Jakarta - Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto tidak naik mobil pribadi ke kantornya untuk melaksakan instruksi Jokowi. Dia memilih naik taksi karena lebih praktis. Bus TransJakarta tidak menjadi pilihan karena jalur rumahnya tidak dilalui busway.

Krisdianto tiba di kantornya dengan mengenakan mobil taksi Blue Bird bernopol B 1732 BTE, Jumat (3/1/2014) pukul 10.35 WIB. Didampingi ajudannya, Krisdianto turun di depan pintu gerbang utama Walikota Jakarta Timur, Jl Sentra Timur Pulo Gebang. Dia mengenakan baju koko ala betawi lengkap dengan sarung yang melingkar di bahu, busana wajib hari Jumat bagi PNS di Jakarta.

"Saya kira bagus ya. Tadi saya lihat secara nyata kemacetan berkurang signifikan, waktu berangkat dari rumah ke Balai Kota lancar begitu juga dengan (Balai Kota) ke sini tadi," ujar Krisdianto.

Krisdianto memiliki alasan sendiri ketika ditanya kenapa tidak memilih angkutan umum seperti bus TransJ.

"Kalau naik TransJ ingin tapi rute tidak bisa dilalui. Kalau taksi lebih praktis. Tapi rumah dinas masih saya gunakan kalau ada acara kedinasan," kata Krisdianto yang naik taksi dari rumah pribadinya di Jatiasih, Bekasi.

Krisdianto berangkat dari rumahnya di Jatiasih langsung menuju ke Balai Kota di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, untuk menghadiri rapat. Dia merogoh ongkos Rp 111 ribu. Dengan mengunakan taksi ia dapat sampai ke Balai Kota lebih awal. Setelah rapat berakhir, dia meluncur dari Balai Kota menuju kantornya dengan taksi dan membayar Rp 80 ribu. Total jenderal biaya perjalanan Krisdianto dengan taksi pagi ini Rp 191 ribu.

"Jika naik mobil, saya harus isi bensin Rp 200 ribu untuk per tiga hari sekali," ungkap wali kota pertama yang dilantik di tempat kumuh oleh Gubernur Jokowi ini.

[url]http://news.detik..com/read/2014/01/03/115750/2457494/10/naik-taksi-ke-kantor-wali-kota-jaktim-rogoh-kocek-rp-191-ribu?n991102605[/url]

Nanti jgn di reinburse pak..sekali2 keluar duit sendiri bagus jg itung2 amal sama sopir taksi.