JAKARTA - PT Pertamina (Persero) baru saja menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram (kg) menjadi Rp89.000 hingga Rp120.100 per tabung di tingkat agen. Akan tetapi harga tersebut masih murah dibandingkan tingkat Asia, bahkan di dunia.Seperti yang diketahui, Pertamina merevisi kenaikan elpiji nonsubsidi 12 kg menjadi Rp1.000 per kg. Harga jualnya pun menjadi sekitar Rp6.850 per kg. 

Bukan hanya harga gas elpiji nonsubsidi 12 kg yang lebih murah, akan tetapi harga elpiji subsidi 3 kg. Berikut data Pertamina yang dikutip Okezone, Jakarta, Selasa (7/1/2013).

Harga elpiji non subsidi di India sebesar Rp12.600 per kg. Negara tetangga Indonesia seperti Filipina menjualnya sebesar Rp24.000 per kg. Sedangkan untuk China, Korea, dan Jepang menjual harga gas elpiji nonsubsidi di atas harga jual India, tapi masih berada di bawah Filipina. China menjual harga gas elpiji nonsubsidi sebesar Rp17.000-21.000 per kg, Korea sebesar Rp17.000 per kg dan Jepang sampai Rp20.000 per kg. "Data ini masih berlaku hingga saat ini," menurut Data Pertamina.

Sementara itu, menurut data Pertamina juga, ada negara-negara yang memasarkan harga elpiji subsidi lebih rendah. Ada Malaysia yang menjual harga gas elpiji sebesar Rp6.938 per kg, India sebesar Rp5.500 per kg, dan Thailand sebesar Rp7.000 per kg. Tapi, harga tersebut disubsidi pemerintah mereka dan elpiji tersebut untuk kebutuhan rumah tangga.

 Apabila dibandingkan dengan harga elpiji subsidi pemerintah Indonesia yang sebesar Rp4.250 per kg, tetap saja harga jual elpiji subsidi Indonesia termasuk paling rendah."Harga elpiji subsidi Indonesia juga masih murah," ungkap Data Pertamina. (wdi)

[url] http://m.okezone.com/read/2014/01/07/19/922912/pertamina-harga-elpiji-ri-paling-murah-di-dunia[/url]

Terlepas curhatan hohohihi pertamini yg merugi. Yg ane pikir emang selalu rugi sih krn pure kesalahan kebijakan .

Menurut gw yg salah tuh pemerintah.... ibarat pertamina cuma kacung..iya iya in ae kerjaannya....
Kesalahan pertama pemerintah yaitu kontrak ekspor gas indo ke negara lain yg tumpang tindih bersama program konversi minyak tanah ke gas.. hrsnya pemeritah sudah siap menghadapi lonjakan permintaan terhadap gas..

Kalo naikin tuh yg waras bray..