[size="5"
Disleksia adalah sebuah kondisi yang membuat seseorang kesulitan membaca dan menulis. Hal ini biasanya terdeteksi ketika seseorang masih kanak-kanak, dan seringkali membuat mereka memiliki kemampuan belajar yang berada di bawah rata-rata. Meski begitu, disleksia tak mempengaruhi besarnya kecerdasan seseorang, hanya membuat mereka kesulitan untuk membaca dan menulis.
Penderita disleksia terlihat seperti kebanyakan orang. Keadaan ini memang tak terlihat secara fisik. Namun orang yang memiliki disleksia akan mengalami kesulitan ketika mereka harus membaca, menulis, mengurutkan angka, atau menerima perintah.
Meski begitu, tak berarti penderita disleksia akan mengalami kesulitan selamanya dalam hidup mereka. beberapa tokoh terkenal di dunia diketahui adalah seorang penderita disleksia. Namun mereka berhasil menunjukkan bahwa disleksia bukan halangan untuk menjadi sukses.
Berikut ini 7 tokoh terkenal yang menderita disleksia, silahkan disimak !]
Spoiler for 1:
1. Leonardo da Vinci
Siapa yang tak kenal dengan Leonardo da Vinci, sang pencipta Mona Lisa dan pelukis The Last Supper. Hingga saat ini nama da Vinci masih sangat melegenda dan diperbincangkan oleh banyak orang. Pelukis terkenal ini ditengarai adalah seorang yang menderita disleksia. Hal ini diindikasikan oleh tulisan tangan Da Vinci.
Da Vinci seringkali menuliskan ide-ide penemuannya dengan tulisan tangan. Seringkali Da Vinci menulis kalimat secara terbalik sehingga hanya bisa dibaca lewat cermin. Ini adalah hal biasa bagi penderita disleksia yang kidal. Penulis disleksia seringkali tak sadar bahwa cara mereka menulis tak sama dengan orang kebanyakan. Meski begitu, desain yang dibuat Leonardo Da Vinci sangat mendetail dan rinci, sekaligus brilian.
Spoiler for 2:
2. Agatha Christie
Anda penggemar cerita-cerita detektif Hercule Poirot dan Miss Marple? Tentunya Anda sudah tak asing dengan sang pencerita ulung Agatha Christie. Hingga kini cerita-cerita misteri Agatha Christie telah terjual miliaran kopi. Agatha Christie juga diketahui menderita disleksia.
Namun hal ini tak menghentikannya untuk menjadi orang yang kreatif. Agatha pun tak lelah belajar untuk menulis dan membuat novel-novel misterinya yang hebat dan selalu bisa menyergap pembacanya. Hingga saat ini novel-novelnya telah menginspirasi banyak novelis serta pembuat film.
Spoiler for 3:
3. Muhammad Ali
Muhammad Ali, seorang petinju yang telah melegenda ternyata adalah penderita disleksia. Muhammad Ali sendiri mengaku bahwa ketika masih sekolah, guru-guru selalu mengatainya bodoh. Hal ini karena Muhammad Ali kecil tak bisa membaca buku pelajarannya.
Selain itu, Muhammad Ali juga tak diterima untuk bergabung dengan militer karena kemampuan bahasanya yang buruk. Meski begitu, ini tak membuat Muhammad Ali menyerah dengan dirinya. Terbukti kemudian dia menjadi salah satu petinju terhebat dan terpopuler di dunia. Muhammad Ali juga terkenal dengan frase legendarisnya: "Float like a butterfly and sting like a bee."
Spoiler for 4:
4. John Lennon
"You may say I'm a dreamer... but I'm not the only one." Anda tentu hafal dengan pelantun syair tersebut. Ya, dia adalah John Lennon, salah satu personil band The Beatles yang melegenda. Dengan bakatnya yang hebat dalam menulis lirik dan lagu, tak banyak yang mengira bahwa Lennon adalah penderita disleksia.
Justru karena disleksia yang dideritanya, Lennon berhasil menggubah lirik dan lagu miliknya sendiri. Disleksia membuatnya sulit mengingat lirik lagu favoritnya, sehingga Lennon kemudian membuat lirik dan menggubah lagunya sendiri. Dari sana lah Lennon kemudian menekuni bidang musik hingga dia menjadi legenda
Spoiler for 5:
5. Steven Spielberg
Steven Spielberg, seorang sutradara dan pembual film yang paling fenomenal di masanya melalui Jurassic Park. Di balik kehebatannya membuat film, Spielberg ternyata juga seorang penderita disleksia. Spielberg kemudian 'melarikan' diri dari penyakitnya dan berfokus pada pembuatan film.
Spielberg menjelaskan mengenai perjuangannya melawan disleksia dan bagaimana masalah tersebut telah membuatnya semakin kuat dan bertekad untuk menjadi besar melalui karir perfilman. Spielberg juga tak membiarkan kekurangan tersebut mengganggu kehidupan profesionalnya.
Spoiler for 6:
6. Albert EInstein
Nama Albert Einstein saat ini seolah telah identik dengan kata 'jenius'. Namun siapa sangka, penemu teori relativitas ini ternyata juga seorang penderita disleksia. Meski begitu, faktanya menderita disleksia tak membuat Einstein menyerah.
Einstein diketahui menderita disleksia ketika dia sering gagal mengingat hal-hal sederhana. Einstein tak bisa mengingat jumlah bulan dalam setahun, namun dia bisa berhasil menyelesaikan formula matematika tersulit. Einstein juga diketahui tak bisa menalikan tali sepatunya dengan benar, namun kejeniusannya terbukti membuatnya bisa sukses dan melegenda hingga saat ini.
Spoiler for 7:
7. Henry Ford
Henry Ford adalah seorang enterpreneur yang menjadi penemu Ford Motor Company. Kebanyakan dari Anda mungkin hanya familiar dengan nama belakangnya yang kini digunakan sebagai merek mobil. Semasa kecilnya, Ford harus berjuang keras untuk bisa membaca dan menulis. Meski begitu, dia juga dikenal memiliki kemampuan untuk memperbaiki barang.
Meski Ford kecil susah membaca, namun dia menjadi yang tercepat ketika harus memperbaiki jam. Meski memiliki disleksia, Ford tak berhenti belajar dan berusaha. Salah satu rahasia suksesnya adalah tak pernah berhenti belajar dan tak pernah menyerah. Filosofi Ford bahwa kegagalan adalah sebuah kesempatan untuk memulai lagi, kali ini lebih rajin dan lebih baik. Tak heran, dengan semangatnya itu, Ford menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Itulah beberapa tokoh terkenal yang diketahui menderita disleksia. Selain tujuh tokoh di atas, masih banyak lagi tokoh yang diketahui memiliki disleksia seperti Alexander Graham Bell, Pablo Picasso, Robin William, aktor Orlando Bloom dan aktris Kiera Knightley, seniman Andy Warhol, Presiden Amerika Winston Churchill, dan lainnya.
Orang-orang yang berhasil dan sukses bukan berarti orang yang sempurna dan memiliki segala kemampuan yang diinginkannya. Mereka adalah orang-orang yang berhasil mengalahkan kekurangan mereka dan berjuang dengan kekuatan yang mereka miliki. Mereka semua adalah orang yang mengetahui kelebihannya dan berjuang untuk sukses dengan kekuatan mereka.
Spoiler for 8:
Alexander Graham Bell - (3 Maret 1847 - 2 Agustus 1922) yang dikenal sebagai penemu telepon Alexander sebenarnya mencoba untuk menemukan cara yang bisa membuat orang tuli mendengar. Ibunya perlahan-lahan menjadi tuli ketika Alexander hanya 12 tahun membuatnya sangat sensitif terhadap cacat. Setelah tua dia selalu mencari cara untuk menyembuhkan mereka melalui teknologi. Dia sendiri telah disleksia yang akan menyebabkan dia bermasalah di sekolah, tapi dia selalu berminat dalam ilmu pengetahuan, khususnya biologi. Dia akan menunjukkan ketidakpedulian yang besar untuk segala sesuatu yang lain dan akan memiliki nilai yang buruk. Hari ini Alexander Graham Bell juga juga tahu sebagai salah satu pendiri masyarakat National Geographic
.
Spoiler for 9:
Hans Christian Andersen - (2 April 1805 - 4 Agustus 1875) Menjadi seorang penulis cerita fantasi anak-anak, ia adalah seorang korban disleksia dan menunjukkan dunia bahwa ketika Anda menginginkan sesuatu, tidak ada yang dapat menghentikan Anda dari mendapatkannya. Buku-buku yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam ratusan bahasa yang berbeda dan terus didistribusikan bahkan hari ini dalam jutaan eksemplar. Hans menulis buku seperti "The Emperor's New Clothes", "The Princess and the Pea" "Thumbelina", "The Snow Queen", "The Ugly Duckling" and "The Little Mermaid".
Spoiler for 10:
Walter Elias Disney (5 Desember 1901 - 15 Desember, 1966) adalah seorang produser film Amerika, sutradara, penulis skenario, aktor suara, animator, pengusaha, dan dermawan. Disney terkenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dan inovatif di bidang hiburan selama abad kedua puluh. Walt Disney juga pengidap disleksia, yang merupakan gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca. Ketika Walt Disney sedang menghadiri sekolah menengah ia juga pergi ke Academy of Fine Arts. Hal ini menyebabkan dia untuk memiliki dua karya sekolah daripada siswa rata-rata di atas fakta bahwa ia juga berurusan dengan disleksia. (Dan Masih Banyak Lagi).