Nubie mau buat threat , Jadi saya butuh Kritik & saran dari agan" semua .

1. Genre-nya apa?

Hal yang paling pertama diperhatikan adalah genre. Hal ini jadi yang paling penting karena menentukan gameplay dari game online yang akan dimainkan. Saat ini, ada 7 genre game online yang populer di Indonesia yaitu RPG, shooter, casual, rhythm and dance, racing, real-time strategy (RTS), fighting dan beberapa game dengan genre yang unik.

Gameplay yang diberikan pada setiap game online biasanya tidak berbeda jauh apabila genre-nya sama. Alasan genre sama berarti gameplay-nya juga sama kadang kurang tepat. Walaupun begitu, genre bisa saja sama tetapi beberapa game online ada yang menghadirkan fitur unggulan yang tidak ada pada game lainnya.

Contoh yang paling mudah adalah MMORPG zaman sekarang yang banyak menampilkan fitur yang kurang lebih sama yaitu quest dan hunting secara otomatis, fitur equipment dengan penuh atribut, tunggangan unik dan pet yang bisa digunakan untuk ikut membantu dalam pertarungan melawan musuh. Genre yang masih sedikit di Indonesia adalah racing, sepak bola, rhythmn and dance, RTS, boardgame dan fighting yang menampilkan banyak serangan kombinasi.

2. Alur cerita merupakan nyawa dari game online

Hal ini yang seharusnya menjadi keunikan tersendiri untuk ditampilkan pada setiap game. Namun kenyataanya, ada beberapa game online di Indonesia yang memiliki latar belakang cerita yang hampir sama antara lain Peperangan Tiga Kerajaan, Naruto, One Piece dan beberapa lainnya. Dengan kesamaan itulah maka kebanyakan gamers jarang yang mau pindah dari game online yang sedang atau sudah dimainkan sejak lama.

Agar bisa lebih menarik perhatian gamers yang semakin selektif saat ini, ada baiknya pihak penerbit game juga lebih selektif dalam memilih game online luar negeri yang ingin diterbitkan di tanah air. Alur cerita yang masih jarang di Indonesia adalah sciense fiction. Sedangkan yang menampilkan cerita fantasi dengan grafis imut sudah cukup banyak. Alur cerita merupakan jiwa dari sebuah game, walaupun gameplay-nya tidak jauh berbeda tetapi jika alur ceritanya unik dan menarik maka tidak memutup kemungkinan game online itu menjadi salah satu yang diminati.

3. Pelayanan penerbit game online baik atau tidak?

Cheat, bugs, karakter hilang, barang dupliksi, bot dan beberapa masalah di game online lainnya ada sangat banyak. Kemanakah gamers harus mengadu apabila mereka terkena masalah teknis di dalam game, atau menemukan hal aneh pada karakter lain yang tidak sesuai dengan gameplay? Tentu saja ada tim costumer service (CS) yang siap melayani mereka. Namun, tindak lanjut yang dilakukan setelah menerima laporan itulah yang menjadi penting.

Oknum tidak bertanggung jawab yang mengambil keuntungan dengan melakukan tindakan ilegal di dalam game tentu saja tidak mau rugi, dengan perlindungan sistem yang diterapkan oleh pihak penerbit. Oleh karena itu, oknum nakal terus mencari celah untuk menciptakan program ilegal demi keuntungan pribadinya. Apabila pihak penerbit membiarkan adanya cheat, bugs dan bebeapa keanehan lain yang ada di dalam game hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Mungkin ada yang salah dari sistem pelayanannya. Penerbit yang baik tidak akan membiarkan terjadinya masalah berlarut-larut.

4. Grafis keren belum tentu menarik

Bagian yang tidak kalah penting. Bagaimana sebuah game bisa menarik perhatian gamers? Tentu saja dengan tampilan yang menarik. Grafis pada sebuah game juga disesuaikan dengan target pasar yang dibidik. Kebanyakan gamers lebih menyukai grafis menggemaskan, namun banyak juga yang lebih menyukai grafis yang detail dengan tampilan yang dewasa. Sayangnya, grafis yang berkualitas dan detail tinggi tidak selamanya menjadi pilihan gamers.

Ada beberapa game online Indonesia yang grafis-nya bisa dibilang jauh tertinggal dengan grafis game online terbaru. Namun masih banyak gamers yang memainkan game tersebut dengan alasan kenyamanan, spesifikasi PC yang dibutuhkan rendah, alur cerita seru dan bebeapa lainnya.

5. Citra penerbit game online di mata gamers

Ada lebih dari 40 penerbit game online di Indonesia. Sebagian besar dari penerbit game itu sudah banyak juga yang menutup layanan game online-nya. Pada tahun 2013 saja ada sekitar 32 game online yang ditutup layananya oleh penerbit. Alasan gamers mempertimbangkan penerbit mana yang memegang lisensi dari game online yang ingin dimainkan adalah gamers tidak ingin apabila mereka sudah lama bermain, mengeluarkan banyak biaya atau sudah membangun komunitas yang besar kemudian game yang dimainkan itu tutup. Semakin banyak game yang ditutup oleh pihak penerbit maka semakin buruk citra penerbit itu di mata gamers.

Sepertinya tidak mungkin jika game yang ramain dimainkan tutup secara tiba-tiba, namun kekhawatiran itu selalu ada. Game online yang awal perilisannya ramai saja, setahun atau 2 tahun bisa tutup karena pemainnya mulai berkurang atau tidak terjalin kesepakatan antara pihak penerbit dengan pengembang game online itu. Walaupun seperti itu, gamers perlu menyadari bahwa game online merupakan sarana untuk bersenang-senang yang bisa menghilang. Sama seperti game arcade yang bisa ditarik dari pasaran dengan alasan kurang laku atau sepi peminat, sedangkan gamers sudah mengeluarkan banyak biaya untuk membeli koin saat bermain.

6. Kesiapan target pasar untuk menerima game online yang dirilis

Dengan semakin canggihnya teknologi informasi dan hardware saat ini maka pihak penerbit game online pun semakin berani menerbitkan game dengan kualitas grafis 3D yang tinggi sehingga mau tidak mau gamers-nya harus melakukan upgrade PC (bagi yang belum memenuhi persyaratan) agar bisa memainkan game terbaru itu. Walaupun banyak game online dengan grafis menakjubkan, namun banyak juga yang kurang diminati oleh gamers, sedangkan game klasik yang masih menampilkan grafis 2D atau 2.5D masih menjadi pilihan favorit gamers di Indonesia.

Mungkin kesiapan pangsa pasar juga perlu diperhatikan oleh pihak penerbit game online. Bila di luar negeri game dengan grafis tinggi bisa sangat diminati, belum tentu di Indonesia. Spesifikasi PC yang dibutuhkan juga menjadi pertimbangan gamers dalam memainkan game yang diinginkan. Kebanyakan gamers di Indonesia masih dalam usia remaja sehingga kemungkinan memiliki PC dengan spesifikasi tinggi juga belum banyak dan sebagian besar juga masih memanfaatkan warnet sebagai tempat untuk bermain game online, khususnya di daerah.

7. Komunitas berperan penting terhadap keberlangsungan game online

Apakah games yang menampilkan grafis keren, memiliki banyak fitur dan sangat diminati di luar negeri bisa bertahan dengan mudah di Indonesia? Tanpa adanya dukungan dari komunitas gamers-nya maka game online itu tidak bisa bertahan dengan mudah. Untuk membangun komunitas, pihak penerbit harus aktif berkomunikasi dan memberikan layanan terbaik kepada gamers. Buka melalui event berhadiah spektakuler atau mahal, tetapi dengan lebih memperhatikan keluhan dan aduan gamers. Keberadaan komunitas yang sehat tentu saja membuat game online jadi hidup.

Tidak seru saja apabila bermain game online tetapi keadaan di dunianya begitu sepi. Equipment sudah bagus namun karakter yang bisa diajak untuk PVP hanya beberapa, bahkan terkesan itu-itu saja.

Oleh karena itu, keberadaan komunitas juga menjadi pertimbangan gamers dalam bermain. Mungkin awalnya sulit membangun komunitas yang sehat, namun dengan usaha dan kerjasama antara penerbit dan gamers, hal itu bisa dilakukan. Bagi gamers yang serius memainkan game online, tidak ada salahnya untuk ikut atau membuat komunitas sendiri. Selain dari gamers dan penerbit, fitur di dalam game yang mendukung terbentuknya kerjasama komunitas juga tidak kalah penting.

8. Lingkungan sekitar gamers juga menjadi faktor penting

Komunitas di dalam game sudah terbentuk. Faktor yang tidak kalah penting adalah apakah di lingkungan sekitar gamers itu ada yang main game serupa atau tidak. Walaupun ini memiliki pengaruh yang kecil tetapi ada juga gamers yang bermain game online karena ajakan dari teman, pacar atau sahabat. Warnet-lah menjadi salah satu lokasi yang memungkinkan banyak orang bermain game online secara bersama-sama, apabila di rumah tidak memungkinkan.

Walaupun seharusnya jarak dan zona waktu tidak mempengaruhi berjalannya petualangan di dalam game online, tetapi itu menjadi faktor yang penting juga. Oleh karena itu, pihak penerbit hendaknya bisa lebih aktif untuk mempromosikan game-nya ke warnet dan pihak warnet juga lebih aktif untuk memperbarui informasi mengenai game terbaru sehingga pembentukan komunitas bisa berjalan lebih lancar.

9. Event pembelian item mall dan top up, sebaiknya diseimbangkan dengan event kreatifitas

Hal ini juga tidak kalah penting. Mengingat hampir seluruh game ini Indonesia sudah free to play atau gratis. Namun dengan maraknya game gratis itu, gamers juga semakin mengerti apa yang dilakukan pengerbit untuk mendapatkan keuntungan yaitu dengan menghadirkan micro transaction atau yang lebih populer dengan sebutan item mall. Sebelum maraknya situs payment gateway (situs penjual voucher game), mendapatkan voucher game yang dimainkan cukup sulit. Namun dengan kehadiran layanan itu, mendapatkan voucher menjadi jauh lebih mudah.

Pertimbangan gamers adalah apakah pihak penerbit sering memberikan event yang bertema isi voucher (top up) atau item mall, dibandingkan dengan event yang untuk bersenang-senang. Semakin banyak event untuk bersenang-senang maka semakin menarik game itu untuk gamers, sedangkan jika pihak penerbit lebih banyak memunculkan event top up dan pembelian item mall, mungkin gamers akan berfikir game tersebut terlalu komersil. Walaupun tidak ada paksaan dari pihak penerbit kepada gamers untuk membeli voucher atau item mall yang ditawarkan.

10. Kompetisi akan membuat semangat bermain gamers jadi lebih tinggi

Bermain game tentu saja sangat erat hubungannya dengan kompetisi. Game-game zaman sekarang juga sudah banyak yang menampilkan fitur semacam itu misalnya ranking atau leaderboard. Namun, tidak hanya itu saja. Pihak penerbit yang sering mengadakan kompetisi atau turnamen antar kelompok gamers juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi gamers. Setelah memiliki karakter kuat, tentu saja gamers ingin menunjukkan prestasinya dengan menjadi yang terbaik, akan lebih disukai lagi jika ada hadiah yang bisa dibawah pulang.

Kompetisi semacam itu biasa diselenggarakan oleh pihak penerbit di warnet, seringkali diselenggarakan dalam roadshow untuk memperkenalkan game-nya. Sayangnya, hanya ada beberapa penerbit yang mampu mempertahankan kompetisi seperti itu dalam jangka panjang. Bagi gamers yang mengincar hadiah (bounty hunter), masa dilakukannya kompetisi itulah yang menjadi motivasi mereka untuk bermain game online. Apabila dirasa kompetisinya sudah jarang diadakan atau hadiahnya sudah tidak lagi menarik maka mereka akan berhenti main dan mencari game online lain. Gamers tipe bounty hunter ini sangat mengetahui cara untuk menang dan tidak sungkan-sungkan untuk mengeluarkan dana cukup besar untuk bisa memenangkan kompetisi.

Sekian Gan . Salam Gamers Indonesia