- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
MUI Kecam Program Sedekah Doa Atau Program Titip Doa Baitullah


TS
syafaamalia
MUI Kecam Program Sedekah Doa Atau Program Titip Doa Baitullah

Quote:
Merdeka.com - Kemarin sempat ribut berita tentang sebuah program titip doa yang digagas sebuah Komunitas Sedekah Harian. Mereka menawarkan untuk menitipkan doa lewat financial planer Ahmad Ghazali yang sedang berada di Mekkah. Ahmad Ghazali juga menjabat dewan pembina komunitas tersebut.
Namun rupanya doa itu tidak gratis. Ada biaya Rp 102.014 untuk setiap doa yang dipanjatkan. Setelah sejumlah uang ditransfer, lalu doa yang diinginkan bisa dikirim ke e-mail. Program ini diberi nama "Titip Doa Baitullah".
Menurut Ketua MUI Pusat Cholil Ridwan, titip doa dengan membayar sejumlah biaya itu sama dengan komersialisasi ibadah. "Jadi kalau ibadah pakai tarif, pakai jasa, biro jasa, itu namanya komersialisasi ibadah. Itu tidak betul. Itu namanya penyimpangan dalam ibadah," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Kamis (02/01) malam.
Cholil menjelaskan, tidak pernah ada contoh komersialisasi ibadah seperti itu sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Begitu juga dengan 4 imam mazhab: Hanafi, Maliki, Hambali dan Syafii, tidak pernah ada cerita atau memberi contoh titip doa.
"Kalau titip doa tanpa tarif, justru dianjurkan. Dia meminta doa, tanpa ada imbalan materi, dan yang mendoakan ikhlas. Itu yang betul, karena doa orang yang sedang berhaji itu salah satu doa yang makbulan (dikabulkan) oleh Allah."
Namun demikian, Cholil mengatakan masih akan membaca masalah tersebut. Cholil baru bisa mengomentari soal komersialisasi doa. Sementara untuk fatwa MUI, kata dia, tidak bisa diputuskan sekarang karena harus melalui sidang majelis fatwa.
Adapun soal doa, lebih lanjut dia menjelaskan, doa itu ibadah. Berdasar hadits, bahkan disebutkan bahwa doa itu inti (muhul) ibadah. Seperti salat. Secara bahasa salat berarti doa. Jadi salat itu ruhnya doa, sementara fisiknya adalah gerakan-gerakan, seperti rukuk dan sujud.
Sebelumnya, setelah menuai sorotan, Komunitas Sedekah Harian langsung menghentikan program yang seharusnya berjalan dari tanggal 31 Desember-7 Januari 2014 tersebut. Mereka juga mengklarifikasi bila uang sejumlah Rp 102.014, menjadi sedekah dan akan disumbangkan pada yang berhak, bukan untuk Ahmad Ghazali.
"Jadi semua donasi pada #TitipDoaBaitullah yang masuk seluruhnya untuk program Kemanusiaan Sedekah Harian. Kami juga memutuskan untuk menghentikan program tersebut agar tidak menimbulkan kontroversi lebih lanjut," ujar Abdul Aziz, Presiden Komunitas Sedekah Harian dalam keterangan pers, Kamis (2/1).
Abdul mengakui poster yang disebarkan lewat sosial media itu menuai kontroversi. Mereka juga meminta maaf telah menimbulkan polemik soal tata cara beribadah
Namun rupanya doa itu tidak gratis. Ada biaya Rp 102.014 untuk setiap doa yang dipanjatkan. Setelah sejumlah uang ditransfer, lalu doa yang diinginkan bisa dikirim ke e-mail. Program ini diberi nama "Titip Doa Baitullah".
Menurut Ketua MUI Pusat Cholil Ridwan, titip doa dengan membayar sejumlah biaya itu sama dengan komersialisasi ibadah. "Jadi kalau ibadah pakai tarif, pakai jasa, biro jasa, itu namanya komersialisasi ibadah. Itu tidak betul. Itu namanya penyimpangan dalam ibadah," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Kamis (02/01) malam.
Cholil menjelaskan, tidak pernah ada contoh komersialisasi ibadah seperti itu sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Begitu juga dengan 4 imam mazhab: Hanafi, Maliki, Hambali dan Syafii, tidak pernah ada cerita atau memberi contoh titip doa.
"Kalau titip doa tanpa tarif, justru dianjurkan. Dia meminta doa, tanpa ada imbalan materi, dan yang mendoakan ikhlas. Itu yang betul, karena doa orang yang sedang berhaji itu salah satu doa yang makbulan (dikabulkan) oleh Allah."

Namun demikian, Cholil mengatakan masih akan membaca masalah tersebut. Cholil baru bisa mengomentari soal komersialisasi doa. Sementara untuk fatwa MUI, kata dia, tidak bisa diputuskan sekarang karena harus melalui sidang majelis fatwa.
Adapun soal doa, lebih lanjut dia menjelaskan, doa itu ibadah. Berdasar hadits, bahkan disebutkan bahwa doa itu inti (muhul) ibadah. Seperti salat. Secara bahasa salat berarti doa. Jadi salat itu ruhnya doa, sementara fisiknya adalah gerakan-gerakan, seperti rukuk dan sujud.
Sebelumnya, setelah menuai sorotan, Komunitas Sedekah Harian langsung menghentikan program yang seharusnya berjalan dari tanggal 31 Desember-7 Januari 2014 tersebut. Mereka juga mengklarifikasi bila uang sejumlah Rp 102.014, menjadi sedekah dan akan disumbangkan pada yang berhak, bukan untuk Ahmad Ghazali.
"Jadi semua donasi pada #TitipDoaBaitullah yang masuk seluruhnya untuk program Kemanusiaan Sedekah Harian. Kami juga memutuskan untuk menghentikan program tersebut agar tidak menimbulkan kontroversi lebih lanjut," ujar Abdul Aziz, Presiden Komunitas Sedekah Harian dalam keterangan pers, Kamis (2/1).
Abdul mengakui poster yang disebarkan lewat sosial media itu menuai kontroversi. Mereka juga meminta maaf telah menimbulkan polemik soal tata cara beribadah

sumber
Diubah oleh syafaamalia 03-01-2014 10:43
0
2.4K
Kutip
36
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan