Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesalkan keputusan PT Pertamina menaikkan harga elpiji nonsubsidi 12 kg, karena dinilai dapat memicu terjadinya kenaikan harga barang dan jasa yang sangat memberatkan masyarakat.

Sejak 1 Januari 2014, Pertamina secara serentak menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg rata-rata Rp 3.959 per kg atau sebesar 68%.

“Kenaikan harga yang terlalu pesat akan meningkatkan harga barang dan jasa. Pada akhirnya rakyat kurang mampulah yang akan terbebani,” kata Presiden melalui akun Twitter-nya pada Minggu (5/1).

Presiden mengaku mengetahui beban berat yang ditanggung Pertamina selama ini. Namun, solusi yang dicapai bukan dengan menaikkan harga elpiji nonsubsidi. Sebab, ada cara-cara lain yang dapat ditempuh untuk mengatasi kesulitan tersebut.

“Saya tahu BPK menyatakan ada kerugian Pertamina sekitar Rp 7 triliun, tetapi solusinya tidak otomatis menaikkan harganya sebesar 60%,” kata Presiden.

Rencananya, setiba dari kunjungan kerja di Jawa Timur, Minggu (5/1), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akan memimpin rapat terbatas Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang khusus membahas mengenai kenaikan elpiji nonsubsidi tabung 12 kg di pasaran.

Berdasarkan agenda yang dikeluarkan Biro Pers dan Media, Sekretariat Kepresidenan, rapat terbatas akan digelar di Ruang VVIP Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 11.30 Wib.

http://www.beritasatu.com/ekonomi/15...ga-elpiji.html

Wow tahun Pemilu tapi ini partai dapet nilai minus (kena getahnya lagi0...kira2 bakal menang lagi gak nih????(secara SBY dari Partai Demokrat)