Jakarta - Masih banyak PNS di Walikota Jakarta Pusat yang mengendarai kendaraan pribadinya untuk ngantor hari ini. Mereka berdalih belum tahu bahwa Ingub nomor 150 tahun 2013 sudah resmi diberlakukan.


Namun tampaknya beberapa PNS ini khawatir terkena sanksi. Untuk mengantisipasi adanya inspeksi mendadak (sidak) oleh atasannya, kendaraan yang semula telah diparkir, dibawa ke luar kawasan Kantor Walikota Jakarta Pusat.

"Sini Pak, kuncinya. Saya keluarin aja ya motornya, parkir sebelah. Takut ada pemeriksaan," kata petugas parkir, Sophan, kepada salah seorang pegawai yang mengendarai motor berpelat merah di kantor Walikota Jakarta Pusat, Jl Tanah Abang I, Jumat (2/1/2014).


Pegawai tersebut menyerahkan kuncinya. Ia kemudian berjalan tergesa menuju ruangannya yang berada di lantai 2 tanpa menunggu kunci motornya dikembalikan.

"Saya belum tahu aturan itu sudah resmi diberlakukan. Belum ada sosialisasi kok," ujar pria yang tinggal di Kalimalang ini.

Beberapa pegawai juga terlihat mengolok-olok temannya yang nekat membawa kendaraan pribadi.

"Hahaha, ketahuan lu bawa motor," kata Arfan yang tiba di Kantor Walikota Jakarta Pusat dengan berjalan kaki.

Pria berbatik cokelat yang diledeknya itu hanya tersenyum simpul. "Motor lu mana," sahutnya.

"Gue naik bus-lah," jawab Arfan. Keduanya lantas masuk ke gedung A bersama-sama.

Isi Ingub 150/2013 adalah mewajibkan kepada seluruh pejabat dan pegawai agar dalam melaksanakan tugas ke tempat kerja menggunakan kendaraan umum dan dilarang menggunakan kendaraan bermotor pribadi baik beroda empat maupun dua termsuk kendaraan dinas operasional.

Bagi pelanggar akan dikenakan sanksi hukuman disiplin secara berjenjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.



[URL="http://news.detik..com/read/2014/01/03/094011/2457303/10/khawatir-sidak-pns-di-walikota-jakpus-parkir-di-luar-kantor?9922022"]:::[/URL]


kalau pemimpinnya diatas saja banyak berkilah alasan ini itu, ya bawahnya ngikut semua