- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Temukan Daftar Wihara, Polisi Menduga Ada Pergeseran Pola Teroris
TS
Dj.Oldrich
Temukan Daftar Wihara, Polisi Menduga Ada Pergeseran Pola Teroris
Quote:
Temukan Daftar Wihara, Polisi Menduga Ada Pergeseran Pola Teroris
JAKARTA, KOMPAS.com — Penemuan daftar nama sejumlah wihara dalam lokasi penggerebakan di Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (1/1/2013) pagi, diduga menunjukkan sebuah pergeseran pola teroris yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu.
Hal ini diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar, dalam jumpa pers terkait penggerebekan teroris di Ciputat.
"Ini yang harus dicermati. Ada dampak strategis internasional dan regional. Peristiwa di dunia internasional dan regional bisa berimplikasi pada kegiatan yang terjadi," ujar Boy kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (1/1/2013).
Boy menuturkan, pergeseran pola teroris dari rumah peribadatan, yang target semula gereja, kini menjadi wihara. Hal ini terlihat dari ledakan di Wihara Ekayana pada beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh kelompok teroris.
Tidak hanya itu, Boy menilai, enam orang yang diduga teroris tersebut merupakan kelompok yang telah direkrut untuk membalas kejahatan yang terjadi di Rohingnya. Kelompok tersebut, kata Boy, akan mencari lokasi wihara untuk dijadikan target pengeboman.
"Lahirlah kelompok simpatisan yang diiringi perbuatan membalas. Dicari target-target yang berkaitan dengan negara Buddha. Selain itu juga mencari tempat-tempat ibadah (wihara)," imbuh Boy.
Ia juga memprediksi, para terduga teroris memilih lokasi dari tingkat kesulitan terendah untuk menjalankan aksinya.
Boy pun mengatakan, rangkaian bom ditemukan di lokasi penggerebekan.
"Ada daftar wihara yang sudah di-print oleh mereka, yaitu wihara di Jakarta dan sekitarnya. Yang jelas, di tempat itu (kontrakan) ada rangkaian bom. Ada data-data pihak yang mereka pegang," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, tim Densus Antiteror 88 menggerebek rumah kontrakan di Gang H Hasan, Jalan KH Dewantoro RT 04 RW 07 Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, sejak Selasa (31/12/2013) malam. Diduga, ada sekelompok terduga teroris yang tinggal di kontrakan tersebut.
Dalam penggerebekan, lima orang tewas, yang kesemuanya berada di dalam rumah tersebut. Satu di antaranya tewas ditembak ketika mencoba kabur. Adapun satu orang lagi ditangkap.
Tim di lokasi kejadian menemukan uang ratusan juta, buku-buku jihad, buku merakit bom, bahan peledak, senjata api, golok, sepeda motor, dan lain-lain.
sumber
Quote:
Densus Temukan Daftar 30 Vihara Target Pengeboman Teroris
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menemukan uang ratusan juta dan daftar vihara di Jakarta yang menjadi target pengeboman, di lokasi penggerebekan di Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (1/1/2013) dini hari.
"Ada target-target vihara yang jumlahnya di situ di seluruh ibu kota. Ada sekitar lebih dari 20 sampai 30 titik lokasi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, dalam jumpa pers terkait penggerebekan teroris di Ciputat, Tangerang.
Boy mengatakan daftar target itu berisi nama-nama wihara yang tersebar di DKI Jakarta, terutama Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Daftar itu, katanya, sudah dicetak dari komputer dalam bentuk hard copy.
Daftar vihara itu diduga merupakan target rencana para terduga teroris yang tewas ditembak tadi malam. "Ini juga terkait yang sudah dilakukan yaitu di Vihara Ekayana yang terjadi pada Agustus lalu," ucapnya.
Selain itu, Densus juga menemukan barang lainnya yang diduga akan digunakan untuk melakukan aksi teror.
"Ditemukan tulisan-tangan cara merangkai bom rakitan, kemudian ada barang pembuat alat elektronik dan buku-buku dan banyak barang lain," ujar Boy.
Tidak hanya itu, aparat kepolisian juga menemukan barang-barang seperti senjata api, golok berukuran panjang. Lanjut Boy, ada juga bahan kimia, arang, potasium, cloride, black powder, dan rangkaian switching atau saklar elektronik.
"Juga enam buah bom pipa, yakni tiga dari paralon dan tiga bom dari besi yang kemudian diamankan jibom kita. Di dalam rumah itu ada enam sepeda motor," imbuh Boy.
Boy menambahkan, barang-barang yang ditemukan merupakan salah satu bukti bahwa kegiatan yang mereka lakukan merupakan kesiapan untuk aksi dan konsolidasi.
Sebelumnya diberitakan, Densus Antiteror 88 mengerebek rumah kontrakan di Gang H Hasan di Jalan KH Dewantoro, RT/ RW 04/07, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, sejak Selasa (31/12/2013) malam.
Diduga, ada sekelompok terduga teroris yang tinggal di kontrakan tersebut. Dalam penggerebekan, ada lima orang tewas yang ada di dalam rumah itu. Satu lainnya tewas ditembak ketika mencoba kabur, satu lagi ditangkap.
sumber
Quote:
Polisi: Terduga Teroris Ciputat Incar Sejumlah Vihara
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Terduga teroris yang tertembak saat penggerebekan di rumah kontrakan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, diduga mengincar sejumlah vihara di Jakarta dan sekitarnya sebagai target aksi teror mereka.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu, mengatakan target bom di tempat ibadah umat Budha tersebut diketahui dari barang bukti yang berupa daftar nama-nama vihara di Jakarta. "Kemungkinan banyak di DKI Jakarta, hampir semua," katanya.
Boy menyebutkan target jumlah vihara sekitar 50 vihara yang salah satunya sudah menjadi sasaran peledakan bomdi Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (4/8)lalu.
"Ada satu sampai 50 (vihara), sudah di-print out (cetak). Dugaan kita dia memilih, mencari tingkat kesulitan yang paling rendah yang memungkinkan lebih dahulu menjadi sasaran," katanya.
Selain daftar target vihara, Densus 88 juga menemukan tulisan tangan di secarik kertas tentang tata cara merangkai bom rakitan, rangkaian elektronik, solder, bahan kimia (solder,urea, florat, "black powder), buku dan lainnya.
Boy menyebutkan di dalam rumah kontrakan berukuran 3x8 meter itu juga ditemukan enam rangkaian bom pipa yang terdiri dari tiga bom pipa besi dan tiga bom pipa paralon, lima buah golok sepanjang 50 cm, enam senjata api yang terdiri dari lima pistol rakitan, satu revolver kaliber 38 dengan nomor seri yang dihapus dan 34 peluru berukuran 9 milimeter.
Namun, dia belum bisa memastikan apakah revolver tersebut milik terduga teroris atau anggota polisi yang ditembak karena nomor senpinya dihapus."Dari barang bukti yang ditemukan begitu banyak, diduga mereka sudah berdomisili cukup lama untuk merencanakan aksi ini," katanya.
Dari penelusuran lingkungan, tidak banyak warga setempat yang mengenali ketujuh teroris tersebut karena tempatnya yang cukup terpisah dari masyarakat."Jadi, mereka ini kalau siang atau sore hari tidak ada di rumah, lebih banyak di rumah malam hari," katanya.
Tujuh terduga teroris tersebut juga, lanjut Boy, diketahui tergabung dengan kelompok Abu Roban atau Badri yang juga terlibat dalam aksi penembakan terhadap anggota polisi, yakni Bripda Maulana dan Aipda Kus Hendratma saat menjalankan tugasnya di Jalan Graha Raya Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (16/8) sekitar pukul 21.30 WIB.
Selain itu, lanjut dia, terduga teroris juga terlibat dalam aksi perampokan toko emas di Tambora, Jakarta Barat dan perampokan Bank BRI di Tangerang.
sumber
Quote:
Polisi Duga Teroris Ciputat Incar Vihara Ibukota
KBR68H, Jakarta – Kepolisian Indonesia menduga para pelaku teror yang tewas di Ciputat, Tangerang Selatan kemarin berencana meledakan sebagian besar Vihara yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Juru bicara Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar mengatakan, dugaan ini diperkuat barang bukti berupa daftar nama dan alamat lengkap puluhan Vihara yang ada di Ibukota dari tempat persembunyian teroris. Kata dia, di dalam daftar tersebut ada sekitar 50-an vihara yang menjadi target penyerangan. (Polri: Pelaku Teror di Ciputat adalah Kelompok Penembak Anggota Polri)
“Hasil penelusuran dan penyisiran dari ruangan-ruangan tersebut ada juga daftar dari vihara-vihara yang akan dijadikan target. Jadi dalam bentuk print out itu di print oleh mereka itu ada sejumlah vihara-vihara yang ada di Kota Jakarta dan sekitarnya yang sepertinya mereka pilih lokasi-lokasi mana yang akan menjadi target oleh mereka. Sepertinya dia memilih, itu dia mencari yang tingkat kesulitannya paling rendah yang memungkinkan dia untuk melakukan dan kemudian didata untuk melakukan survei,” ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (1/1).
Boy Rafli Amar menambahkan, pascapenemuan daftar vihara tersebut, Kepolisian memperketat keamanan Vihara yang ada di Jakarta. Pasalnya, Kepolisian belum bisa memastikan pembersihan terhadap semua anggota dari kelompok Abu Roban alias Badri.
Sebelumnya, pasukan antiteror Densus 88 menggerebek sebuah rumah kontrakan di Gang H Hasan, Jalan KH Dewantoro, Ciputat, Tangerang Selatan. Dalam penggerebekan tersebut, enam orang yang diduga teroris tewas. Kepolisian menduga mereka merupakan pelaku perampokan Bank di Tangerang pekan lalu. Kepolisian menyatakan mereka bagian dari kelompok Abu Roban alias Badri. (Pengamat: Kemampuan Kelompok Teroris Ciputat Setara JI)
sumber
Quote:
Antisipasi Imlek, Polisi Perketat Pengamanan Wihara dan Kelenten
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR, - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat memperketat pengamanan di wihara dan keleteng. Setiap tempat peribadatan umat Budha itu akan dijaga personel kepolisian, baik berseragam maupun berpakaian preman.
"Personel intel yang sebar merupakan bentuk pengamanan tertutup, sementara pengamanan terbuka akan disiagakan dua hingga tiga personel. Mulai hari ini, intel telah disebar di wihara dan kelenteng," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Polda Sulselbar, Komisaris Besar Polisi Endi Sutendi yang dikonfirmasi, Kamis (2/1/2014).
Pengetatan pengamanan ini terkait dengan persiapan perayaan imlek atau tahun baru China pada 31 Januari 2014. Apalagi muncul dugaan ancaman terorisme mulai beralih menyasar termpat peribadatan agama Budha. Namun sejauh ini, ujar Endi, belum ditemukan indikasi ancaman terorisme di wilayahnya.
Seperti diberitakan, Densus 88 Mabes Polri menggerebek rumah kontrakan diduga tempat berkumpulnya kelompok terduga teroris terkait penembakan polkisi dan ledakan di wihara Ekayana, pada malam pergantian tahun baru lalu. Salah satu barang bukti yang disita dari penggerebekan itu adalah peta dan alamat sejumlah lokasi wihara di Indonesia.
sumber
buat yang merayakan, imlek memang masih lama tapi dari sekarang tetap waspada dengan aksi2 balasan teroris ini. yang di daerah juga tetap waspada. melihat kasus bom vihara ekayana, begitu rapinya proses infiltrasi teroris yang berbaur dengan jemaat vihara bukan tidak mungkin kejadian serupa terulang lagi.
Diubah oleh Dj.Oldrich 03-01-2014 02:29
0
6.1K
Kutip
90
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan