universitas kedokteran negeri diharuskan untuk mengabdi di pelosok selama beberapa waktu setelah lulus.
Yang strong!!!
Quote:
Original Posted By malingkotang►sekolah mahal
praktikum mahal
buku2 mahal
gaji standar...
mana ada yang mau
kalo bicara pengabdian
tu masih hanyak pns yang males
kerja berdasar 'setoran' itu dulu aj
yang ditindak....
praktikum mahal
buku2 mahal
gaji standar...
mana ada yang mau
kalo bicara pengabdian
tu masih hanyak pns yang males
kerja berdasar 'setoran' itu dulu aj
yang ditindak....
Quote:
Original Posted By pr1mus_corleone►
moral? kamu pikir ini pelajaran moral? jadi dokter itu profesi ya dan salah satu tujuan profesi itu cari duit, dan biaya pendidikan itu hasil dari kerja keras orangtua yang ingin anaknya bs hidup nyaman
masa sudah keluar duit banyak masih harus di daerah terpencil, mudah bagi kita bicara ketika bukan uang kita yang dikeluarkan buat biaya pendidikan ?
moral? kamu pikir ini pelajaran moral? jadi dokter itu profesi ya dan salah satu tujuan profesi itu cari duit, dan biaya pendidikan itu hasil dari kerja keras orangtua yang ingin anaknya bs hidup nyaman
masa sudah keluar duit banyak masih harus di daerah terpencil, mudah bagi kita bicara ketika bukan uang kita yang dikeluarkan buat biaya pendidikan ?
Quote:
Original Posted By teskacang►
lah lalu sumpah dokter itu buat maenan aja donk gan? sumpah dokter itu menyumpah dokter untuk mengabdi pada kemanusiaan, secara langsung dan "to the point" dokter harus mengabdikan demi kemanusiaan dahulu. kalo bukan demi kemanusiaan ya terkutuklah itu dokter.
lah lalu sumpah dokter itu buat maenan aja donk gan? sumpah dokter itu menyumpah dokter untuk mengabdi pada kemanusiaan, secara langsung dan "to the point" dokter harus mengabdikan demi kemanusiaan dahulu. kalo bukan demi kemanusiaan ya terkutuklah itu dokter.

Quote:
Original Posted By satrianegara77►omdo nih
ngomongnya di jakarta zona nyaman
coba lu ke pelosok susah listrik, susah ngaskus, susah air, susah stock obat, fasilitas kerja minim, isyu keamanan, pisah keluarga, dibayar pake ketela...
mau nggak?
rekrut dong putra daerah
kasih beasiswa kuliah kedokteran
setelah lulus harus balik tempat asal dengan pola ikatan dinas.
mau enaknya aja tinggal petik tinggal pake
klo lowongan 3000 yg daftar 300 introspeksi diri, kenapa tawaran lu ngga diminati !
nah sekarang mental apa yg cocok buat pejabat macam ini?
ngomongnya di jakarta zona nyaman
coba lu ke pelosok susah listrik, susah ngaskus, susah air, susah stock obat, fasilitas kerja minim, isyu keamanan, pisah keluarga, dibayar pake ketela...
mau nggak?
rekrut dong putra daerah
kasih beasiswa kuliah kedokteran
setelah lulus harus balik tempat asal dengan pola ikatan dinas.
mau enaknya aja tinggal petik tinggal pake
klo lowongan 3000 yg daftar 300 introspeksi diri, kenapa tawaran lu ngga diminati !
nah sekarang mental apa yg cocok buat pejabat macam ini?
Quote:
Original Posted By teskacang►
kalo dari sumpah sebenernya mah penghasilan no.3 atau 5 yang penting pasien dimana aja tertolong.
nih "Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial;"
abis itu diawalnya ada ini
Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan
artinya sembuhan dulu dah pasien dan jangan milih2 tempat, baru mikir duit, mau dibayar pake singkong kek, kambing kek, beras kek, yang penting pengabdian pada kesehatan.
inget sumpah itu ditanya sama malaikat pas udah mati, kalo jadi dokter matre sama milih2 tempat yaaaa siap2 aja digodok di neraka sampe dosanya ilang.
solusinya ya protes aja ke IDI minta ganti sumpah dokter. ane aja sama nazar takut. apa lagi sumpah pake demi Allah.
kalo dari sumpah sebenernya mah penghasilan no.3 atau 5 yang penting pasien dimana aja tertolong.
nih "Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial;"
abis itu diawalnya ada ini
Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan
artinya sembuhan dulu dah pasien dan jangan milih2 tempat, baru mikir duit, mau dibayar pake singkong kek, kambing kek, beras kek, yang penting pengabdian pada kesehatan.
inget sumpah itu ditanya sama malaikat pas udah mati, kalo jadi dokter matre sama milih2 tempat yaaaa siap2 aja digodok di neraka sampe dosanya ilang.
solusinya ya protes aja ke IDI minta ganti sumpah dokter. ane aja sama nazar takut. apa lagi sumpah pake demi Allah.
Quote:
Original Posted By Pandjoel.123►
scra ane jg eks 8 tahun di pemekaran jywjaya

harus ada insentif khusus di wilayah kyk gtu, krn uang brasa kyk di tiup angin dsana .. wus.wus..

scra ane jg eks 8 tahun di pemekaran jywjaya

harus ada insentif khusus di wilayah kyk gtu, krn uang brasa kyk di tiup angin dsana .. wus.wus..
Quote:
Original Posted By 3602►sini deh..ajarin ane ilmu kedokteran
ane yg berangkat
daerah mana....timur di merauke...biak...kepulauan misool...kep waegio..raja ampat...banda...atau di perbatasan..ane siap
sering ane liat sekolah kosong..guru kabur...fasilitas kesehatan kosong melompong..tenaga medis ngabur...
akuin aja lah mental nya belum terbangun
ane keluar masuk bikin petak ukur hutan di daerah yg dipeta aja gak ada...biasa aja....
pegunungan tengah...banti...ane jabanin...
itulah klo ilmu tidak didasari dri kecintaan..dri pilihan hati paling dalam...gak akan berguna klo gak berbakti.....klo kuliah krna untung keterima...untung orang tua kaya atau krna gengsi....gak guna...
ane yg berangkat
daerah mana....timur di merauke...biak...kepulauan misool...kep waegio..raja ampat...banda...atau di perbatasan..ane siap
sering ane liat sekolah kosong..guru kabur...fasilitas kesehatan kosong melompong..tenaga medis ngabur...
akuin aja lah mental nya belum terbangun
ane keluar masuk bikin petak ukur hutan di daerah yg dipeta aja gak ada...biasa aja....
pegunungan tengah...banti...ane jabanin...
itulah klo ilmu tidak didasari dri kecintaan..dri pilihan hati paling dalam...gak akan berguna klo gak berbakti.....klo kuliah krna untung keterima...untung orang tua kaya atau krna gengsi....gak guna...
Quote:
Original Posted By bla bla bla►Pak Eko yang terhormat dan yang mbacot....
Apakah dasar anda mengatakan dokter bermental.tempe???
Tahukah anda bagaimana jadi dokter???
Bagaimana pengabdian di pedalaman sana??
Audah pernah coba???
Atau setidaknya dokter wanita coba di rudapaksa oleh kepala duaun setempat??
Tau nya kau kan eko hanya membacot yang penting dokter jelek dimata masyarakat!!
Pernah ga kau rasakan eko bagaimana hidup tanpa bahan makanan ketika gelombang tinggi datang tidak ada kapal yang berani menyeberang untuk mendapat bahan makanan...
Tidak tahukan bagaimana dokter penyakit kulit karena di desa tidak ada air....karena kekeringan...
Tahu mu yang berpendidikan sama dengan mental kaskuser yang menjelek-jelekkan profesi dokter dengan hanya perkataan dasar pengabdian...
Tahu kah kamu eko bahwa pemerintah daerah (kebanyakan) tidak perduli dengan tenaga dokter, karena bagi mereka itu dapat dijadikan.komoditi, ya komoditi politik ketika musim kampanye telah tiba...
Tahu gak kamu eko??? Yang kamu tahu dibalik otak dangkal mu itu yang penting dokter salah dan.akhirnya terpenuhi kuota yang tiga ribu,selesai...
Hanya itu.....
Bagimu program bpjs berjalan (kelihatannya) dan tanpa pembenahan infrastruktur dan fasilitas....kamu gak peduli eko....karena apa?? Kamu itu sebenarnya gak peduli dengan nasib masyarakat banyak, yang penting bagimu perintah baginda atasan berjalan......
Tahukah kamu susahnya jadi dokter,harus ikut seminar dan memenuhi skp dalam lima tahun minimal 250 skp (dr umum) dan 30 skp lebih (dr gigi), yang artinya dalam setahun harus ada 50 skp atai perbulan minimal 5 skp dan itu hanya ada di ibukota provinsi, yang mana ongkos untuk kekota menghabiakan seperempat gaji,....
Kamu ga tahu itu eko....kamu hanya tahu kalkulasi yang tanpa tahu bagaimana mekanisme itu bisa terjadi, otak kamu sama dengan kaskuser yang hanya berdasarkan pengabdian, bahkan seaudsh mengabdi di desa apa yang kami dapat dari pemerintah eko??? Tidak ada, keluhan kami tentang pengadaan barang dan obatobatan sampai jerit jerit pemerintah hanya saling lempar tanggungjawab antara pemerintah pusat dan daerah....
Kamu g sampai disana otak kamu eko karena kamu hanya otak dangkal yang hanya bisa menjelekjelekkan seperti kebanyakan kaskuser ababil ......
Cukup eko bermain dengan kata pengabdian,,,,, cukup karena kalau pun.kami tidak ada didesa kami tetap mengabdi, ditempat kami bisa hidup, bisa ketemu dengan orang yang sayang.dan.peduli dengan kami,walaupun hanya sekali seminggu atau sebulan sekali
Ekooo....mudah mudahan otak kamu tidak seperti penis yang hanya akan membengkak bila onani....dan selepas hajatmu selesai termuncratkan lemas tak berdaya....tapi masih bisa menelaah kembali ucapan kamu, tentang dokter2 yang sejak awal sudah menderita, kamu pikir semua dokter berasal dari keluarga mampu?? Salah kamu eko, kamu pikir semua dokter mata duitan??? Semakin salah kamu eko....tapi semua orang berhak sekali lagi BERHAK untuk hidup layak, dan coba kamu pahami itu eko.....
Semoga kamu birokrat yang berkarat!!!
Camkan itu eko!!!
Taroh di page one,, ane g peduli bata atau cendol, yang pasti bagi ane yang pernah hidup di pedalaman ga segampang membalikkan telapak tangan atau mental keyboard doang untuk menghina profesi orang lain...
Apakah dasar anda mengatakan dokter bermental.tempe???
Tahukah anda bagaimana jadi dokter???
Bagaimana pengabdian di pedalaman sana??
Audah pernah coba???
Atau setidaknya dokter wanita coba di rudapaksa oleh kepala duaun setempat??
Tau nya kau kan eko hanya membacot yang penting dokter jelek dimata masyarakat!!
Pernah ga kau rasakan eko bagaimana hidup tanpa bahan makanan ketika gelombang tinggi datang tidak ada kapal yang berani menyeberang untuk mendapat bahan makanan...
Tidak tahukan bagaimana dokter penyakit kulit karena di desa tidak ada air....karena kekeringan...
Tahu mu yang berpendidikan sama dengan mental kaskuser yang menjelek-jelekkan profesi dokter dengan hanya perkataan dasar pengabdian...
Tahu kah kamu eko bahwa pemerintah daerah (kebanyakan) tidak perduli dengan tenaga dokter, karena bagi mereka itu dapat dijadikan.komoditi, ya komoditi politik ketika musim kampanye telah tiba...
Tahu gak kamu eko??? Yang kamu tahu dibalik otak dangkal mu itu yang penting dokter salah dan.akhirnya terpenuhi kuota yang tiga ribu,selesai...
Hanya itu.....
Bagimu program bpjs berjalan (kelihatannya) dan tanpa pembenahan infrastruktur dan fasilitas....kamu gak peduli eko....karena apa?? Kamu itu sebenarnya gak peduli dengan nasib masyarakat banyak, yang penting bagimu perintah baginda atasan berjalan......
Tahukah kamu susahnya jadi dokter,harus ikut seminar dan memenuhi skp dalam lima tahun minimal 250 skp (dr umum) dan 30 skp lebih (dr gigi), yang artinya dalam setahun harus ada 50 skp atai perbulan minimal 5 skp dan itu hanya ada di ibukota provinsi, yang mana ongkos untuk kekota menghabiakan seperempat gaji,....
Kamu ga tahu itu eko....kamu hanya tahu kalkulasi yang tanpa tahu bagaimana mekanisme itu bisa terjadi, otak kamu sama dengan kaskuser yang hanya berdasarkan pengabdian, bahkan seaudsh mengabdi di desa apa yang kami dapat dari pemerintah eko??? Tidak ada, keluhan kami tentang pengadaan barang dan obatobatan sampai jerit jerit pemerintah hanya saling lempar tanggungjawab antara pemerintah pusat dan daerah....
Kamu g sampai disana otak kamu eko karena kamu hanya otak dangkal yang hanya bisa menjelekjelekkan seperti kebanyakan kaskuser ababil ......
Cukup eko bermain dengan kata pengabdian,,,,, cukup karena kalau pun.kami tidak ada didesa kami tetap mengabdi, ditempat kami bisa hidup, bisa ketemu dengan orang yang sayang.dan.peduli dengan kami,walaupun hanya sekali seminggu atau sebulan sekali
Ekooo....mudah mudahan otak kamu tidak seperti penis yang hanya akan membengkak bila onani....dan selepas hajatmu selesai termuncratkan lemas tak berdaya....tapi masih bisa menelaah kembali ucapan kamu, tentang dokter2 yang sejak awal sudah menderita, kamu pikir semua dokter berasal dari keluarga mampu?? Salah kamu eko, kamu pikir semua dokter mata duitan??? Semakin salah kamu eko....tapi semua orang berhak sekali lagi BERHAK untuk hidup layak, dan coba kamu pahami itu eko.....
Semoga kamu birokrat yang berkarat!!!
Camkan itu eko!!!
Taroh di page one,, ane g peduli bata atau cendol, yang pasti bagi ane yang pernah hidup di pedalaman ga segampang membalikkan telapak tangan atau mental keyboard doang untuk menghina profesi orang lain...
Diubah oleh bubs 09-01-2014 06:40
0
7.1K
Kutip
99
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan