Tahun ajaran kuliah berakhir. Seperti biasa, mahasiswa mencetak Kartu Hasil Studi (KHS) yang berisi nilai mata kuliah yang mereka ambil dalam waktu satu semester. Tak terkecuali B*gar, mahasiswa pas-pasan yang sedang merantau dari daerah ke Kota untuk menempuh kuliah. B*gar pun segera membuka portal mahasiswa dan mencetak Kartu Hasil Studi tersebut. Alangkah kagetnya b*gar ketika dia melihat IPnya hanya 2.2 saja!! Apa yang harus saya katakan kepada orang tua kalau begini?? Batin B*gar dalam hati.

B*gar pun berjalan menuju ruang dosen sambil memikirkan nasibnya. *Tok Tok* B*gar pun mengetuk pintu ruang dosen dengan harapan dapat bertemu dosen walinya dan meminta tanda tangan diatas Kartu Hasil Studi yang dia cetak. “Silahkan Masuk!!” jawab Odh*k sang dosen wali dari B*gar. B*gar pun menyerehkan KHS tersebut dan meminta tanda tangan. Dosen tersebut tercengang ketika melihat nilai mata kuliah b*gar. “Kok dapat C untuk mata kuliah ini?? Ternyata kamu tidak sepintar yang saya kira”, kata Dosen bernama Odh*k sambil menandatangani KHS milik B*gar.

Setelah mendapat tanda tangan B*gar pun langsung menuju kos. Diperjalanan dia masih memikirkan apa yang harus dia katakan kepada orang tuanya ketika mengetahui bahwa IPnya tidak seperti yang mereka harapkan? Dosen Walinya saja mengatakan kepada dirinya demikian. Ah sudahlah, saya harus mengatakan apa adanya. Sesampai dikos B*gar merapikan baju-bajunya kedalam koper dan bersiap-siap untuk pulang kampung. Setelah dirasa sudah cukup perbekalan perjalanan menuju kampung halamannya, B*gar pun berangkat ke stasiun. Dengan menaiki kereta malam dia berangkat menuju kampung halamannya.

B*gar pun sampai di stasiun dekat rumahnya. Dia pun berjalan kaki menuju rumahnya. Rumahnya tidak terlalu jauh dari stasiun, hanya 100 meter saja. Sesampai di rumah dia langsung mencium pipi Ayah dan Ibunya tercinta. Setelah meletakkan koper dan berbincang-bincang sedikit. Ayahnya pun mulai nyeletuk:

Ayah: “bagaimana dengan kuliahmu? dapat IP berapa nak?”

B*gar: *kaget* “oh iya, ini nilai mata kuliahnya yah..” sambil menyerahkan KHS dengan penuh rasa khawatir.

Ayah: ” cuman 2.2 IPya?”
B*gar: “iya, maaf saya kurang belajar. Semester depan pasti dapat lebih baik” sambil meyakinkan ayahnya

Ayah: “nggak apa kok nak. Dulu ayah juga punya seorang teman sewaktu bangku kuliah. Dia selalu dapat IP Diatas 3.5!! Namun apa yang terjadi?? sekarang dia hanya menjaga sebuah toko.”
B*gar pun senang mendengar perkataan ayahnya yang menghibur dia. Lalu ayahnya pun melanjutkan cerita

“Orang yang IPnya 3.5 saja menjaga toko!! Bagaimana dengan orang yang IPnya malah 2.2?! Mau jadi apa kamu nanti??”, ucap Ayah B*gar.