Harianjogja.com, SLEMAN—Ditlantas Polda DIY melakukan gebrakan dengan merazia rumah parkir di dekat sekolahan karena dijadikan tempat penitipan sepeda motor siswa SMP Negeri 2 Gamping belum lama ini.

Operasi itu memang belum pernah dilakukan sebelumnya, padahal praktik klasik itu hampir ada di semua SMP di DIY.

Ditlantas Polda DIY akan kembali menggelar razia dengan sasaran siswa SMP yang membawa motor. Selama ini, siswa di bawah umur menjadi penyumbang pelanggaran lalu lintas cukup tinggi. Mereka belum diperbolehkan membuat SIM karena masih di bawah umur.

Wakil Direktur Lalulintas (Wadirlantas) Polda DIY AKBP Hery Sutrisman menjelaskan, razia terhadap kantong parkir di sekitar sekolah jenjang SMP akan dilakukan di seluruh DIY. Pelaksana lapangan akan berada di bawah kendali masing-masing kepala satuan lalu lintas (kasatlantas) polres di wilayah DIY. Prosedurnya menyerupai razia di sekitar SMP Negeri 2 Gamping beberapa waktu lalu.

“Razia di Gamping bisa sebagai contoh, itu harus dilakukan seluruh kasatlantas di DIY. Ingat tidak ditilang melainkan persuasif edukatif,” kata Hery, belum lama ini.

Sedikitnya 100 unit sepeda motor milik siswa SMP Negeri 2 Gamping Sleman disita Ditlantas Polda DIY Selasa (10/12) lalu. Motor tersebut tidak dilakukan penilangan, melainkan seluruh orangtua siswa mengambil sendiri kemudian diminta menandatangani surat pernyataan. Bahwa siswa tersebut tidak akan naik motor lagi sebelum mengantongi SIM.

Terkait razia rumah parkir di daerah lain, Hery menegaskan pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kasatlantas di DIY. Hasilnya bakal ada razia di rumah parkir atau kantong parkir di sekitar sekolah jenjang SMP. Karena banyak ditengarai dijadikan siswa SMP menitipkan motor sebagai transportasi pulang dan berangkat ke sekolah.

“Kalau kami [Ditlantas] mengetahui ada kantong parkir dekat SMP tapi tidak ditindak, ya itu nanti akan masuk dalam catatan penilaian kami bagi para kasatlantas,” urai dia.